part 26 pergi camping

0 0 0
                                    

Viro merasa tenang akhirnya ia bisa menceritakan ini kepada Bima, dan Bima juga memberikan saran yang bagus.
Malam makin larut Bima memutuskan untuk pulang karena besok mereka akan pergi camping.
"Kamu tenang saja viro, aku akan membantumh mencari tau siapa orangnya dibalik teror ini" jawab Bima " yausduah ya vir udah malam juga, gw pulang dulu ya".
"Iya bim, maksih banyak ya udah mau bantu saya, jujur saya ga tau harus minta bantuan kesiapan lagi".
Viro merasa lega setelah berbagi beban dengan Bima. Keberanian Bima untuk membantu membuatnya merasa tidak sendirian dalam menghadapi teror yang mengganggu. "Semoga besok saat camping kita bisa lebih santai dan menikmati waktu bersama," pikir Viro.
Setelah Bima pergi, Viro merenungkan semua yang telah terjadi. Ia tahu bahwa mencari tahu siapa yang berada di balik teror ini tidak akan mudah, tetapi dengan dukungan Bima, harapannya kembali muncul. Ia memutuskan untuk tidur lebih awal agar bisa bersiap untuk petualangan mereka besok.
Viro masuk ke kamarnya dan membereskan kekacauan yang ada dikamar nya karena ulah orang misterius. Setelah selain berberes² viro segera naik kekasur Dengan pikiran yang lebih tenang, Viro menutup matanya dan berharap bahwa malam ini akan membawa kedamaian.

***
Pagi harinya pun tiba dengan semangat calviro bangun dari tempat tidur dan langsung mandi dan bersiap-siap untuk berangkat camping. Viro sangat senang akhirnya ia bisa datang ke camping bareng teman² nya.
Setelah selesai viro turun untuk menemui ibu nya yang lagi buat sarapan.
"Pagi bu" sapa calviro.
"Pagi nak, wahh tampak anak ibu sangat bersemangat ya".
"Jelas dong bu, ini pertama viro merasakan akan pergi cemping".
"Yasudah sarapan dulu, nih ibu sudah buatka  sarapan dan bekal kamu buat dimakan nnti siang".
"Wihh terima kasih bu, viro makan ya" jawab viro "wih enak nih ibu memang the Best deh".
"Oiya nak, ibu mau tanya kamu sudah persiapkan seprti kipas mini, atau termos es".
"Sudah bu, viro sudah siapkan semua tadi jadi ga mungkin ada yang kelupaan".
"Astag ibu nak, bntar" ibu bangun dari kursi dan mengambil kotak diatas lemari. "Ibu lupa kasih ini".
"Apa ini bu?"
"Itu isinya 2 suntikan penurun panas".
"Terima kasih bu, ibu perhatian banget deh makin sayang viro" jawab viro.
Setelah sarapan viro berpamitan dengan ibunya.
"Ibu viro berangkat dulu ya, ibu dirumah jaga diri baik²".
"Iya nak hati ya kalau udah smpai tempat camping kabarin ibu ya".
"Baik bu".
Selesai berpamitan viro segera masuk kedalam mobil taxi, dan mulai bergerak menuju ke sekolah.
Karena semua murid akan dikumpulkan disekolah dan kemudian akan menaik bus yang langsung membawa murid ke tempat camping.
Setelah beberapa menit perjalanan, Viro melihat pemandangan kota yang mulai ramai. Ia memikirkan betapa senangnya bisa pergi camping bersama teman-temannya. Sesampainya di sekolah, Viro melihat banyak teman sekelasnya sudah berkumpul di halaman. Suasana penuh kegembiraan dan antusiasme.

"Viro! Di sini!" teriak tania, pacarnya, sambil melambai-lambaikan tangan. Viro segera menghampiri tania, Bima dika dan radit Mereka mulai berbincang tentang apa yang akan mereka lakukan di camping nanti.

Tak lama kemudian, guru pembimbing, Pak Arman, muncul dan memanggil semua murid untuk berkumpul. "Selamat pagi, anak-anak! Hari ini kita akan memulai petualangan seru di camping. Pastikan kalian menjaga barang bawaan masing-masing dan mengikuti semua instruksi selama perjalanan," ujarnya dengan semangat.

Setelah mendengarkan arahan dari Pak Arman, mereka semua berbaris untuk menaiki bus. Viro duduk di sebelah bima, viro tak bisa duduk bersama tania karena bus mereka dipisahkan antara laki² dan perempuan.
Setelah semua murid sman 1 telah naik bus perlahan bergerka menuju tempat cemping, Suara tawa dan canda riang mengisi bus, menandakan bahwa petualangan mereka baru saja dimulai. Viro berusaha untuk fokus pada kebersamaan mereka, meskipun bayangan kejadian kemarin masih menghantui pikirannya. Bima, yang duduk di sampingnya, menyadari ketidaknyamanan Viro. "Hey, jangan terlalu dipikirkan. Kita di sini untuk bersenang-senang, kan?" Bima berusaha menghibur.
Viro tersenyum tipis, berusaha menanggapi positif. "Iya, kamu benar. Kita harus menikmati perjalanan ini." Ia lalu bergabung dalam obrolan seru yang dibawa oleh teman-teman di sekitarnya. Mereka mulai membahas permainan yang akan mereka lakukan di camping nanti, dan rencana untuk membuat api unggun.
Di sisi lain bus, Tania yang duduk bersama putri dan teman² juga tak kalah meriah mereka menyanyikan lagu² dan ada juga yang menari, suasana dibus perempuan benar² pecah semua orang didalam benar² terhibur.
———>

Setelah beberapa saat, bus akhirnya berhenti di lokasi camping. Suara tawa semakin menggelegar saat mereka semua turun dari bus. Pemandangan alam yang indah menyambut mereka, dan semangat petualangan semakin membara. Pak Arman memberikan arahan untuk membagi kelompok dan mulai mendirikan tenda.
Bima segera bergabung dengan kelompok mereka, dan membiarkan viro untuk tidak membantu nya dalam membuat tenda.
"Vir kamu disini saja ya biar saya dan teman² aja yang membuat tenda" pinta Bima menyuruh calviro untuk berdiam di bawah pohon.
Satu per satu, tenda-tenda mulai berdiri kokoh. Ketika semua sudah siap, Pak Arman mengumpulkan mereka untuk menjelaskan agenda malam itu. Viro yang berada di bawah pohon mendengarkan dengan seksama, berharap bisa melupakan semua beban yang mengganggu pikirannya dan menikmati momen bersama teman-temannya.
"Baik anak² sekarang karena semua tenda telah berdiri semua malam ini kita belum ada kegiatan, kalian bisa istirahat malam ini ditenda" kata pak arman.
Semua murid segera bubar dan mulai sibuk ada yang lagi membuat makanan ada juga yang lagi menyelesaikan tandanya.
Bima dika dan radit menghampiri viro yang berada dibawah pohon untuk berteduh dari sinar matahari yang sangat terik.
"Vir gimna tenda kita bagus ga?".
"Bagus bim, maaf ya ga bisa bantu kalian buat tenda".
"Selow aja vir kayak sama siapa" jawab dika.
Viro tersenyum mendengar jawaban Dika. "Iya, tapi aku merasa agak bersalah. Kalian semua kerja keras, sementara aku hanya duduk di sini," katanya sambil menggaruk kepala.
Radit menyenggol bahu Viro. "Nggak usah dipikirin, yang penting kita semua bisa kumpul dan bersenang-senang. Tenda kita sudah berdiri, sekarang saatnya menikmati waktu bersama."
Bima mengangguk setuju. "Betul! Malam ini kita bisa bakar-bakar marshmallow dan cerita-cerita horor. Pasti seru!"
Viro mulai merasa lebih baik. Suasana hangat dan ceria dari teman-temannya membuatnya sedikit melupakan masalah yang menghantuinya. "Oke deh, aku akan bantu kalian menyiapkan makanan," ujarnya sambil berdiri.
Mereka semua bersemangat dan bergerak menuju area memasak. Di tengah kesibukan, Viro merasakan kebersamaan yang hangat, seolah semua beban yang ia rasakan perlahan-lahan menghilang. Malam itu, mereka tidak hanya membangun tenda, tetapi juga membangun kenangan yang akan terus diingat.

***
Dirumah ibu merasa kesepian karena calviro tak ada dirumah ditambah lagi suaminya yang lagi kerja diluar kota.
Ibu mencoba mengisi waktu dengan berbagai kegiatan. Ia mulai merawat tanaman di halaman, menghabiskan waktu di dapur mencoba resep baru, dan membaca buku yang sudah lama ingin dibacanya. Namun, rasa kesepian itu tetap menghantuinya.
Suatu hari, saat sedang menyiram tanaman, ia melihat tetangganya, Bu Ani, sedang duduk di teras. Ibu merasa terdorong untuk menyapa dan mengajak Bu Ani berbincang. Mereka pun mulai berbagi cerita tentang kehidupan sehari-hari, dan tak terasa waktu berlalu begitu cepat.
Dari situ, Ibu menyadari bahwa menjalin hubungan dengan tetangga bisa menjadi cara yang baik untuk mengurangi rasa kesepian. Ia pun berencana untuk mengundang Bu Ani dan beberapa tetangga lainnya untuk berkumpul di rumahnya, sehingga bisa saling berbagi cerita dan pengalaman. Dengan cara ini, Ibu berharap bisa menemukan kebahagiaan meskipun Calviro dan suaminya tidak ada di rumah.

Bersambung.
Gimana seru ga klau iya jangan lupa untuk tekan vote nya;)

CALVIRO (Bersambung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang