Tidak perlu di jelaskan lagi, Arka sudah pasti menyayangi adiknya itu.
Dibalik omelan dan gerutuan yang seringkali dirinya lontarkan adalah bentuk perhatian seorang kakak terhadap adiknya, cuman ya gitu kadang adiknya aja yang berasa di intimidasi dan dijajah tak berperi ke adik-an.Buktinya, dari awal adiknya masuk ruang kesehatan sampai tidur pulas hingga sekarang Arka tatap menemani disana. Padahal sejak awal Arka mengajak adiknya untuk pulang tapi kekeh gak mau, jadinya yaudah bolos berdua aja di ruangan itu. Catat, udah izin maksudnya.
Kalau dilihat-lihat sampai kesetiap sisi bentuk rupa dan tingkah Kasa, apalagi kalau sedang mode off gitu. Anak itu bisa bikin hati lembut Arka sebagai seorang kakak merasa luluh, entah kenapa alasannya.
Liat Kasa tuh bawaannya sedih aja kalo lagi pules, kadang suka merasa bersalah kalo inget udah marah-marah atau ledekin adiknya sampai puas. Tapi ya gimana, kalo udah melek beda cerita.
Kasa si tampang menyedihkan itu bisa membangkitkan jiwa killer Arka dengan mudah.
"Bangun, Dek. Kumpulin dulu nyawa. Bentar lagi jam pulang"
Kasa masih diam, masih mencoba memahami situasi disana.
Masih dengan suara tenang, Arka kembali menyadarkan adiknya yang mulai terbangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasa
FanfictionKasa, Jangan tinggalkan luka ~~~ Yokk di cek aja dulu, tanpa deskripsi lebih 😌