04. Many Reasons

16 3 1
                                    

Bagaikan pengendara kesetanan, berpacu dengan kecepatan. Ini semua disebabkan oleh rekan yang wujudnya bak setan. Kini aku mau tak mau sedikit mengesampingkan keselamatan, demi menghindari suatu hukuman.

 Kini aku mau tak mau sedikit mengesampingkan keselamatan, demi menghindari suatu hukuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~◇☆♧$♡!¿♤~

Kemarin, selepas menikmati sunset bersama Evan.

"Ren!"

"Napa?"

"Aku ada ide."

sekilas pupil mata itu bergerak ke samping sebagai isyarat menunjuk suatu Bar. Raut datar ini berubah menjadi terkejut hanya karena sadar akal bulusnya.

"Ga Van," tolakku.

"Ah ayolah, tinggal lepas kemeja doang, ga bakal ketahuan kita," bujuk

"Ga ada baju sama celana ganti anjir," ujarku.

"Ah elah, baju kau yang kupinjem kemarin toh juga kubawa sekarang," balasnya.

Ada-ada saja memang kawanku satu ini. Dia memang selalu memikirkan banyak kemungkinan jika ingin melakukan sesuatu. Berbanding terbalik dengan penampilannya.

Pada akhirnya, aku dan dia bergantian memakai toilet terdekat untuk mengganti pakaian. Selepas itu, berjalan menuju suatu bar.

Sesampainya di tempat yang dituju. Aku dan Evan segera mengambil tempat. Syukurnya bar tepi pantai begini tidak terlalu ramai biasanya. Mengusung konsep terbuka, membuatnya nyaman sekaligus menikmati lingkungan sekitar.

"Ren, mau pesan apa kau?" tawar Evan.

Sejenak diriku berpikir sembari melihat minum-minuman yang terpajang. Kurasa aku harus berhati-hati dalam memilih, "Coca-cola satu Bli."

"Aih lemah kali lah kau Ren."

"Apaan anjir."

"Biasanya juga aqua," sindir Evan.

"Apalah ke tempat beginian cuma aqua," jawabku.

Evan nampak tersenyum jahil, setelah itu melihat ke arah bartender dan menggerakkan naik turun kedua alisnya. Aku sendiri cukup curiga karena Evan biasanya juga akan usil.

"Ah ga usah sok kuat lah Ren, Bli! Aqua satu Bli," pesen Evan.

Sejenak Bartender itu sedikit menunduk dan memasukkan tangannya ke bawah meja yang kami singgahi. Setelah itu, mengeluarkan sebotol air bening tanpa merk dan menaruhnya tepat di depan Evan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reputation Research GroupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang