Transaksi dan Cinta

59 10 1
                                    

Ketika mobil melaju kembali ke markas keluarga Jung, suasana di dalam tetap hening. Setiap orang tampak tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Johnny, Ten, dan Yuta saling bertukar pandang sesekali, saling mengerti tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Mereka menyadari betapa seriusnya ancaman yang baru saja Jaehyun lontarkan, dan mereka tahu betul bahwa pemimpin mereka bukan orang yang memberi ancaman tanpa arti.

Setelah sampai di markas, Jaehyun langsung menuju ruangannya. Johnny segera menyiapkan laporan yang lebih rinci terkait Sungchan dan Shotaro. Yuta dan Ten mengikuti, memberikan data terbaru tentang hasil investigasi di tempat persenjataan. Jaehyun membaca setiap berkas dengan saksama, tatapannya dingin dan terfokus, seperti sedang merencanakan langkah selanjutnya.

“Jadi,” Jaehyun akhirnya berbicara, suaranya dalam dan tenang, namun dengan nada yang tidak bisa dianggap enteng.

“Sungchan sudah lama bekerja sama dengan Shotaro. Dan, tampaknya, mereka tidak hanya mengendalikan transaksi yang ilegal, tetapi juga memanfaatkan sumber daya yang ada untuk keuntungan pribadi mereka.” wajah datar jaehyun dengan sorot mata yang tidak bisa diartikan.

Johnny mengangguk. “Betul, Tuan. Dari catatan keuangan, ada beberapa dana yang diselewengkan secara rapi. Tidak terlihat mencurigakan di permukaan, tetapi setelah kami teliti lebih lanjut, ada sejumlah besar uang yang seharusnya masuk ke kas utama, tapi malah menghilang tanpa jejak.”

Jaehyun menatap dokumen di hadapannya dengan tajam.

"Jadi, Sungchan seberani ini mengkhianati keluarganya sendiri?" Senyum tipis jaehyun.

Johnny dan yang lain hanya bisa mengangguk, paham bahwa pertanyaan itu sebenarnya tidak membutuhkan jawaban. Ini adalah pengkhianatan yang sudah terlalu dalam. Jaehyun tidak punya pilihan selain menyelesaikan masalah ini dengan cara yang akan mengamankan posisinya sekaligus memberikan peringatan bagi siapa pun yang berani berkhianat, bahkan jika itu adiknya sendiri.

“Johnny, atur pertemuanku dengan Sungchan. Namun, pastikan dia datang tanpa Shotaro. Aku ingin memastikan bahwa pertemuan ini sepenuhnya pribadi,” perintah Jaehyun tegas.

Johnny menunduk hormat, “Akan saya atur, Tuan.”

Sementara itu, ponsel Jaehyun kembali bergetar. Dia melihat layarnya dan menyadari bahwa itu adalah pesan dari Taeyong.

"Terima kasih atas kartu namanya. Aku tak menyangka kau adalah seorang pelatih menembak. Mungkin suatu saat aku akan datang berkunjung dan belajar beberapa trik darimu."

Senyum tipis terpancar di wajah Jaehyun, yang tak luput dari pandangan Johnny. Namun, dengan cepat Jaehyun menyembunyikan senyum itu, kembali memasang wajah dinginnya.

“Johnny,” panggil Jaehyun pelan

“mengenai kafe terakhir kali aku kunjungi, aku bertemu pria bernama Taeyong, cari tahu lebih banyak tentang siapa dia.” sambung jaehyun.

Johnny terdiam sejenak, sedikit terkejut, tapi langsung mengangguk.

“Akan segera saya laksanakan, Tuan.”

Walaupun sebenarnya Johnny tidak tahu siapa Taeyong itu dan pertama kali dia mendengarnya.

.......

Beberapa hari kemudian, Johnny berhasil mengatur pertemuan Jaehyun dengan Sungchan di sebuah ruangan yang terisolasi, jauh dari area utama. Jaehyun menunggu di ruangan itu dengan tatapan tajam, sementara Johnny dan Yuta berjaga di luar, memastikan tidak ada yang mengganggu.

Ketika Sungchan memasuki ruangan, wajahnya tampak penuh percaya diri. Sungchan dengan wajah datarnya kepada Jaehyun, seperti tak menyadari bahwa dirinya berada dalam masalah besar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLOOD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang