9# Tiket Satu Arah

13 6 0
                                    

" Merah adalah warna harapan.
Merah adalah Mars"

~~~~~~~~

"Kalian semua telah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk mencapai momen ini. Misi ke Mars bukan sekadar mimpi, tapi kenyataan yang akan segera kita raih. Setiap data, setiap eksperimen, telah membawa kita lebih dekat pada tujuan utama kita: mencari jejak kehidupan di planet merah." Dr. Patricia

Dr Smith angkat bicara.
"Dan jika kita menemukannya, itu akan mengubah segalanya. Kit tak hanya akan menemukan kehidupan di luar Bumi, tapi juga membuka babak baru dalam sejarah peradaban manusia."

Dr Patricia mengangguk, lalu melanjutkan.
"Namun, perjalanan ini tidaklah mudah. Kita akan menghadapi tantangan yang belum pernah kita hadapi sebelumnya. Radiasi kosmik, gravitasi rendah, keterbatasan sumber daya, dan risiko yang tak terhitung lainnya. Hanya yang terkuat, terpintar, dan paling siap yang akan kita pilih."

Suasana menjadi hening. Semua mata tertuju pada layar proyektor.

"Setelah melalui serangkaian evaluasi yang ketat, kami telah memutuskan anggota inti misi ini. Mereka yang namanya akan saya sebutkan, akan menerima 'tiket satu arah' menuju Mars." Dr. Alex

Pimpinan Misi mulai membacakan nama-nama satu per satu. Setiap nama yang disebut disambut tepuk tangan meriah dan sorakan gembira. Namun, ada juga beberapa wajah yang terlihat kecewa.

"... Dan yang terakhir, Anya!"
Dr Patricia

Anya berdiri, jantungnya berdebar kencang. Semua mata tertuju padanya. Anya merasa seperti sedang melayang.

"Terima kasih atas kesempatan ini. Saya akan memberikan yang terbaik untuk misi ini." Anya

Dr Patricia tersenyum

"Selamat! Kalian semua adalah aset berharga bagi misi ini. Kalian akan dibagi menjadi tiga tim inti, masing-masing dengan peran yang sangat penting."

Suasana menjadi hening sejenak.

"Tim pertama adalah Tim Analisis Sinyal. Tim ini bertanggung jawab untuk mendeteksi dan menganalisis segala bentuk sinyal dari Mars. Anggota timnya adalah Anya sebagai ketua tim, Ben, Mira, dan Budi."

Sorakan kembali menggema. Anya merasa sangat terhormat ditunjuk sebagai wakil ketua tim. Ia akan bekerja sama dengan teman-temannya untuk mengungkap misteri planet merah.

"Tim kedua adalah Tim Prosedur Darurat. Tim ini akan bertanggung jawab untuk menangani segala situasi darurat yang mungkin terjadi selama misi. Anggota timnya adalah Juan sebagai ketua tim, David, Nebula, dan Cintya."

Pimpinan Misi terus membacakan nama-nama anggota tim lainnya, masing-masing dengan keahlian khusus yang akan sangat berguna dalam misi ini.

Setelah pengumuman susunan tim selesai, suasana ruangan berubah menjadi lebih riuh. Para anggota tim saling bercongratulasi dan mulai membicarakan tugas mereka masing-masing. Anya merasa sangat bersemangat, namun juga sedikit gugup. Sebagai ketua tim, ia merasa bertanggung jawab atas keberhasilan misi ini.

Dr. Patricia kemudian maju ke depan, menengahi kegembiraan para anggota tim.

"Selamat sekali lagi kepada kalian semua. Kalian adalah harapan umat manusia untuk menjelajah Mars. Perlu saya ingatkan, meskipun kalian terbagi dalam beberapa tim, tujuan kita tetap satu: mengungkap misteri planet merah dan mencari tanda-tanda kehidupan."

"Juan," lanjut Dr. Patricia, menunjuk seorang pemuda berambut pirang yang terlihat bersemangat,
"sebagai insinyur mekanika terbaik yang kita miliki, kamu akan memimpin keseluruhan misi ini. Anya akan menjadi wakilmu, mewakili seluruh tim. Kalian berdua akan bekerja sama untuk memastikan keberhasilan misi ini."

Juan bangga menerima tugas barunya. "Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan, Dr. Patricia. Saya akan melakukan yang terbaik untuk memimpin tim ini."

Anya mengangguk. "Saya siap bekerja sama dengan Juan dan seluruh anggota tim. Mari kita buktikan bahwa kita bisa berhasil."

********


Juan mengetuk meja, semua langsung fokus.

"Oke, guys, ini seriusan banget. Tinggal hitungan minggu lagi kita ngebut ke Mars. Semua persiapan harus on point. Anya, sebagai leader tim analisis, apa yang udah lo siapkan?" Juan

"Tenang aja, Juan. Timku udah siap banget. Semua algoritma buat deteksi sinyal aneh udah kita refine. Kita juga udah simulasi berbagai skenario, dari dust storm sampai electromagnetic interference. Pokoknya, kita siap hadapin segala kemungkinan, dude!" Anya

"Nice, Anya! Tapi jangan lupa, robot-robot kita juga harus siap tempur. Aku udah upgrade software mereka, jadi mereka bisa lebih mandiri. Bisa autonomous navigation, obstacle avoidance, pokoknya keren deh!" Ben

"Jangan lupa soal sampel tanahnya, ya. Aku udah siapin alat-alat khusus buat sterilisasi dan analisis. Siapa tahu kita nemuin mikroorganisme baru yang super dope!" Mira

"Dan aku udah mapping semua area yang bakal kita eksplorasi. Kita harus hati-hati sama area yang geologisnya aktif. Jangan sampai ada yang nyasar di gua-gua Mars." tambah Budi sambil menatap layar

"Oke, semua persiapan udah on track. Sekarang, yang paling penting adalah koordinasi. Kita harus solid kayak batu karang. Anya, sebagai wakilku, lo punya ide gimana caranya kita bisa lebih kompak lagi?" Juan

"Gimana kalau kita bikin grup chat khusus misi? Jadi kita bisa komunikasi real-time, sharing data, dan sekalian nge-gosip dikit. Biar suasana tetap asik." Anya

"Ide bagus! Kita bisa bikin challenge seru-seruan di grup itu. Misalnya, siapa yang paling cepet nemuin bentuk aneh di foto Mars, hadiahnya... hmm, gimana kalau sekotak coklat Mars?" Ben
Semua ketawa.

"Oke, deal! Tapi ingat, meskipun kita harus tetap fun, jangan sampai lengah. Misi ini bukan main-main." Juan

"Setuju. Kita harus selalu waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan." Budi

"Oke, guys, mari kita buktikan pada dunia bahwa manusia bisa menaklukkan Mars! Kita tim terbaik!" Anya

Semua anggota tim bersorak, semangat mereka membara.











********

"Mars memanggil, dan kami menjawab. Sebuah perjalanan penuh tantangan dan keajaiban menanti di planet merah"

Gimana menurut kalian, apa yang akan ditemukan Anya di balik pintu misterius itu? Share tebakan kalian di kolom komentar!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

La Notte Stellata Di Marte (The Starry Night of Mars)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang