[3] René de Revenhart.

192 18 1
                                    

Setelah kejadian memalukan kemarin sore di kelas, aku bertekad. Untuk sementara, aku tidak ingin bertatap muka-bahkan melihat Élise sekalipun. Ada yang salah dengan diriku. Aku tidak mengerti, kenapa aku berubah menjadi seperti ini.

Tsundere? Itu sama sekali bukan aku sebelum kematian yang membawaku jadi Lady René. Aneh sekali. Seolah sistem dunia ini mengubahku menjadi seseorang yang bukan diriku. Ketika aku mengingat lagi, sistem sempat menjelaskan bahwa dunia ini sudah di-reset, tetapi alasannya tidak pernah dijelaskan. Sepertinya, bahkan aku harus benar-benar memainkan peranan dari tokoh antagonis, lady Rene.

Aku bukan harus memerankan Lady René si antagonis... Aku memang harus menjadi dia. Tapi, mungkinkah aku tidak bisa lagi jadi diriku sendiri?

Ugh-aku benar-benar harus jadi René yang tsundere?

Tertawa kecil keluar dari mulutku, lebih sebagai cara untuk menenangkan diri daripada tanda humor. Jika memang begitu, hidupku akan benar-benar sial.

Kalau begitu, ubah semuanya. Aku menggumam pelan, hampir pasrah menerima takdir yang menantiku. Apa mungkin kalau aku bilang 'sistem', sesuatu akan muncul seperti dalam cerita-cerita fiksi?

"...Sistem."

"..."

Hening.

Tidak ada jawaban, seperti yang kuharapkan. Sistem ini mungkin lebih bodoh daripada yang kupikirkan. Tapi... apa yang terjadi di dunia nyata? Apakah tubuh asliku sudah benar-benar mati?

Saat aku sedang tenggelam dalam buku di kamarku, ketukan halus di pintu membuatku mendongak. Tok-tok. Aku menutup buku, lalu berjalan perlahan menuju pintu.

"Iya...?"

Aku membuka pintu dan melihat Sebastien, pelayan setiaku, berdiri dengan sebuah surat di tangannya.

"Permisi, Yang Mulia René. Saya baru saja menerima surat dari pelayan keluarga Revenhart..."

Surat dari keluarga Revenhart?

Aku menerima surat itu dan mengangguk kecil pada Sebastien sebagai tanda terima kasih. Dia tersenyum tipis, membungkuk sopan sebelum pergi. Aku kembali ke meja, lalu mulai membuka surat itu.

,
,
,

---

René de Revenhart.

:Bagaimana kabarmu? Kuharap kau masih bisa hidup dengan harta yang kuberikan. Adik kecil brengsekku tidak seharusnya mati. Jika memang sudah mati, kau harus mengembalikan seluruh harta yang kuberikan padamu.

:Kamu tau, kamu adalah wanita yang benar-benar tidak bisa dipahami oleh keluarga ini. Aku tidak terlalu mempermasalahkan itu semua, karena kamu adalah adikku dan aku adalah kakak tertua mu.

:Jadi Inti surat ini ialah undangan makan malam bersama, datanglah besok ke rumah untuk makan malam besar bersama kami. Ayah, ibu, kakak keduamu, adikmu, dan aku akan hadir. Dan juga ada hal penting yang ingin kubicarakan hanya dengan mu seorang.

Charles de Revenhart

---

"..."

Charles, kakak pertamaku di keluarga Revenhart, adalah sosok yang serba bisa. Pintar dalam filsafat, mahir fisika, ahli sihir, dan jago matematika. Bahkan, dia adalah sosok yang selalu kubanggakan. Kakak yang sempurna di mata banyak orang, termasuk René de Revenhart-tapi bukan René yang sekarang.

Sepertinya kejadian ini masih sama seperti di dalam novel. Isi suratnya pun tak berubah. Ini... aneh.

Aku mulai menarik benang merahnya. Apa pun yang aku ubah, bisa berdampak pada alur cerita. Tapi, anehnya, jalan cerita utama masih tetap mengikuti naskah aslinya. Yang mengacaukan segalanya adalah kenyataan bahwa aku tidak bertindak seperti Lady René. Dan itulah yang, sepertinya, membuat dunia ini jadi tidak seimbang.

Transmigrasi The Cruel Duke's Daughter [GL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang