CHAPTER 5

440 38 6
                                    

Poom yang tiba tiba pingsan sontak membuat up begitu kaget, up pun berlari mendekati poom, up menggoyang goyang kan tubuh poom, tapi poom tidak kunjung sadar juga, up pun mengangkat  poom dan membaringkannya di sofa,
"Poom, poom bangun, kenapa tubuhnya panas gini".

Up mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang, selang beberapa menit seseorang masuk
" Up, kenapa kamu menelepon ku hah? "
"Kamu kan dokter jelas lah aku menelpon mu"
"Ya lah, terus siapa dia apa dia pacar barumu, apakah kamu sudah mulai membuka hati mu hah? "Jim sambil tertawa.
" Jangan banyak bicara kamu jim, cepat lah periksa anak ini!!! "
"Baiklah, coba aku periksa dulu"
****
"Bagaimana keadaanya jim? " Tanya up
"Dia tidak apa apa, cuman sedikit deman , mungkin terlalu kelelahan aja dan juga anak ini kayak habis nangis, terlihat matanya sedikit bengkak, apa yang kamu lakukan pada anak ini up, apa kamu memarahinya? "

"Ya,aku memarahinya tadi karena dia berani menyentuh barang barang ku, dan juga dia nggak sengaja menjatuhkan bingkai foto ku dengan korn hingga pecah, dan akhirnya membuat ku sedikit membentak nya"

"Sampai kapan kamu akan menyimpan foto mantan mu itu up, apakah kamu masih mencintainya hah? , lupakan dia up..,dan mulailah membuka hati mu, ini sih saran ku aja sebagai teman"

"Dan mengenai anak ini, siapa nama karyawan baru mu ini? "

"Dia poom sekretaris baru ku"
"Dia imut sekali, boleh kah aku memilikinya up? " Sambil menatap up
"Jangan macam macam ya, dia sekretaris ku!!! ".
" Apakah hubungan kalian hanya sebatas bos dengan sekretaris? Atau ada hubungan spesial antara kalian"sambil tertawa.
"Diam kamu jim, sekarang kamu boleh keluar"
Apakah kamu mengusir ku sekarang, baiklah aku akan keluar dan tidak akan mengganggu kalian berdua, pfthhhh haha"
"Dasar orang gila, kata up.

Up duduk di sebelah poom dan tanpa up sadari dia terus menatap poom dengan khawatir, up pun mengelus elus rambut poom,helai demi helai,disaat up melakukan itu dia baru menyadari bahwa dia mulai menyukai poom,tetapi up masih ragu juga sama perasaanya ini, lama up menatap poom, up malah juga mengelus bibir milik poom, yang membuat up ingin sekali melahap bibir itu,tetapi up mengurungkan niatnya.

Nggak lama kemudian poom mulai siuman, poom melihat sekelilingnya dan menyadari bahwa dia masih di tempat kerjanya, tiba tiba dia bangun dengan kaget.

"Apa kamu sudah bangun, kata up dengan suara datarnya

Sontak poom menoleh ke sumber sura tersebut, disana ia melihat up dengan menggunakan kacamata yang sedang duduk di mejanya sambil melihat poom yang bangun tiba tiba, up beranjak dari mejanya mendekati poom, up memegangi dahi poom untuk memastikan bahwa panas poom sudah mereda, lalu up memegang dagu poom dan menghadapinya ke depan wajah up,

"Apakah kamu bodoh hah? "
"Maksud tuan up apa"
"Iya, klo udah tau sakit kenapa kamu bekerja hah? Apakah kamu tau bahwa kamu sangat merepotkan" Kata up

Mendengar kata "merepotkan" Dari up sontak membuat air mata poom kembali tergelinang, up pun melihat poom ingin menangis karena mendengar kata katanya itu, poom kembali melihat up dengan marah,

"Apakah aku begitu kamu benci tuan?"

"Aku tidak membenci mu"

"Terus kenapa kamu berkata seperti itu?“sambil menangis

" Aku hanya kesal kenapa aku menyukai mu, aku ingin membuang perasaan ku ini jauh jauh, aku..... Tidak ingin jatuh cinta dengan mu"
"Tapi aku sudah jatuh cinta dengan mu poom"

Mendengar hal itu, poom terkejut, ia nggak menyaka bahwa tuan up menyukainya, tapi poom tidak bisa mencerna semuanya, karena ini terlalu tiba tiba.poom hanya bisa melihat up dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

melihat poom hanya menatap nya aja, up tidak bisa menahan nafsunya untuk tidak mencium poom, pada akhirnya ia mencium poom secara tiba tiba, yang membuat poom terkejut, poom ingin menghentikan ciuman insten up dengan mencoba mendorong up, tapi usahanya sia sia, lama kelamaan poom mulai menerima ciuman up, sontak mereka saling melahap satu sama lain, up pun mulai membuka bajunya, dan kembali mencium poom dari pipi sampai kembali ke bibir poom,
"Ughh tuan up aku tidak bisa bernafas"

" Apakah ini pengalaman pertama mu"

Poom hanya mengangguk, malu karena memang benar bahwa, ini pertama kalinya dia melakukan ini

"Klo kamu tidak suka kita bisa hentikan sampai disini aja," Sambil meranjak bangun dari atas poom

Poom memegang tangan up, seolah olah ia juga menginginkannya,
Melihat itu up hanya tersenyum

"Tidak bisa kah kita lakukan di tempat lain, aku takut nanti ada yang lihat,"

"Apakah kamu mau melakukannya di tepat ku, tanya up

Poom mengangguk tanda setuju, akhirnya mereka berdua pergi ke apartemen up

Sesampainya di apartement, up mempersilahkan poom masuk, si poom sempat terpukau dengan  design interiornya, persis seperti karakter up, yang terlihat tenang.

"Aku akan mandi dulu, kamu bisa duduk di sofa itu"
"Baiklah"

Tak lama kemudian up keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan handuk yang terlilit di pinggangnya,tanpa menggunakan atasan terlihat bentuk tubuh up yang begitu padat,melihat itu poom menelan ludahnya kasar , up mendekatinya semakin dekat, poom reflek menutup matanya mengira up akan menciumnya,

"Kenapa kamu menutup matamu, aku hanya ingin memberi mu handuk ini, dan ganti pakaian mu" Up tersenyum tipis,
"Baiklah" Mengambil dengan cepat
"Aduh malu sekali tadi"

Akhirnya poom selesai mandi, dan melihat up sudah berbaring di atas kasur, up pun memanggil poom

"Poom kemari lah" Memanggil poom

Poom mendekati up, dan berdiri di sampingnya, up menarik poom sampai poom berada di bawah up,

"Apakah kita akan melanjutkan yang tadi? " Tanya poom
Up hanya tersenyum, dan hanya memeluk poom.

     YEAYYYY UPDET LAGI NIH GENGS😄
         SEMOGA KALIAN SUKA YE 🥰
          Happy readinggggggg😇😇

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang