Seketika suasana berubah tegang. Para anggota klan Kim yang masih hidup mulai saling bertukar pandang, wajah mereka memucat. Mereka menyadari bahwa ini bukan serangan biasa. Ini adalah peringatan. Kehadiran Jung Jaehyun, sang pewaris keluarga Jung telah mengubah dinamika pertempuran.
Di tengah kekacauan itu, suara derap langkah terdengar dari kejauhan. Kim Mingyu, yang masih memandangi dari jauh, segera memerintahkan pasukannya untuk bersiap.
“Jangan biarkan mereka melewati garis kedua! Siapkan sniper, perkuat barisan!” teriak mingyu penuh amarah.
" Siap bos" ucap serentak seluruh anggota klan Kim yang berada dalam ruangan Mingyu.
Namun sebelum pasukan klan Kim bisa bergerak, terdengar lagi suara tembakan teredam dari arah yang tak terlihat. Satu per satu, para penembak jitu klan Kim tumbang sebelum sempat mengambil posisi. Mingyu tidak menyangka serangan ini begitu cepat.
Jaehyun, yang masih berada di belakang bayang-bayang gedung, memberi isyarat kepada kelima anggota terbaik keluarga Jung melalui earpiece (Earpiece atau penyuara telinga merupakan salah satu alat komunikasi rahasia yang menempel di telinga yang biasanya digunakan keluarga Jung).
“Terus maju. Kita habisi mereka sekarang,” kata Jaehyun dengan suara tenang namun dingin.
Kelima anggota mafia itu mulai melangkah dengan percaya diri. Mereka tahu, di balik setiap langkah mereka, Jaehyun telah menyiapkan strategi yang sempurna. Mereka mendekati markas utama dengan kecepatan yang terukur, tetap waspada meski tahu pertahanan klan Kim telah berantakan.
Di dalam markas, Kim Mingyu mulai panik. "Tidak mungkin mereka bisa menghancurkan pertahanan kita secepat ini!" gumamnya sambil memukul meja dengan keras.
Dia segera mengambil telepon untuk menghubungi bala bantuan, tetapi yang dia dengar hanyalah suara statis (eror). Semua jalur komunikasi mereka telah diputus oleh Jaehyun.
Jaehyun sudah memperhitungkan segala kemungkinan. Dia tahu klan Kim tidak akan menyerah begitu saja. Namun, dengan serangan kilat yang direncanakannya, dia yakin bisa menguasai markas ini sebelum bala bantuan datang.
Di dalam, Kim Mingyu mulai menggertakkan giginya, merasa terpojok.
"Jika mereka ingin menghancurkan kita, mereka harus membayar dengan darah!" ucap mingyu dengan penuh tekad.
Mingyu kemudian mengeluarkan senjata api otomatis dari bawah mejanya dan bersiap untuk pertempuran terakhir. Namun, sebelum dia sempat melangkah keluar ruangan, pintu markas besar meledak terbuka. Asap tebal memenuhi ruangan, dan dari balik asap, muncul bayangan lima pria yang sudah siap mengakhiri semuanya.
"Ini adalah akhir dari klan Kim" ucap keras Johnny sambil mengarahkan senjatanya.
Kim Mingyu, dengan darah yang mendidih, menarik pelatuk senjatanya.
Ketika Kim Mingyu menarik pelatuk senjatanya, serentetan peluru memberondong ke arah lima anggota keluarga Jung yang baru saja menerobos pintu. Namun, mereka sudah siap. Dengan sigap mereka berlindung di balik reruntuhan pintu yang mereka ledakkan, menghindari hujan peluru. Sementara itu, di tengah kekacauan tersebut, Mingyu menyadari bahwa situasinya semakin tak terkendali. Dia harus kabur, atau segalanya akan berakhir di sini.
Mingyu, dengan cepat berpikir, meraih sebuah panel rahasia di bawah meja kerjanya. Dia menekan beberapa tombol, dan lantai di sudut ruangan terbuka, memperlihatkan lorong bawah tanah yang selama ini hanya dia ketahui. Dia berlari menuju lorong tersebut, menghilang ke dalam kegelapan saat anggota keluarga Jung terus mendesak maju.
Di luar, Jaehyun yang berada di titik pengawasan masih mengawasi pergerakan dari jarak aman. Melihat tanda-tanda kekalahan mulai merambat di pihak klan Kim, dia merasa waktunya untuk bertindak sudah dekat. Namun, firasatnya mengatakan ada sesuatu yang salah. Jaehyun melihat ke arah bangunan utama dengan tatapan tajam, berharap bisa menangkap pergerakan Mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD
Mystery / ThrillerDi kota yang tak pernah tidur, di balik gemerlapnya kemewahan, tersembunyi dunia gelap yang dikendalikan oleh kekuatan tak terlihat-para mafia. Di sini, kekuasaan adalah segalanya, dan pengkhianatan bisa datang dari mana saja. Kisah ini mengikuti pe...