Kasa 1

514 34 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Kasa, Arkasa Mahendra.

Remaja korban broken home yang sialnya lebih dari itu.

Jika diceritakan bagaimana asal usul hidupnya terasa sangat menyedihkan, apa boleh kasa berpikir seperti itu?

Kedua orangtuanya berpisah tidak lama setelah dirinya lahir, alasannya karena ibunya adalah wanita kedua yang hadir seolah menghancurkan rumah tangga dan kehidupan wanita lain. Ah, lebih tepatnya mungkin selingkuhan?

Biarpun begitu, dirinya masih diterima didalam keluarga besar Mahendra. Istri pertama Ayahnya masih sudi menampung nya pun sudah sangat luar biasa, wanita itu tidak terlalu mempermasalahkan siapa dirinya. Yaa, terkadang memang berbeda.


"Dek, nanti pas pulang tolong bilangin mama ya kalo gua pulangnya telat. Ada kerkom dulu"

"Iya. Lama?"

"Lumayan, sih. Paling jam lapanan"

"Oke, deh. Nanti aku sampein"

Itu Arka, kaka keduanya dari istri pertama sang ayah.

Usia mereka tidak jauh berbeda, hanya terpaut dua tahun saja. Kasa berada di jelas satu SMA sedangkan Arka tingkat akhir.

Keduanya cukup akrab, mungkin karena usia mereka yang berdekatan. Juga, permasalahan orang dewasa ketika dulu tidak pernah mereka saksikan secara langsung membuatnya tidak ingin terlalu memusingkan hal semacam itu.

Kasa bisa dikatakan anak yang baik, penurut juga tak bertingkah. Kalau di ingat-ingat lagi rasanya tidak pernah sekalipun dirinya membangkang akan perintah, semua peringatan juga larangan dirumah selalu dipatuhinya.

Bahkan mungkin jika dirinya diperintahkan untuk pergi dari keluarga itu pun, Kasa akan menurutinya.


"Ma, bang arka tadi bilang pulang telat. Ada kerja kelompok dulu"

"Iya"

Tidak ada percakapan lebih, hanya sebatas menyampaikan pesan lalu selesai.

Mira, wanita yang dipanggilnya dengan sebutan mama itu masih sibuk dengan kegiatan di dapurnya. Tidak begitu menghiraukan kedatangan Kasa, membiarkan anak itu berlalu pergi.




"Hahh.. capek juga ternyata jadi anak SMA"

Kasa memilih membaringkan tubuhnya, menikmati kasur empuk yang sudah dia idam-idamkan sejak di sekolah.

Cukup lama menikmati suasana heningnya yang menenangkan, Aksa dibawa kedalam alam mimpi tanpa sadar.

Tertidur pulas masih dengan seragam yang dikenakannya, sedikit memberungut juga meringkukan tubuhnya mencari posisi ternyaman.



°°°

"Loh, anak-anak mana, Ma?"

"Arka belum pulang, ada kerja kelompok katanya. Mas Vian belum sampe rumah"

KasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang