CHAPTER 3

13 11 5
                                    

Happy reading

Setelah kepergian neneknya, malam hari nya Haura datang kerumah Ayana. saat Haura mengabari lewat chat katanya ingin menenangkan hati Ayana dengan hadiah yang sudah Haura persiapkan untuk ulang tahun Ayana. Ayana hanya mengiyakan jika Haura memang ingin datang.

Beberapa saat menunggu Haura datang. ponsel Ayana berbunyi, sudah jelas orang yang menelpon nya adalah Haura yang baru sampai dan menunggu Ayana didepan rumah untuk membukakan pintu. Ayana bergegas keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah karena kamarnya terletak dilantai dua.

Ayana membuka pintu, Haura ternyata sudah berdiri didepan pintu dengan senyuman tengil, menyebalkan. Ayana hanya mempersilahkan Haura untuk masuk.

"Rumah sagede ini kalo kayak gini hawa nya suram banget ya" celetuk Haura lalu duduk di sofa panjang dan besar yang ada diruang tamu yang luas dirumah besar itu. Haura menaruh tentengan beberapa barang nya di meja besar yang ada di depannya.

Ayana hanya melirik ke Haura sebentar tanpa ada jawaban apapun lalu pergi kedapur untuk mengambil minuman.

Haura mendengus kesal karena tidak ada respon dari Ayana. setelah beberapa sat berlalu Ayana berjalan dari dapur membawakan nampan yang berisi dua gelas kopi susu dan camilan kesukaan Haura.

Haura menyambutnya dengan tersenyum lebar dan sumringah "Wihhh, tau aja nih kesukaan gue"

Ayana menaruh nampan yang berisi camilan dan minuman keatas meja. Haura langsung menyeruput kopi susu yang masih hangat itu. lalu memakan beberapa camilan yang ada.

Ayana hanya duduk diam bersandar di sofa yang berhadapan dengan Haura sambil melihat kesibukan Haura dalam menyantap.

Haura melirik kearah Ayana disela sela mengambil camilan "Oh iya!, hadiah mu ya"

Haura lalu menyodorkan hadiah dan kue ulang tahun kecil ke arah Ayana, ia menerimanya "Iya, makasih ra"

"Buka dong" ucap Haura.

Ayana mengangguk lalu membuka bungkusan kado nya, kado itu cukup besar. ternyata Haura memberikan pakaian dan tas branded.

Ayana tersenyum.

"Bagus kan?" tanya Haura yang dijawab anggukkan oleh Ayana.

Haura mengerutkan keningnya, lalu menyenderkan tubuhnya ke sofa. merasa aneh dengan Ayana

"Lo kenapa?" tanya Haura

Ayana menaikkan alisnya lalu menggelengkan kepala nya. "Lo dapat hadiah dari bokap nyokap?" tanya Haura lagi.

Ayana menggeleng "Gue cuma dapet hadiah dari nenek sama lo"

Haura melotot kaget mendengar itu lalu langsung bangkit dari menyenderkan tubuhnya menjadi duduk dengan tegap dan mata yang melotot kaget. "Nenek lo kan udah nggak ada, gimana ngasih hadiahnya. Lo jangan ngelantur ya, Ayana"

Ayana menatap lurus tajam ke arah haura sambil menghembuskan nafasnya. "Lo kira nenek gue bangkit lagi? gitu?"

Haura mengangguk. "Ra, nenek gue mungkin udah siapin hadiah nya dari jauh hari. saat kejadian kecelakaan itu nenek gue bilang, untuk ambil hadiah nya" jelas Ayana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERUBAHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang