Prolog

22 14 0
                                    

Nesya Ananta, dinyatakan keguguran anak pertama setelah perutnya terbentur ujung meja yang tumpul akibat dorongan dari Darel Zaferinno, suaminya. Nesya tak menyangka akan kehilangan calon buah hati pertamanya akibat suaminya sendiri.

Berawal ketika Nesya tidak sengaja melihat ponsel Darel dan ternyata berisi tentang isi chat dengan seorang wanita yang tak ia kenali dan membuat Darel emosi sampai tega mendorong dan memukul Nesya hingga mengalami pendarahan.

Nesya dilarikan ke rumah sakit yang kebetulan cukup dekat dari rumahnya, tidak butuh waktu lama akhirnya Nesya ditangani oleh beberapa dokter.

Dua belas tahun Nesya dan Darel bersama, namun tiga bulan belakang ini Darel berubah dari biasanya. Darel lebih sering menghabiskan waktu diluar rumah, bermain sampai larut malam bersama teman-temannya, padahal usia kandungan Nesya sudah mencapai enam bulan.

Diruang oprasi, Nesya hanya bisa menangis memikirkan janin yang sudah tidak ada didalam perutnya. Nesya menyalahkan Darel dan meminta pertanggung jawaban namun Darel sudah pergi menghilang.

'Mas sembunyiin apa dari aku?' Nesya melempar gelas kaca yang di genggamnya ke arah dinding.

'Aku ga sembunyiin apapun dari Eca!'

'Mas bener-bener ga mikirin perasaan aku! Aku udah tau semuanya!'

'Tapi bukan seperti itu Nesya!'

'Kamu jujur atau aku yang samperin dia!'

'Jangan ca! Jangan berani macem-macem sama aku!' Darel menghampiri dan memukul Nesya. Nesya hanya meringis kesakitan akibat pukulan yang pas mendarat di pipi kirinya.

'Kamu tega sama aku Mas!' belum sempat Nesya mengambil perlawanan, Darel sudah lebih dulu mendorong Nesya hingga perutnya terbentur oleh meja makan yang ujungnya tumpul.

Nesya melamun sejenak mengingat apa yang telah terjadi, kejadian yang begitu cepat namun membuatnya kehilangan buah hati yang di nanti-nantikan kehadirannya.

"Aku ga akan biarin semua ini! Andai waktu bisa diputar, aku akan mengulang waktu dimana aku pertama kali ketemu sama kamu dan aku akan membuat semuanya menjadi sangat lebih baik, Mas Darel!" Nesya tiba-tiba berteriak hingga terdengar sampai luar ruangan. Suster yang berjaga didepan lalu memberinya obat penenang dan beberapa saat kemudian Nesya tertidur.

                                                                           ***

Hai para pembaca ku,

 aku mau kalian seakan akan masuk dan ada di dalam ceritaku untuk merasakan apa yang terjadi antara Nesya dan Darel dalam menjalani hubungan mereka.

Merayakan jatuh cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang