Ini bukan cerita cinta manis seperti yang sering kamu baca di novel-novel. Tapi ini menceritakan tentang dua orang yang saling jatuh cinta, namun ada satu hal yang sangat sulit untuk mereka gapai.
Berawal dari berkenalan di sebuah cafe dekat kampus, dan berakhir menjadi teman yang saling jatuh cinta satu sama lain.
"Zahira" Panggil seseorang dari arah belakang.
Namanya Zahira Khairunnisa Putri Almaira, gadis cantik berumur 20 tahun dengan tinggi badan 168cm. Ia adalah mahasiswi dari fakultas psikologi, dan sekarang sudah berada di semester 4. Alasan ia mengambil jurusan psikologi adalah, karena ia banyak melihat anak seumurannya yang punya masalah dengan mental health katanya. Ia mau menjadi orang yang berguna dan bisa menolong mereka yang sedang berjuang untuk mempertahankan hidupnya. Maka dari itu, Zahira juga menjadi seorang pendengar yang baik untuk siapapun yang ada di sekitarnya, termasuk sahabat, teman, keluarga, dan saudara.
Menjadi seorang psikolog adalah impiannya sejak saat ia masih duduk dibangku sekolah menengah pertama. Hebat bukan cita-citanya?
"Oh, ka Hans? Ada apa?" Tanya Zahira saat ia menoleh kearah belakang dan mendapati kakak tingkatnya yang bernama Hans.
Hans Fransisco Atmaja, pria tampan berumur 22 tahun dengan tinggi 176cm. Berbeda dengan Zahira, Hans adalah Mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Prodi Akuntansi dan sudah berada di semester 7 sekarang. Makanya sekarang ia sedang pusing-pusingnya membuat skripsi.
Hans sering mengeluh dan selalu bilang kalau ia salah ambil jurusan. Walaupun katanya salah ambil jurusan, tetapi ia tetap mengabdi kepada Akuntansi sampai detik ini. Kalau ia pindah jurusan sayang-sayang karena sudah nyaman katanya.
Zahira dan Hans itu sama-sama anak tengah, alias sama-sama anak kedua dari tiga bersaudara.
Bedanya, kalau Zahira itu tiga bersaudara perempuan semua. Ia memiliki kakak yang sembilan tahun diatasnya, sedangkan adiknya berbeda dua belas tahun dengannya.
Sementara itu, Hans memiliki kakak perempuan yang selisih umur delapan tahun dengannya, sedangkan adik laki-lakinya hanya berbeda tiga tahun dengannya.
•••
Saat ini Zahira dan Hans sedang berada dibawah pohon rindang yang tempatnya berada di belakang Fakultas Psikologi.
"Ka Hans, kenapa? Aku diajak kesini dari tadi tapi kakak ga ngomong apa-apa" Ucap Zahira yang duduk disamping Hans.
"Ga kenapa-kenapa sebenernya, aku cuma mau liat kamu aja" Jawab Hans seraya menengok ke arah Zahira.
"Apasih" Berbeda dengan kata yang keluar dari mulutnya, nyatanya Zahira malah salting sekarang.
"Ciee, salting ya" Tunjuk Hans pada Zahira dengan maksud meledek.
"Ngga tuh, biasa aja" Lalu Zahira berpura-pura biasa saja sambil mengibaskan rambutnya kesamping dengan dagu yang sedikit di naikkan.
"Eyy, itu salting namanya" Mereka pun kemudian tertawa
Mereka hening beberapa saat sebelum akhirnya Hans bersuara.
"Zah, Kalo seandainya Katedral dan Istiqlal diberi nyawa, kira-kira siapa yang duluan bakal jatuh cinta?" Tanya Hans dengan ekspresi wajah kosong sambil menatap ke depan.
Zahira pun terdiam.
"Entah, mungkin mereka pun ga akan sadar siapa yang jatuh cinta duluan. Dan seandainya mereka jatuh cinta pun, mereka tidak akan pernah bersatu dari segi manapun. Karena Istiqlal dan Katedral hanya ditakdirkan saling berdampingan, bukan untuk menjadi pasangan" Zahira tersenyum getir setelahnya
"Seperti kita?" Tanya Hans lagi sambil menengok ke arah Zahira yang berada di sampingnya
Tapi kali ini, lidah Zahira terasa kelu untuk menjawabnya. Bahkan sekedar kata 'iya' pun tidak bisa ia lontarkan.
"Zah, aku pernah jatuh cinta dengan perempuan yang seagama dengan aku. Tapi itu ga sehebat waktu aku jatuh cinta sama kamu. Hamba Allah yang satu ini beda, terlalu cantik sampe aku yang bukan umatnya pun jatuh cinta" Ucap Hans setelah tidak dapat jawaban dari Zahira tadi
"Ka, tapi kita ga salahkan?" Alih-alih menanggapi ucapan Hans, Zahira malah bertanya begitu
"Ga ada yang salah, Zah. Mungkin emang ini udah takdirnya Tuhan, kita dipertemukan dalam sebuah perbedaan" Jawab Hans tanpa ragu
"Tuhan kamu atau Tuhan aku?" Tanya Zahira lagi dan kali ini giliran Hans yang terdiam
TBC..
YOU ARE READING
Kita Yang Berbeda ||•☪️✝️
Non-Fiction"Sebab butir rosario milikmu, tidak akan pernah bisa bersatu dengan butir tasbih milikku" ••• Bagaimana rasanya jika kamu bertemu seseorang yang tulus, soft spoken, treat kamu dengan baik, punya semua love language, royal, wangi, tinggi, and he's to...