Chapter 8

360 30 9
                                    

Poom yang sedang memasuki ruangan kerjanya itu,mendadak terkejut akan adanya seseorang yang memunggunginya, ya itu up yang sedang berdiri menatap kearah luar jendela, yang membuat poom sedikit terkejut,poom terheran kenapa bosnya itu datang kekantor lebih awal.

"Tuan up? " Memangil up

Tidak ada balasan apapun dari up, dia hanya terdiam,

"Tuan up, anda datang lebih awal hari ini, apa ada pekerjaan yang mendesak yang bisa saya bantu?" Kata poom

Tidak ada balasan lagi dari up, yang membuat poom heran, dan juga poom merasa entah kenapa bahwa suasana hari ini sungguh aneh, seperti suasana yang sedikit mencekam, yang membuat poom sedikit tidak nyaman.

Lama bosnya itu berdiri, seketika up membalikkan badannya dan menghampiri poom, dengan wajah yang amat menyeramkan,

"Siapa yang mengantar mu poom? "Up bertanya.

Poom terdiam sejenak, karena up menanyakan hal seperti itu secara mendadak
" Hmm dia hanya kakak kelas saat aku masih kuliah tuan"

"Apa kau menyukainya" Tanya up lagi

"Ap maksudnya tuan up?"

"Aku tanya apa kau menyukainya, jawab iya atau tidak!" Sambil sedikit membentak

Poom sedikit di bentak up, hanya terdiam, poom berpikir sejenak merasa poom seharusnya tidak bekerja hari ini,poom pun tidak merespon apa yang di lontarkan oleh up karena merasa sudah lelah, poom hanya terdiam ,ia hanya melewati bosnya itu menuju ke meja kerjanya lalu hanya ingin pulang seperti biasa.

****
Melihat poom hanya mengabaikanya up begitu kesal, sampai up nggak tau apa yang sebenarnya yang membuatnya kesal, up pun menuju kemeja poom untuk bertanya hal yang sama tapi poom tidak menanggapi nya dan hanya sibuk menyiapkan berkas berkas yang ada di atas mejanya.

Up yang melihat itu mulai kesal
"Poom!!!!, sambil meneriaki poom

Poom pun berhenti dengan kegiatanya dan melihat up yang ada di depannya itu, dia menongakkan kepalanya untuk melihat up sambil matanya hampir mengeluarkan air mata

" Apa yang Anda ingin kan hah?"tanya poom

"Aku hanya bertanya apakah kamu menyukai pria yang mengantar mu tadi, sepertinya kamu sangat bahagia bersamanya? " Saut up dengan tatapan intimidasi
"Itu bukanlah pertanyaan yang bisa saya jawab tuan, karena itu adalah urusan pribadi saya, jadi tidak ada kaitannya dengan anda tuan up"

Poom lalu melanjutkan pekerjaan nya dan tanpa menghiraukan up, yang berdiri dihadapanya itu,

Up yang di berikan jawaban seperti itu seketika menjadi sangat kesal, dan tiba tiba menarik tangan poom yang ada di hadapannya,

"Hei apa yang tuan up lakukan, lepaskan saya"

Up yang tidak bicara dan hanya menarik tangan poom dengan erat dan melemparnya ke atas sofa

"Oughhhh...., poom yang terbaring di sofa dan menahan nyeri ditubuhnya itu,

" Apa yang ingin anda lakukan tuan, biarkan saya pergi"
Up perlahan mendekati poom...
"Apa yang ingin anda lakukan tuan up" Mengulang ucapan yang sama
Hendak poom ingin bicara lagi tiba tiba up menyatukan bibirnya ke bibir poom agan poom tidak berisik lagi,
Poom memberontak dan pada akhirnya dia menerima ciuman up itu, dan perlahan melumat bibir up, mengetahui hal itu up terus melanjutkan nya, sampai suara ciuman itu bergema di ruangan tersebut.

"Haaa..tuan up berhentilah"
"Apa kau tidak menyukainya poom" Sambil melanjutkan melahap bibir poom

Up berhenti mencium poom, dan mulai membuka satu per satu kancing banju nya, sampai up hanya mertelanjang dada,melihat itu poom terkejut dan berusaha menghentikan up, akan tetapi itu tidak berhasil karena up sangat lah kuat poom tidak mampu melawanya,

Up yang sudah bertelanjang dada, memaksa membuka baju poom sambil mencium poom terus menerus, sampai akhirnya poom menagis yang sontak membuat up berhenti melakukanya

"Apa kau tidak menyukainya poom, kenapa kau menangis? Yang masih berada diatas poom

" Apa yang anda lakukan tuan up, ini tidaklah benar, kita hanya karyawan dan bos, kita tidak seharusnya melakukan ini"kata poom

"Kenapa tidak bisa, aku menyukai mu poom, aku baru menyadari bahwa aku menyukai mu, apa kamu mau menerima pengakuan ku ini?"

Poom membeku,secara tiba tiba bosnya itu menyatakan persaan nya kepada poom,
"(Dia bilang dia menyukai ku, sejak kapan?) kata hati poom
" Kenapa kau menyukai ku tuan up? "
"Aku tidak tau, hanya saja aku sudah tertarik pada mu poom jadi tidak ada alasan tertentu poom, dan juga maafkan aku yang membuat mu menangis dan bersikap kasar padamu ," Sambil menyeka air mata poom
"Aku hanya kesal karena kau dekat dengan seseorang, aku sangat cemburu karena kau hanya tersenyum pada orang itu aja, dan juga kenapa kau tidak tertawa seperti itu saat bersama ku hah?"

"(Yah karena kau itu dingin aku takut saat kau memasang mukak jutek mu itu, makanya aku hanya diam)" Kata hati poom.

Poom hanya bisa menjawab up di dalam hatinya aja, poom nggak berani menjawabnya secara langsung, dan juga saat dia mengetahui bahwa bosnya itu menyukainya poom sedikit senang akan hal itu, poom tersenyum tipis kepada up melihat poom tersenyum up seketika tersenyum juga, up yang perlahan mendekati poom dan akhirnya mereka berciuman, kali ini up melakukannya dengan lembut, dan di balas oleh poom.

"Tunggu tuan up!!!
" Apa kita akan melakukannya di sini, ini kan tempat kerja, takutnya nanti tiba tiba ada seseorang yang masuk kedalam bagaimana??"

"Tidak akan ada yang masuk kedalam, tenang saja, dan juga ruangan ini kedap suara jadi orang luar tidak akan mendengar kita, jadi... Apakah kita akan melanjutkannya sekarang, aku tidak bisa menahanya lagi"

"Tapi..... Tuan up ini adalah pertama bagiku jadi.... Aku tidak yakin bisa melakukannya"

"Kalo gitu kita lakukan perlahan saja bagaimna poom? "Saut up

Poom hanya mengangguk tanda setuju dan membiarkan up melakukannya.

KALIAN NUNGGUIN NGGAK
JADI LUNAS YA, SEMOGA KALIAN SUKA JUGA DENGAN CERITA KALI INI JADI......
HAPPY WEEKEND AND HAPPY READINGGGGGG 💜💜💜💜
SAMPAI JUMPA DI CHAPTER BERIKUTNYA YA🤗🤗🤗
   

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang