****
Malam itu, ketika ketakutan kembali merenggut dirinya. ketakutan yang dulu pernah singgah dalam dirinya, atau bahkan ketakutan yang lebih dari sebelumnya. semua nya berubah sejak saat itu. seakan akan dunia ini aneh. bayang bayang itu yang selalu menghantui nya. bayang bayang yang sangat menakutkan telah merubah dirinya dan Ayana tidak bisa menghindari semua itu.
"ARGHHH!"
Ayana mengerang. pusing yang hebat ia rasakan, rasa itu kembali. lagi dan lagi. ia melihat bayangan kilat kilatan yang menyedihkan, ia takut....
Dengan berjalan pelan di trotoar yang tidak terlalu ramai. ayana memegang kepala nya dengan erat, tubuhnya hampir terhuyung. beberapa detik berjalan, untung nya bayang bayang yang membuatnya sangat takut itu sudah menghilang.
Tetapi, ia masih takut...
Deru nafas nya keluar terengah engah dan banyaknya keringat yang bercucuran seakan akan telah dikejar sesuatu yang menakutkan. tubuh nya bergetar ketakutan.
Ia lalu memandang lurus ke arah seseorang. sorot mata nya mengarah ke seseorang dengan tajam. ia berlari, menyeret seseorang yang hendak menyebrang.
"JANGAN, JANGAN LAKUKAN ITU!" teriak Ayana.
Seorang perempuan yang baru saja ia tarik saat ingin menyebrang menatap Ayana dengan aneh. memang, saat ini pasti ia terlihat seperti orang gila. tangan berkeringat, tubuh bergetar ketakutan dan rambut yang acak acakan, sudah pasti orang akan menganggapnya gila.
"Mbak gila ya?" ucap perempuan asing lalu melepaskan genggaman tangan Ayana dengan kasar.
"Saya cuma mau nyebrang mbak, bukan mau bunuh diri!" sentak perempuan itu dengan wajah yang penuh emosi.
Ayana menatap perempuan itu. lalu menggeleng, ekspresi nya sangat terlihat bahwa dia sangat memohon dan ketakutan.
"Serem ih" ucap perempuan itu.
Ia tidak menghiraukan Ayana lagi, Perempuan itu lalu berjalan menyebrang dengan hati hati. bahkan ia masih melihat kanan kiri dan menyebrang saat lampu lalu lintas berwarna merah.
ciittt!
"AWAS!"
brakkk!
Tubuh Ayana bergetar hebat, lagi lagi hal yang sama terjadi.
kecelakaan itu sangat sesuai dengan bayang bayang yang hadir dalam pikirannya.
Orang orang berkerumun mencoba menolong perempuan asing tadi yang tertabrak mobil. semakin ramai orang orang yang penasaran akan keadaan korban.
Tetapi Ayana hanya masih tertegun ditempat dimana ia mencegah perempuan asing tadi menyebrang.
Ia gagal, tetapi ini takdir.
"Semua ini karena cicin. cicin sialan ini!" gerang nya sambil berusaha menarik narik cincin yang ada di jari tengah nya.
tetapi usaha nya itu hanyalah sebuah sia sia.
Semua ketakutan yang hadir dalam hidupnya adalah kesalahannya sendiri.
"Bagaimana cara agar bisa melepas cincin ini" lirihnya
air matanya menetes.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
PERUBAHAN
FantasyIni cerita tentang Ayana Celine Indah sosok antagonis yang di benci oleh semua orang. ia memiliki kuasa. semua ia dapatkan. dia selalu merendahkan orang lain. tapi karena satu hal, sosok antagonis itu menghilang. perubahan itu semenjak ia kehilanga...