CHAPTER 1

17 15 7
                                    

happy reading

***

Pagi ini awan gelap menyelimuti langit, matahari semangat pagi tidak terlihat karena guyuran hujan deras membasahi seluruh kota membuat kebanyakan orang malas untuk melakukan aktivitas, termasuk Ayana. tetapi, ia kali ini sedang berkendara dengan motor kawasaki ninja miliknya menerjang hujan deras untuk berangkat ke sekolah. mood nya pagi ini sangat buruk sepertinya.

Sesampainya disekolah ia segera parkir dan berlari menuju ke lorong kelas karena disana ada Haura, satu satu nya teman yang ia punya. dia sedang menunggu ayana.

"Kenapa sih lo harus pakai motor segala, mobil nganggur kan banyak dirumah lo, bego" sewot Haura.

Tangan Haura menyodorkan sebuah plastik yang berisi seragam sekolah "Buat lo, dari nenek lo. basah kuyup gitu, cepet ganti!".

"Ck, nenek tua itu memang" ucap Ayana

"Kenapa? lo bertengkar lagi sama nenek lo?" tanya Haura

Ayana melirik ke arah Haura sebentar lalu pergi meninggalkannya

"Bangsat banget tuh anak" ucap haura

***

"Kerjain pr gue cepet sebelum masuk!" bentak Ayana dengan menekankan kata cepat

Haura tersenyum "Punya gue juga ya".

Salah satu gadis sekelasnya yang berkepang rambut dua dengan memakai kacamata agak bundar itu hanya mengangguk mengiyakan permintaan mereka berdua. semua murid yang ada dikelas hanya diam dan melanjutkan aktivitas mereka seperti biasa. tidak ada pembelaan atas gadis itu, mereka semua takut terhadap ayana. Meli, gadis malang yang selalu menjadi mangsa ayana, terus melaksanakan perintah dan tekanan dari Ayana. sejujurnya seluruh kelas kasian terhadapnya tetapi mereka semua masih ingin menetap di sekolah ternama yang di impi impikan oleh setiap pelajar.

"Beres" ucap Ayana.

Beberapa menit kemudian bel masuk berbunyi. semua guru sudah mulai memasuki setiap kelas sesuai dengan jadwal pelajaran masing masing. kecuali kelas Ayana

brak!

Ayana menggebrak meja ditempat duduk Meli yang sendirian "Mana pr gue!"

Meli menunduk lalu menggeleng, badan nya terlihat bergetar ketakutan. gebrakan tadi juga membuat seluruh kelas memandang ke arah mereka.

"Ngerjain gitu doang lama banget, anjing!" bentak Ayana.

"Gimana sih, lambat banget lo!" ucap Haura

Ayana melirik kearah buku yang sudah terisi seluruh jawaban. Ayana mengambil buku itu yang membuat meli mengangkat kepala nya dan menatap ke arah Ayana yang menyeringai

"Jadi dari tadi lo cuma ngerjain tugas punya lo sendiri?" tanya Ayana dengan raut yang kesal

Meli mengangguk pelan, kali ini ia sangat takut.

"Bego lo!" ucap Haura

Tiba tiba Ayana merobek seluruh buku itu dan merusaknya, serusak rusaknya.

PERUBAHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang