1 bulan kemudian...
Wendy duduk di kursi santai setelah menyelesaikan 3 scene dan beristirahat, dia mencoba untuk menghubungi Karina karena sudah berada di Paris. Tidak ada jawaban dari Karina setelah mencoba menghubungi beberapa kali, selama ini intensitas komunikasi mereka semakin sedikit dan Wendy hanya bisa melihat Karina melalui live streaming pada saat tampil.
"hey, kopi untukmu!" Renjun membawa dua gelas kopi kemudian duduk di samping Wendy.
"ada apa?" tanya Renjun melihat wajah gelisah Wendy.
"aku belum bisa menghubungi Karina, sepertinya dia sangat sibuk" jawab Wendy sembari meminum kopinya.
"sstt... pelankan suaramu! kamu tidak mau 'kan orang-orang di sini mendengarmu menyebut namanya?" ucap Renjun.
Wendy memperhatikan beberapa orang kru yang ada di lokasi dan ada Irene yang tak jauh dari tempat dia duduk.
"tidak perlu dipikirkan, dia pasti akan menghubungimu. Lagi pula di sana masih siang jadi mungkin dia sibuk dengan kegiatannya" Renjun menenangkan.
"lalu, teaser photo dan teaser video drama ini sudah selesai dan akan ditayangkan besok" Renjun memberikan informasi.
"apakah hasilnya oke? karena aku merasa Irene sangat gugup pada saat pengambilan gambar" ucap Wendy.
"aku tahu itu, tapi dia mengatasinya dengan baik dan hasilnya memuaskan. Mungkin dia gugup karena dipasangkan denganmu, tapi aku harap kamu juga bersikap baik padanya karena dia pendatang baru dan butuh bimbingan" sahut Renjun.
"untuk apa aku bersikap buruk padanya?" Wendy protes.
"iya kamu tidak mungkin melakukannya, tapi bisa saja dia merasa terintimidasi karena kamu adalah senior" ucap Renjun.
Wendy langsung melihat ke arah Irene, dilihatnya Irene sedang fokus membaca naskah dan berlatih sendiri.
"mungkin kamu benar, aku bahkan membiarkannya berlatih sendirian. Kamu tahu 'kan bahwa aku juga merasa canggung? bahkan saat pengambilan gambar teaser aku tidak tahu harus bagaimana" Wendy menyampaikan keluhnya.
"kalau begitu kenapa tidak mencoba untuk lebih dekat? buat dia nyaman berada di dekatmu dan kamu juga akan terbiasa berada di dekatnya" saran Renjun.
"maksudmu?" Wendy menatap Renjun dengan tatapan tajam.
"ck, tidak ada tujuan khusus! aku memberi saran agar serial drama yang kamu bintangi bisa sukses, ini bukan pekerjaan pertamamu jadi seharusnya kamu juga bisa melakukan hal yang profesional dengan lawan mainmu demi kesuksesan bersama" jelas Renjun.
Wendy kembali melihat ke arah Irene, setelah sekali lagi meminum kopinya dia mengambil naskah yang ada di sisinya kemudian berdiri dan menghampiri Irene.