12. Malu Tapi Mau

147 20 20
                                    







ini kapal kita lagi gonjang-ganjing😔

mungkin karena rebutan remot ac😩

dahlahh langsung baca aja bestie gak mau basa basi saya😔




















happy reading~













"JOYYYYYYY....."





"APA RINNNN..."





Refleks Joya ikut teriak terus bangkit dari kubur. EHHH DARI KASUR MAKSUDNYA LOHHH. Masker Joya akhirnya pun gagal alias retak gara-gara soibnya yang barbar gak ketulungan ini.





Perlu banget apa teriak-teriak kayak gitu, untung Joya itu masih ada sabar-sabarnya. Kalau enggak, mungkin Irene udah dilempar ke luar. Ya walaupun di rumah Irene sendiri, ya bodo amat. Siapa suruh heboh gak jelas!





"Hehe, masker kamu.."





Joya udah kesel, Irene masih bisa cengengesan. Sopankah begitu? "Ya Tuhan kuatkanlah hamba..." gumamnya





"Kamu kenapa sih? Ada apa? Ada Justin Bibir?"





Joya nanya sambil bersihin maskernya.





"Kalau itu aku jamin sih udah teriak pake toa.."





"Gila..."





"Joy, tau gak?"





"Enggak.."




"Hehe.."





"Rin, bisa langsung ke inti sarinya aja gak? Kayaknya kesabaran aku mulai sekarat loh ini.."





"Hehe iya iya. Tetangga sebelah.."





"Iya tau, gara-gara ketahuan selingkuh terus digerebek, akhirnya mereka pindah.."





"Bukan itu..."





"Nah terus?"





"Ya makanya jangan sok tau.."





"Hehe ya kamu ngomong dipotong-potong...."





"Rumah itu ternyata di beli sama orang..."





"Rin, gak mungkin yang beli dedemit kan?"





"Ishh makanya diem dulu!" mata rusa itu mulai bereaksi. "Oke, aku diem.." ucap Joy





"Dan kamu tau siapa orangnya Joy?"





Irene ceritanya udah heboh banget. Joy cuma bengong tapi serius kok dengerinnya.





"Rin, aku kan dari tadi di dalam. Mana aku tau yang terjadi di luar sana..."





"Iya juga sih hehe. Hemm yang beli rumahnya si jamet Wendy..."





"Haa Wendy? Irene menganggukkan kepalanya.





"Hahaha ciyeee jodoh.."





"Diam ya anda. Malesin banget harus tetanggaan sama dia lagi iyuwhh..."





"Jangan benci-benci kali Rin nanti jodoh loh.."





"Joy, plis banget lah doa kamu itu. Kalau itu terjadi, aku kasih tiket buat nonton konser opa koreyah mu itu.."





Dua Hati Satu Rasa (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang