˚❝᷀ົཽ ༄ 02 ˚❝᷀ົཽ ༄

430 34 0
                                    

haii kembali lagii dengan jea yang canteq and imoet inihh, xixii~.

huee sorrii banget yaa jea ga bisa pakai font miring, karna emang font ya ga bisa.

Huhuuu syedih. °(ಗдಗ。)°.

makasihh lohh yang udah baca cerita jeaa, jangan lupa vote yaa biar jea makin semangatt  ᕦ(ò_óˇ)ᕤ.

٩(๑❛ᴗ❛๑)۶
_____________

Azel pun tiba ditoko buku, turun dari motornya dan masuk kedalam toko.

Tringg

Wangi khas buku pun menerpa indra penciumannya, berjalan sesaat lalu berhenti. Sekarang dia bingung ingin membeli buku apa.

Membuka hp nya dan mengotak ngatik untuk mencari sesuatu, dan dia tau ingin mencari apa, Yaps novel.

Berjalan menuju rak novel dan mencari-cari novel yang ia cari. Setelah cukup lama mencari akhirnya dia menemukannya.

"Baguss juga sampulnya, lumayan wort it lah inih" membolak-balikan buku itu lalu berjalan menuju kasir untuk membayar.

"Terimakasihh datang kembali" setelah membayarnya Azel pun memutus kan untuk pulang.

˚❝᷀ົཽ ༄

Merebahkan tubuhnya dikasur dan mulai membaca novel tersebut.

Srekk
Srekk

BrukK

"Sialan novel apa ini buluk nyee" kesal Azel.

"Baru juga setengah nih buku dah menggatelkan isinya, menye-menye lagi bjirr lahh" sungut Azel yang terus menerus mengomentari novel itu.

"Huhh gara-gara emosi nih gue jadi laper" melihat jam yang ada dinakas menunjukan pukul 16:30.

novel belike: aku salah apa T^T.

"Pantes laper udah sore juga" dia berdiri dan keluar menuju dapur untuk masak~.

˚❝᷀ົཽ ༄

Selesai dengan makannya Azel pun memutuskan untuk melanjutkan membacanya, gini-gini walau dia malas dia tetap penasaran lhoo.

1 jam
2 jam

BrukK

"SIALANN nih novel apa sih njing, ga mutu mana isinya jelek lagi kok bisa sih laku. Bahkan bestseller lagi aneh." Gerutu Azel yang sedang kesal.

Gimana ga kesel coba, dari awal sampe akhir isinya menye-mene semua. Buat apa ganteng kalo bodoh, itu kata Azel.

Drettt
Drettt

"hm, kenapa?"

'Jadi ga weh dah ditunggu nih'

"Loh sekarang?"

'BUKAN TAUN DEPAN, pake nanya lagi'

"Yee bentar" mematikan telponnya lalu bersiap-siap untuk keluar.

˚❝᷀ົཽ ༄

Tak lama Azel pun sampai di arena yang penuh dengan suara bising.

"Yoo sorri lama lupa gue" ucap Azel tanpa beban.

"Sialan lo kita dah nunggu lama nih" gerutu Aleon.

"Halah baru juga 20 menit sok iye lo" balas Leon, salah satu temannya.

Tes tes
'Perhatian bagi para pembalap yang mendaftar diharapkan untuk mendekat ke arena'

(Jeaa gatauu huhuu, jadi ini jea buat bedaa karna 'berbeda itu indah' W('0')W)

Tak lama namanya pun terpanggil. Melajukan motornya digaris start.

Sorak-sorakan dan suara motor yang saling bersahutan terdengar sangat jelas.

"Dah siap kalah dude" ucap dion yang menjadi lawan sekaligus musuhnya.

"Cih, seorang Azel tak mungkin kalah" balas Azel dingin.

"Kita liat nanti" balas dion tak kalah dingin.

Mereka pun sontak memakai helmnya dan memanasi motornya. Kemudian seorang wanita berpakaian ketat datang dengan membawa bendera.

"Are you ready!!"

"One"

"Two"

"Thereee"

Setelah bendera dilempar mereka sontak mengegas motornya dengan saling salip menyalip.

Saat ini Dion berada diposisi depan dan Azel dibelakang, dion yang melihat itu pun tersenyum sinis dia mengira bahwa kali ini dia yang akan menang.

Dengan percaya diri dion melajukan motornya, saat di persimpangan dion melambatkan laju motornya.

Azel yang melihat itu tak menyia-nyiakan nya, dengan cepat Azel melajukan motornya dengan kecepatan penuh saat di persimpangan meninggalkan dion dibelakangnya.

Dion yang terkejut dan tak terima sontak dengan cepat ingin melewatinya, tak memperkirakan keadaan dion melajukan motornya dengan cepat tak tau jika di persimpangan selanjutnya ada sebuah truk dari arah berlawanan.

Dion yang kaget dengan itu tak dapat menyeimbangkan tubuhnya dan terguling kekiri dan mengenai Azel, kemudian mereka melewati pembatas jalan dan terjun bebas dijurang.

BrukK
BrukK
Krekk

Teman-teman mereka yang menyaksikan kewat layar besar pun terkejut, dengan kecepatan penuh mereka melajukan motornya kearah kejadian tersebut.

Azel pun terdiam karna sungguh badannya sangat sakit, bajunya sudah berubah menjadi warna merah karna darah.

Azel pasrah jika memang ini akhirnya dia tak sesedih itu, karna tidak ada yang penting selain sahabatnya. Dia juga senang karna bisa bertemu lagi dengan orang tuanya.

Tak lama teman-temannya datang mereka berusaha untuk membuat Azel bertahan sambil mengunggu ambulans.

Karna lelah ia pun menutup matanya dan menghembuskan nafas terakhirnya, diikuti dengan tangisan derai dari para sahabatnya.












__________________

haiii gimana nihhh lanjutannya?? bagus ga?? maaf ya kurang ngefeel.

okee karna banyak yang minta jadi jea putusin nanti bakal jea kasih sistem.

tungguin cerita jea terus yaa🙆🏻‍♀️⁉️.

tandain typo.

Tbc.

Figuran : AzelinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang