Up tidur sambil memeluk poom, dan poom tidak bisa tidur, dia merasa sedikit kecewa karena mereka tidak melanjutkannya, poom berbalik dan menghadap wajah up yang sedang tertidur itu, poom memegang wajah up dengan lembut agar up tidak terbangun
Dia memainkan rambut up, dan sampai menyentuh bibir up, yang mengiatkan poom akan ciuman itu, poom tersadar dan berhenti menyentuh bibir up, akan tetapi tangan poom tiba tiba di pegang oleh up, dan ternyata di saat poom menyentunya, up belum tertidur
"Kenapa poom hmm?
" Tidak ada,
Mata mereka saling menatap,"Apakah kamu ingin kita melanjutkannya? "Tanya up
Poom yang berada di pelukan Up hanya melihat up dengan mata puppynya itu,up yang melihat itu hanya tersenyum kecil up pun menyentuh rambut poom helai demi helai, poom yang di sentuh rambutnya hanya terus menatap up tanpa berkedip sedikit pun. Up mendekatkan dirinya seolah olah ingin mencium poom,melihat hal itu poom reflek memejamkan matanya seakan akan dia sudah siap untuk melanjutakanya,
Akan tetapi realita nya dia hanya di peluk erat oleh up, poom merasa sedikit di permainkan,sambil memeluk up juga poom tidak sengaja memanyunkan bibirnya yang menandakan dia sedikit kesal.
****
Keesok harinya, poom yang masih di peluk oleh up berusaha untuk bangun tapi tidak bisa karena up memeluk poom sangat erat,"Tuan up bangun" Sambil menggoyang goyangkan tubuh up
Tapi up belum juga terbangun,"Tuan up bangun"sambil menggoyang goyangkan tubuh up lagi.
"Hmmm, ada apa poom?"
"Tuan up sekarang sudah pagi, saya harus pergi kekantor"
"Apakah kamu sudah baikan poom? Kenapa kamu ingin bekerja klo kamu masih sakit""Saya sudah baikan tuan up, saya akan pergi bekerja sekarang" Sambil bangun dari tempat tidur
"Tunggu....!!!" Sambil memegang tangan poom
"Saya yang menentukan kamu boleh bekerja apa tidak"
"Karena kamu adalah sekretaris saya"
"Tapi tuan up..... "
"Nggak ada tapi tapi, saya tidak ingin kejadian sebelumnya terulang lagi, saya membiarkan kamu untuk tidak ke kantor hari ini".
" Saya akan mengantar mu pulang, tunggu sebentar"****
Di dalam mobil mereka berasa suasanya sedikit canggung,tak seorang pun ada yang mulai melakukan percakapan, sampai poom berusaha mencairkan suasana,"Tuan up anda tidak perlu repot repot mengantar saya pulang"
"Emangnya kenapa, apakah saya tidak boleh mengantar karyawan saya yang sedang sakit kerumahnya,apa kamu berasa keberatan poom?"
"Tapi,tuan up apakah anda melakukan hal ini juga kepada karyawan yang lain?" Tanya poom
*Tak ada respon apapun dari up*
"Nantik di ujung jalan itu belok kiri tuan up"
"Baiklah" Sambil fokus menyetirAkhirnya mereka sampai di rumah poom,
"Terima kasih tuan up, karena sudah mengantar saya"
"Tidak masalah, masuklah"
"Saya pamit dulu tuan up, sambil membuka pintu mobil
" Tunggu poom"sambil memegang tangan poom
"Ada apa tuan up?" Tanya poom
"Emmm saya ingin minta maaf karena memarahimu hari itu"Poom yang mendengar itu hanya tersenyum, dia nggak nyangka bahwa bosnya bisa melakukan hal seperti ini menurut poom itu sangat lucu.
"Kenapa kamu tersenyum?"
"Tidak tuan up, saya hanya kaget aja tuan up bisa melakukan hal ini, soal kemarin saya ngerti tuan up, misalnya saya di posisi tuan up sendiri pasti saya akan melakukan hal yang sama, jadi jangan khawatir" Sambil tersenyum"Baik, masuklah"
"Saya pamit dulu tuan up"
*up hanya menganggukkan kepalanya*Poom menoleh kebelakang , melihat up pergi, dia tidak henti hentinya tersenyum sampai tidak menyadari wajah poom memerah, poom merasa apakah dia bermimpi atau tidak, dia nggak nyangka up merawatnya.
"Mah poom pulang"
"Poom kemana aja kamu nak, kenapa kamu nggak pulang kemarin ?"
"Poom lembur mah, banyak kerjaan di kantor jadi poom nginep di kantor dan sekarang poom di kasi libur deh untuk istirahat"
"Benarkah itu poom?"
"Iya mah.."
"Ya udah klo gitu, tapi nanti ada hal yang kayak gini lagi poom harus kasih tau mamah ya, jangan sampai mamah khawatir" Sambil mengelus rambut poom.
"Baik mah, tapi mah poom laper
Mamah masak apa hari ini"sambil tersenyum
" Hmm mamah masak makanan kesukaan poom dong,gimna klo kita makan sekarang"
"Ayok mah poom dah laper" Dengan semngat****
Poom yang membaringkan tubuhnya dikasur dan menatap langit langit kamarnya, dan sambil membayangkan lagi kejadian semalam membuat poom malu, poom berfikir kenapa tuan up bisa semarah itu gara gara fas foto yang jatuh, apa ada kenangan yang berharga di balik foto itu dan juga kenapa tuan up menciumnya kenapa dia melakukan itu, kenapa ia dan tuan up melakulan hal itu, apakah tuan up menyukainya atau hanya poom yang memiliki perasaan itu seperti cinta sepihak, begitu banyak pertanyaan yang ada di kepalanya, poom yang terbawa suasana juga menyukainya,memikirkan hal itu membuatnya sedikit pusing, jantungnya terus berdetak kencang saat dia bersama up, poom mulai menyukai up bosnya itu.
****
Di sisi lain up yang ada di kantornya terus menerus memegang bibirnya itu
Dan juga membayang kan kejadian semalam, kenapa setiap melihat poom up merasa terhanyut dan mulai melakukan hal hal yang tidak di bayangkan oleh up sendiri, up merasa poom menarik baginya, dari mata, wajahnya dan juga saat poom tersenyum membuat hati up menghangat tidak seperti dulu lagi dan juga up berasa nyaman saat di dekat poom.Terhanyut dalam pikiranya itu, up baru tersadar bahwa dia bisa tidur nyenyak kemarin saat ia memeluk poom, up tidak bermimpi lagi dan juga dia tidak minum obat tidur nya itu lagi, apa semua ini karena dia bersama poom saat itu,berarti up sudah bisa melupakan masa lalunya berkat poom.
HAI GENGGGSSS MIMIN MINTA MAAF
YA BARU UPDETNYA SEKARANG 🥺🥺
KARENA SUATU LAIN HAL
SEMOGA KALIAN SUKA YA🤗
HAPPY READINGGGGGGG 💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
RomanceDimana up yang ditinggal kan oleh kekasihnya, yang membuatnya terpuruk dan memiliki trauma, sampai dia bertemu dengan poom salah satu karyawan di kantornya, ! WARNINGGGGG! 🔞🔞