Jungkook kecil terlihat mengayuh sepeda di halaman rumahnya diikuti dengan anjing kecil miliknya yang ikut berlari di belakangnya. wajahnya terlihat tersenyum cerah sambil berusaha menghindari anjingnya.
"ingin bermain ke taman ?" tanya ayahnya sambil meletakan cangkir kopi yang sudah habis di minum. Jungkook hanya mengerjapkan matanya sambil menatap gerbang rumah yang terkunci.
sudah seminggu mereka pindah ke sana, terkadang jungkook ingin menjelajah di sekitar depan rumah namun ayahnya selalu menyuruhnya agar tidak pergi jauh.
Jungkook tidak pernah memprotes dan memilih menurutinya. "ayoo..." ayahnya membuka gerbang sambil sedikit berteriak agar istrinya tau jika mereka akan pergi menuju taman.
walau ragu jungkook mulai mengayuh sepedanya dengan kedua kaki kecilnya . matanya terlihat melihat ke arah kiri dan kanan dengan rasa penasaran. memang diusia jungkook yang baru enam tahun membuatnya selalu ingin banyak tau tentang hal - hal di sekitarnya . hingga jungkook yang terlalu penasaran dengan sekitarnya terjatuh dari sepeda miliknya suara tangisannya begitu kencang membuat ayahnya panik di buatnya.
Jungkook jatuh tertimpa sepeda, ayahnya membantu jungkook. Ayahnya mulai melihat kaki dan juga tangannya.
tidak ada luka yang parah hanya saja sedikit merah di sekitar betis dan lututnya. "jangan menangis sayang"
"ini menyakitkan ayah...."
suara tangisan yang begitu kencang membuat namjoon yang sedang asik menusukkan ranting pada gundukan tanah terhenti, matanya melirik seorang pria yang sedang membujuk anaknya.
karena penasaran namjoon mendekat ke arah gerbang, namun sayang tangan kecilnya tidak bisa membuka gerbang rumah yang di kunci oleh ibunya. "hei... kamu kenapa ?"
tangisan jungkook tiba - tiba berhenti, mereka berdua terlihat berbalik ke arah gerbang rumah di belakangnya. "kenapa kamu menangis ?" ulang namjoon yang terlihat kesulitan melihat dengan jelas ke arah luar membuatnya harus melompat - lompat untuk melihatnya.
Jungkook yang awalnya menangis tiba - tiba tertawa di buatnya. tangannya menarik pakaian ayahnya menyuruhnya untuk mengangkat tubuhnya lalu menunjuk ke arah gerbang.
namjoon berhenti melompat karena melihat jungkook yang terlihat tinggi karena di gendong ayahnya.
Jungkook terlihat malu, tapi tangannya menghianati karena menunjuk betisnya yang memerah. "laki - laki itu harus kuat kamu jangan menangis lagi"
tangan namjoon terlihat mencari sesuatu di dalam saku celananya. "ini untuk mu" jungkook ragu tapi tetap mengambil dua bungkus permen rasa mangga dari namjoon.
suara panggilan dari dalam rumah membuat obrolan mereka terhenti. "ibuku sepertinya menyuruhku masuk, semoga kita akan bertemu lagi.. nama mu siapa ?"
"Jungkook..." jungkook berbicara dengan cukup pelan sampai namjoon hampir tak bisa mendengar suara nya.
_______
sepuluh tahun kemudian
" aku benci pelajaran matematika, kepalaku hampir hancur " jungkook terlihat menaruh kepalanya di pundak namjoon sambil membuat lingkaran dengan telunjuknya di paha namjoon menggunakan tangannya.
namjoon hanya tertawa di buatnya, mau bagaimana pun jungkook begitu lucu membuatnya selalu tidak tahan dan ingin mencubit pipinya.
yoohyun terlihat duduk di atas meja karena kursinya di ambil alih oleh jungkook, wajahnya terlihat cemberut menatap kedekatan mereka berdua yang membuatnya ingin memisahkannya. "kamu bahkan memperlakukan jungkook begitu baik, jika aku memeluk mu seperti itu sudah di pastikan kamu akan memukulku "
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Oneshoot Bottom Namjoon
FanfictionNamjoon itu manis Namjoon itu lucu Aku mendedikasikan buku ini untuk koala kesayangan aku Bxb Tolong bijak lah saat mencari bacaan