yoonnam - comfort [1/2]

307 39 4
                                    

namjoon adalah Clint kesekin yang menyewa jasa ku, hari ini aku menemaninya datang ke pengadilan untuk mengurus perceraiannya dengan suaminya.

ku lihat dari kaca spion betapa kurus tubuhnya, wajahnya terlihat pucat dengan lingkaran hitam di bawah mata. aku pikir namjoon pasti tidak bisa tidur karena memikirkan perceraiannya.

aku tidak bisa menghiburnya karena itu bukan tugasku, disini aku hanya di sewa untuk menuruti semua keinginan namjoon bukan untuk ikut campur dalam urusan pribadinya.

"tunggu aku disini, ini tidak akan memakan waktu lama" namjoon terlihat turun dari mobil sambil merapikan pakaiannya terlebih dahulu.

aku mengambil sebatang roko menurunkan sedikit kaca, asap terlihat mengepul keluar jendela.. langit terlihat gelap, apa mungkin langit ikut bersedih.

setelah lebih dari dua jam namjoon kembali masuk ke dalam mobil dengan tangan mencengkeram erat berkas perceraiannya yang dibuangnya ke belakang jok mobil. aku merasa kasihan hingga memberikannya beberapa lembar tissu saat melihat matanya memerah karena terus - terusan menangis.

suara tangisnya semakin kencang saat mobil melaju menembus keramaian, aku bingung harus membawa namjoon ke mana.

jadi aku hanya mengajaknya berkeliling hingga namjoon berkata ingin berhenti di sebuah toko roti yang tidak jauh dari lampu merah.

"aku biasanya datang ke sini dengan mantan suami ku" namjoon meremas tisu di tangannya menjadi beberapa bagian hingga mengotori pangkuannya. "hanya ingin sedikit bernostalgia saja"

"roti apa yang paling kamu suka ?" tanya ku setelah memarkirkan mobil  di pinggir jalan, namjoon bilang mereka hanya ingin membeli roti lalu pergi menuju tempat lain.

"aku menyukai roti dengan isian kacang hijau tapi, sekarang aku membencinya"

"aku punya rekomendasi roti yang bisa kamu coba" sekali lagi aku berusaha untuk  mengalihkan percakapan, ku lihat namjoon sedikit tersenyum sambil menganggukkan kepalanya pelan.

aku mengabaikan banyak pasang mata yang merasa penasaran pada kita berdua, apa lagi saat namjoon mencengkeram tangan ku dengan lembut, dari sudut pandang orang lain pasti mereka menganggap kita sepasang kekasih.

setelah memilih beberapa roti aku siap membayar semuanya di kasir, namjoon terlihat tidak memprotes sama sekali.. gadis kecil di hadapan ku terlihat menatap ke arah kita berulang kali seperti ingin menanyakan sesuatu tapi namjoon membungkam gadis itu untuk tidak berbicara sama sekali.

"aku hanya ingin menghapus semua kenangan bersama mantan suami ku dengan cara ini" bisik namjoon saat kita berdua sudah di luar toko.

_______

namjoon terlihat mengulurkan tangannya keluar dari jendela mobil merasakan tetesan hujan yang membasahi tangannya, "jangan melakukan itu " tegur yoongi saat melihat namjoon bermain dengan air hujan.

tak lama namjoon menarik tangannya masuk kembali sambil melirik isi tas dengan berbagai jenis roti yang dibeli tadi.

setelah memilih - milih namjoon mengambil satu bungkus roti rasa jeruk, saat bungkusnya di buka aroma jeruk yang khas tercium.

" kamu pasti menyukainya "

awal - awal namjoon hanya menggigit sedikit takut jika tidak menyukai rasanya, namun tak lama matanya berbinar dengan rasa roti yang sedikit asam diikuti sedikit rasa manis di ujung lidahnya. "kamu benar rasanya enak sekali"

namjoon membuka bungkus roti baru lalu menyodorkannya tepat di depan wajah yoongi. "kamu juga harus mencobanya"

awalnya yoongi sedikit tertegun namun menggigit roti yang di sodorkan namjoon dengan senyum puas di bibirnya.

namjoon juga memakan rotinya sampai habis, ini adalah makanan pertama yang masuk perutnya setelah lebih dari sehari namjoon tidak makan apapun sama sekali.

"bisakah kita pergi ke taman ?" tanya namjoon sambil melihat jalanan yang terlihat basah karena hujan. tak lama namjoon melirik ke arah ponselnya berharap jika mantan suaminya akan menghubunginya dan mengatakan jika perceraian yang terjadi hanya salah paham.

"tentu saja" yoongi terlihat tersenyum lembut ke arah namjoon beberapa detik, lalu fokusnya kembali ke arah jalan.

hanya suara alunan musik yang menemani kesunyian di dalam mobil, namjoon menyandarkan kepalanya ke arah jendela sambil sesekali menggigit roti di tangannya.

"aku harus menghapus semuanya" gumam namjoon saat melihat ribuan foto dan video yang berada di ponselnya. padahal sebulan yang lalu dia dan suami baru saja liburan ke jepang untuk merayakan hari Anniversary mereka.

tidak tahan lagi melihat namjoon menangis yoongi akhirnya memecah kesunyian. "jangan terus menangisinya, kamu harus menunjukkan jika kamu bisa tanpa dia"

"kamu benar" namjoon menutup ponselnya dengan kedua tangan mencengkeram lututnya begitu kuat untuk menahan matanya menangis lagi.

mobil melaju dengan kecepatan stabil ke arah taman, hujan terlihat semakin deras. "aku tidak punya payung di mobil"

"tidak masalah, kamu bisa menunggu ku disini " tanpa menunggu persetujuan yoongi, namjoon keluar dari mobil membuat bajunya mulai basah, berjalan di bawah hujan namjoon bisa menyamarkan air matanya.

beberapa saat aku hanya bisa tertegun melihat namjoon yang berjalan menuju sebuah ayunan, setelah berpikir untuk beberapa saat aku ikut keluar dari mobil dan datang mendekat ke arah namjoon..

"ini adalah tempat pertama pertemuan ku dengan mantan suamiku empat tahun yang lalu" mata namjoon melirik ke arah sebuah pohon besar yang terlihat berdiri dengan kokoh.

"dia selalu rutin datang ke taman sambil membawa jalan - jalan peliharaannya dan aku pun melakukan hal yang sama.. aku membawa anjing sepupu ku setiap hari minggu hanya untuk bertemu dengannya. padahal aku takut anjing" namjoon mengangkat kemejanya hingga memperlihatkan bekas jahitan di lengannya. "dulu aku tidak sengaja di gigit oleh anjing tetanga"

"ini pasti sakit" aku refleks menyentuh tangannya dengan kedua tangan ku, entah kenapa melihat lukanya aku merasa sakit hati.

"pertemuan ku terus berlajut, kita berdua bertukar nomer ponsel.. setelah berjuang selama dua bulan kita semakin dekat. aku pikir dulu aku memiliki harapan untuk mendapatkannya" namjoon masih tidak menepis tangan ku yang masih berada di tangannya dan terus melanjutkan ceritanya.

aku terus menggosok pelan bekas luka namjoon berharap jika bekasnya lukanya akan menghilang. "setelah setahun aku mengajaknya kencan, saat itu aku siap untuk menerima penolakannya. bagaimanapun dia pria straight. tapi, aku sangat terkejut saat dia menerima ajakan kencan ku"

aku melihat mata namjoon mulai basah karena air mata lagi, tangannya sedikit bergetar dan aku merasakan jika namjoon mencengkeram tangan ku begitu kuat. "namun setelah kita pulang liburan, dia mengajukan cerai begitu saja. saat itu kita bertengkar hebat dan mamtan suami ku memilih pergi dari rumah."

"setelah seminggu aku tau alasannya mengajak cerai, keluarganya menginginkan seorang cucu. saat itu aku berusaha memberikan solusi untuk mencari ibu penganti. tapi, mantan suami ku tetap menolaknya dan pada akhirnya dia tetap memilih bercerai sebagai solusi"

aku tidak peduli dengan tangan ku yang mulai berdarah karena namjoon menusukkan kuku ke lengan ku, rasanya sakit tapi aku bisa menahannya.

hujan terlihat tidak ada niatan untuk berhenti sama sekali dan lambat laun semakin deras ku. "yoongi..?"

aku mendengar namjoon memanggilku dengan suara parau, tubuhnya masih saja bergetar hebat entah menahan emosi atau karena udara dingin. "apa-- apa..."

"apa aku bisa memelukmu ?"





Kumpulan Oneshoot Bottom NamjoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang