[Perubahan] Bayang dalam Wujud

1.1K 26 4
                                    

Di sebuah ruangan, Rina duduk dengan mata yang berkaca-kaca. Di depannya berdiri Andi, pria yang sejak lama ia dambakan. Andi, dengan wajah yang terlihat tegang, akhirnya angkat bicara, "Rin, aku... aku nggak bisa."

"Kenapa? Apa yang salah denganku?" suara Rina bergetar, penuh harap, tapi jawaban Andi justru membuat dadanya terasa sesak.

"Aku... kamu bukan tipeku, Rina. Maaf. Aku nggak tertarik sama perempuan... yang seperti kamu."

Mendengar itu, Rina tersentak. Pukulan besar bagi dirinya. Semua usahanya, perasaannya yang selama ini dipendam, hancur berantakan hanya karena penampilan. Air matanya mengalir tak terbendung lagi.

"Tapi aku mencintaimu, Andi... aku akan berubah, aku bisa jadi seperti yang kamu mau..." Suaranya memohon, penuh obsesi.

Andi mundur selangkah, merasa canggung. "Aku nggak bisa, Rina. Kamu terlalu memaksa." Tiba-tiba, tangan Andi terangkat, dan sebuah tamparan keras mendarat di pipi Rina, membuatnya terhuyung.

"Sadar, Rina! Berhenti obsesif sama aku! Hidupmu nggak cuma tentang aku!" Andi berteriak, marah.

Rina terdiam, wajahnya menunduk, namun hatinya semakin menggelora. Tamparan itu hanya membuatnya semakin terobsesi.

Beberapa Tahun Kemudian......

Andi kini telah menikah dengan Melati, seorang wanita cantik yang sempurna di mata banyak orang. Pernikahan mereka terlihat bahagia, dan kehidupan mereka nyaman. Namun, di balik semua itu, Rina tak pernah bisa melupakan Andi. Obsesi itu tak pernah pudar. Dia selalu mengamati dari kejauhan, memperhatikan setiap gerak-gerik pasangan tersebut.

Hingga suatu hari, ketika rasa sakit itu tak bisa lagi ia tahan, Rina memutuskan untuk menemui seorang dukun, Mbah Kirno. Di sebuah gubuk tua di pinggiran desa, Mbah Kirno duduk di balik asap dupa yang mengepul, senyum licik terukir di wajahnya saat Rina masuk dengan langkah mantap.

"Aku mau berubah, Mbah. Aku mau jadi seperti Melati, aku mau Andi jadi milikku," ujar Rina tanpa basa-basi.

Mbah Kirno menatapnya dengan tatapan dalam, lalu tertawa pelan. "Perempuan seperti kamu, hati dan tubuhnya sama-sama penuh obsesi. Tapi, ingat... apa yang kau minta akan menuntut harga yang besar."

"Aku tak peduli, Mbah. Berikan apa yang aku inginkan," jawab Rina mantap.

Mbah Kirno pun memberikannya sebuah gelang perak berkilauan. "Gelang ini akan mengubah wujudmu. Tapi ingat, jangan sampai lupa siapa dirimu."

Beberapa jam kemudian.......

Rina berdiri di depan cermin kecil di kamar kos. Dalam tangannya, ia memandangi gelang perak pemberian Mbah Kirno. "Bagaimana rasanya... menjadi orang lain?" gumamnya, penuh dengan rasa penasaran bercampur sedikit ketakutan.

Sebelum semua rencana gilanya dimulai, Rina duduk di luar kafe tempat ia biasa menyelinap untuk mengamati rumah Andi dari kejauhan. Tanpa sengaja, ia melihat Melati keluar rumah dengan ponsel di telinganya. Rina perlahan mendekat, bersembunyi di balik pagar rumah Andi sambil berusaha mendengar percakapan Melati.

"Ya, Pak. Tolong datang besok siang saja. AC di kamar utama rusak... iya, teknisinya dari bengkel AC di Jalan Mawar. Oke, saya tunggu ya," kata Melati dengan nada ceria sebelum menutup telepon dan kembali masuk ke rumah.

Rina, yang mendengar semuanya, tersenyum lebar. "Jadi, besok ada teknisi AC yang datang... ini bisa jadi peluang bagus buatku," gumamnya. Di kepalanya, skenario penyamaran mulai terbentuk. Dia perlu cara untuk menghalangi teknisi asli datang, dan mengambil alih tugasnya. Wajahnya kini penuh dengan kegembiraan, karena rencana liciknya mulai terbentuk dengan jelas.

Transformation Magic Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang