8# Ambang Batas

17 10 0
                                    

"To infinity and beyond"

~~~~~~~~

"Tim, ini adalah simulasi pendaratan darurat di wilayah kutub Mars. Sistem navigasi utama mengalami malfungsi. Ulangi, sistem navigasi utama mengalami malfungsi. Kalian harus menemukan solusi alternatif dalam waktu 10 menit atau misi akan gagal total." Komandan Misi berbicara melalui interkom

Ben berkeringat, tangannya gemetar "Saya sudah mencoba semua protokol darurat, Komandan. Tapi tidak ada yang berhasil!

Anya tetap tenang, fokus pada layar "Semuanya tenang!!. Mungkin ada satu kemungkinan yang belum kita coba. Jika kita bisa memanfaatkan medan magnet Mars dan melakukan kalibrasi ulang pada kompas magnetik sekunder, kita mungkin bisa menentukan arah kita secara lebih akurat. Dengan data arah yang baru, kita bisa menghitung ulang vektor dorong dan melakukan manuver korektif."

Suara alarm berbunyi nyaring, lampu kedap-kedip.

"Peringatan! Tekanan oksigen di kabin mulai menurun drastis! Kalian harus segera melakukan perbaikan atau misi ini akan gagal total. Semua upaya dan pengorbanan kita akan sia-sia. Kita harus menemukan solusi secepat mungkin!" Wajah komandan misi tampak pucat,

Suara alarm meraung semakin keras, lampu darurat berkedip-kedip merah menyala. Keringat membanjiri wajah para astronot. Ben, dengan napas tersengal-sengal, terus mengutak-atik panel kontrol.
Anya yang biasanya tenang, kini mulai menunjukkan tanda-tanda kepanikan.

"Kita kehabisan waktu! Sistem pendukung kehidupan mulai kritis!", suara Anya bergetar.

"Mungkin kita bisa menggunakan peta bintang untuk menentukan posisi kita secara manual. Tapi kita butuh data kalibrasi ulang untuk sensor navigasi sekunder." ucap Mira sambil mengamati peta bintang virtual di layar

"Saya punya ide! Jika kita bisa memanfaatkan anomali medan magnet di wilayah kutub ini, kita bisa menggunakannya sebagai titik referensi untuk kalibrasi ulang. Tapi kita butuh perhitungan yang sangat akurat." ucap Anya matanya berbinar.

"Baik, Astronaut 1, lakukan perhitungan itu sekarang! Astronaut 2, bantu dia. Astronaut 3, pantau kondisi kabin dan siapkan prosedur evakuasi darurat jika diperlukan." perintah Komandan Misi dengan suara tegas.

Anya dan Ben bekerja sama dengan cepat, jari-jari mereka menari di atas panel kontrol. Layar monitor menampilkan grafik dan data yang kompleks. Mira, dengan wajah pucat, terus melaporkan penurunan tekanan oksigen.

"Tekanan oksigen turun menjadi 0,8 atmosfer! Tingkat karbon dioksida mulai meningkat!"

Detik-detik terasa seperti berabad-abad. Akhirnya, Anya mengangkat wajahnya.

"Saya dapat solusinya! Dengan menggunakan data anomali medan magnet dan melakukan koreksi pada vektor dorong (daya dorong roket yang menggerakkan pesawat ruang angkasa), kita bisa melakukan manuver korektif dan kembali ke jalur yang benar."

Ucap Komandan Misi dengan tegas "Lakukan! Cepat!"

Anya mulai memasukkan data ke dalam sistem. Beberapa saat kemudian, pesawat ruang angkasa bergetar hebat saat melakukan manuver korektif. Alarm berbunyi nyaring, menandakan bahwa manuver telah berhasil.

"Kita berhasil! Sistem navigasi sudah pulih! Tekanan oksigen mulai stabil." ucap Komandan misi lega

Suasana di ruang kontrol berubah menjadi sukacita. Para astronot saling bertepuk tangan dan bersorak. Namun, di balik rasa lega, ada juga rasa khawatir.

"Kita berhasil melewati yang terburuk. Tapi ini baru permulaan. Tantangan sebenernya masih banyak di depan. Radiasi kosmik (radiasi yang sangat berbahaya dari luar angkasa) bisa merusak peralatan dan tubuh kita. Gravitasi mikro (kondisi tanpa gravitasi) juga akan berdampak pada kesehatan kita dalam jangka panjang." Ben khawatir

Komandan Misi menatap seluruh anggota timnya dengan tatapan yang penuh semangat "Benar. Tapi kita akan hadapi semua itu bersama-sama. Kita adalah tim, dan nanti kita akan pulang ke Bumi dengan selamat."

Para astronot saling berpandangan, lalu mengangguk setuju. Mereka merasakan semangat baru berkobar di dalam diri mereka. Mereka semakin yakin untuk pergi ke Mars menjalankan misi rahasia tersebut. Harapan menjadi astronot terpilih semakin besar.

****~~~~****

Ruang Pemeriksaan Medis

"Anya, hasil tes fungsi paru-paru Anda sangat menggembirakan. Kapasitas vital Anda jauh di atas rata-rata, ini akan sangat membantu dalam menghadapi perubahan tekanan atmosfer di luar angkasa." ucap Dokter tersenyum hangat

"Syukurlah, Dokter. Itu kabar baik." Anya tersenyum lega

"Namun, ada sedikit catatan pada hasil tes darah Anda. Kadar leukosit Anda sedikit di atas batas normal. Ini bisa mengindikasikan adanya infeksi laten atau respons stres yang cukup tinggi." ucap Dokter dengan wajah yang sedikit serius

"Apakah itu akan menjadi masalah besar selama misi, Dokter?" kening Anya berkerut, terlihat sedikit kekhawatiran diwajahnya

"Secara umum, tidak perlu terlalu khawatir. Kita akan memantau kondisi Anda secara berkala. Namun, peningkatan leukosit bisa menjadi indikator adanya peradangan kronis yang perlu diperhatikan, terutama dalam lingkungan mikrogravitasi yang bisa memperburuk kondisi inflamasi." Dokter

"Apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya, Dokter?" Anya

"Kita akan melakukan tes darah lanjutan untuk memastikan penyebab peningkatan leukosit. Selain itu, kami akan menyesuaikan program nutrisi Anda dan mungkin menambahkan suplemen imunomodulator untuk membantu menjaga sistem kekebalan tubuh Anda tetap optimal." Dokter

Dokter lalu melanjutkan dengan memeriksa hasil tes lainnya, seperti elektrokardiogram (EKG) dan tes fungsi ginjal.

"Hasil EKG Anda menunjukkan irama jantung yang stabil, ini sangat baik. Namun, pada tes fungsi ginjal, terdapat sedikit penurunan laju filtrasi glomerulus. Ini bisa disebabkan oleh dehidrasi ringan sebelum tes, atau mungkin indikasi awal dari penurunan fungsi ginjal akibat paparan radiasi kosmik dalam jangka panjang." ucap Dokter sambil menunjuk kearah monitor

"Radiasi kosmik? Itu terdengar menakutkan, Dokter." Anya

"Radiasi kosmik memang menjadi salah satu tantangan utama dalam misi luar angkasa. Namun, kami telah mengembangkan protokol perlindungan radiasi yang cukup efektif. Selain itu, kita akan memantau kesehatan ginjal Anda secara ketat selama misi.

"Ingat, Anya! kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik dalam misi luar angkasa. Kami akan menyediakan layanan konseling dan dukungan psikologis selama misi." Dokter

"Terima kasih, Dokter. Saya siap menghadapi semua tantangan ini." Anya.

Anya keluar dari ruang pemeriksaan medis dengan perasaan lega dan bersemangat. Semua tes yang ia jalani berjalan lancar, melebihi ekspektasinya. Dengan hasil yang positif ini, ia semakin yakin untuk bisa lolos seleksi dan mewujudkan mimpinya menjadi seorang astronot. Malam itu, Anya tertidur nyenyak, membayangkan dirinya sedang menjelajahi permukaan Mars. Besok, ia akan mengetahui hasil akhir seleksi. Dengan penuh harap, ia menantikan kabar baik yang akan mengubah hidupnya selamanya.












********

"Bintang dan Mimpi
Bintang berkelap-kelip, saksi bisu mimpi
Galaksi luas, menjanjikan misteri
Dengan hati penuh harap, ku menatap langit
Mencari makna hidup, yang abadi"

Kisah Anya mengingatkan kita bahwa mimpi tidak mengenal batas. Dengan tekad yang kuat, kerja keras, dan dukungan orang-orang di sekitar kita, kita bisa mencapai apa saja. Jadi, jangan pernah menyerah pada mimpimu, ya! Siapa tahu, suatu hari nanti kita akan bertemu dengan Anya di sebuah planet jauh, sambil menikmati secangkir kopi sambil memandangi Bumi yang indah

La Notte Stellata Di Marte (The Starry Night of Mars)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang