14.

161 9 0
                                    

Tiba tiba ayahnya kekurangan oksigen, kemudian jatuh tak sadarkan diri.

Mingyu tidak sampai hati meninggalkan ayahnya 
Dalam kondisi begitu. Walau ia sangat membenci ayahnya, ia tetap tidak mau kehilangan orang tua satu satunya yang ia miliki.

"Jadi kau memujiku?"

"Tidak."

"Jadi, kau mulai menyukaiku?"

"Apa!?"

Mingyu terkekeh melihat reaksi wonwoo yang sangat lucu.

"Tidak, aku tidak menyukaimu."

"Lalu mengapa kau menciumku?"

Tatapan mereka bertemu.

"Beri aku sebuah penjelasan, mengapa kau menciumku?."

Wonwoo sedikit memundurkan duduknya, memutus kontak mata dengan mingyu.

"Kau kan menyuruhku untuk membalas perempuan itu, daripada menyakitinya, lebih baik__"

"Menciumku." Potong mingyu.

Wonwoo terdiam, gelak tawa terdengar dari mingyu.

"Aku akan pulang." Wonwoo berdiri dari duduknya.

GREPP

"Kau jangan pulang." Mingyu menahan tangan Wonwoo untuk pergi.

Wonwoo membalikkan badannya, menatap tangan yang menahannya. Perlahan ia melepaskan tangan mingyu.

"Jika aku menolak untuk tinggal?"

"Jika kau pergi aku akan menahanmu  lagi untuk pergi."

Wonwoo kembali ke tempat duduknya, mingyu tersenyum senang dan menyusul untuk duduk juga.

"Hei Gyu."

"Hmm"

"Tidak jadi." Wonwoo kembali memainkan ponselnya.

"Apa kau baik baik saja won?"

"Tidak."

"Kau perlu obat? Makanan?"

"Tidak."

"Atau kau memerlukan bibirku?" Mingyu sedikit tersenyum jahil.

"YAKK!!"

Bantal sofa sudah melayang ke wajah mingyu, bukannya merasa marah, ia malah tertawa.

"Lihat wajahmu memerah hahaha." Katanya sambil menunjuk wajah putih wonwoo.

"Seharusnya aku pulang saja tadi."

"Won."

"Hmm?."

"Aku menyukaimu, kau tau itu kan?"

Wonwoo mengumpatu jantungnya yang berdebar kuat.

"Aku yakin, Seingatku, aku belum pernah mengajakmu berpacaran dengan etika yang baik,
Jadi aku__"

"Jangan lanjutkan kata katamu." Salah satu telapak tangan Wonwoo memegangi dadanya yang masih saja memompa secara cepat.

"Sudah kukatakan, bahwa aku tidak menyukai seorang laki laki."

Mingyu yang tak berbicara lagi, dia hanya menghembuskan nafasnya dalam.

"Kau masih saja begitu, Dasar tidak open minded."

"Hei, aku open minded, hanya padamu saja yang tidak."

"Kenapa tanganmu didada? Aku tidak akan memperkosamu, Aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku."

THE BOSS || •[MEANIE]√•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang