Sepuluh

6.7K 91 7
                                    

"Daaa mama" Piyo melambaikan tangannya berpamitan kepada Thea

"dadahh piyoo cantik" Pia melambaikan tangan merasa kehilangan
"daahh sayang" Thea merasa sedih seperti di tinggalkan anak kandung sendiri

"udah besok atau lusa bisa main lagi" Boby mencoba memberi pengertian

Setelah main bersama seharian Piyo dan agas berpamitan untuk pulang ke kota mereka dengan membawa stok asi thea yang tidak banyak hanya 5 kantong, agas akan mengantarkan Piyo ke rumah bundanya.

ketika hendak masuk ke rumah Rio tiba-tiba datang

"omm di cariin Dady tuh" Rio dengan santai memeluk Pia sambil meraba-raba.

"pulang kapan Daddy mu?" Boby mengurungkan niatnya masuk ke rumah, dia berjalan sambil menggandeng tangan Hera menuju rumah Rio yang berada di samping rumahnya hanya terhalang tembok besar ala rumah mewah.

tanpa menjawab pertanyaan omnya,  Boby, Rio terlebih dahulu merangkul pia menuju ke kamar gadis itu, toh om Boby juga langsung pergi. fikir Rio.

"CK" Thea berdecak ketika sadarr hanya dirinya yang tinggal sendiri.

"huuuft" Thea masuk ke dalam kamarnya merebahkan tubuh di atas kasur karena tau waktu sudah malam.

"kangen Piyo, sama papa nya juga" eh thea menggelengkan kepalanya menepis fikirannya. Thea memilih membersihkan diri dan mengganti bajunya dengan baju tidur dirinya akan tidur lebih cepat agar tidak rindu dengan Piyo.

💦💦💦💦

"pulang kapan?" Pia mengelus rambut ikal milik Rio yang kini tengah merebahkan kepalanya di paha pia dengan posisi memeluk perut rata pia.

"barusan Langsung kesini habis mandi"

"lah belum makan dong?"

"udah tadi di rumah"

pia hanya mengangkat bahu nya ketika jawaban random kekasihnya yang katanya baru datang 'barusan'. Pia kembali membuka novel yang belum tamat ia baca.

"capee" sifat manja Rio mode on, dirinya menyembunyikan wajahnya di dalam baju oversize pia dan mulai mencium perut rata pia. tangannya tidak tinggal diam Rio tau kebiasaan kekasihnya itu ketika di rumah tidak akan memakai bra. ibu jari Rio berhasil meraih puting kecil milik pia.

"aahh riooo" pia tersentak kaget ketika Rio menyentil pelan putingnya yang kini berubah mencuat tegang. Rio hanya memberikan cengiran tanpa dosa. tangan pria dewasa itu membuka kaos pia tanpa melepaskannya, Rio tau kaos yang di pakai pia itu miliknya jadi terlihat sangat besar, pia tidak lagi fokus membaca novelnya dirinya sibuk menahan desahan ketika Rio meremas-remas payudaranya tak lama kemudian

hap

"mmmmmhhh, mmhh" Rio menikmati payudara tanpa asi itu dengan sangat nikmat

"aakhhh jangan lama-lama, nanti ketahuan"

Rio melepaskan kulumannya dan memberikan gawainya kepada thea.

Thea menerima gawai Rio dan membaca room chat dari orang tuanya yang akan pergi bersama orang tua Rio.

"yaudah tidur aja istirahat katanya cape, jangan gitu geli"

pia membenarkan posisi tidur bayi besarnya, kini Rio memperhatikan dada pia yang termasuk besar ukurannya untuk anak SMA

"jangan di lihatin malu" pia menutup wajahnya

"iih jangan gitu mereka jadi ke gencet" Rio menyingkirkan tangan pia yang menutupi wajahnya membuat pia yang semakin malu.

Rio tidak mempedulikan pia yang malu, dirinya kembali melahap sikembar sambil memejamkan matanya.

💦💦💦

"ssshhh akh" Thea membuka matanya sambil meringis dia melihat jam dinding di kamarnya menunjukkan jam 2 malam. Thea memegang payudara nya yang terlihat membengkak karena tidak di hisap.

Thea bangkit dari tidurnya mencari pompa asi tetapi tidak ketemu, mau tidak mau Thea harus mencari di dapur karena tadi melihat botolnya habis di cuci.

Thea berjalan ke arah dapur dan mendengar suara desahan.

"Shit" Thea berdecih

"Aakhh" pia berusaha menyingkirkan kepala Rio yang kini tengah melahap vaginanya, tetapi Rio tidak mengindahkan kekasihnya karena kepalang ketahuan.

Thea terus berjalan pura-pura tidak melihat dua sejoli yang tidak tahu malu dan tidak tahu tempat untung saja dirinya yang melihat coba kalau mama atau papa nya pasti mereka akan di hukum berpisah beberapa hari bahkan Minggu.

Thea menemukan alat pemompa asi nya yang sudah bersih. Dirinya langsung memasang alat dan langsung mendesah lega.

ketika hendak kembali ke kamar Pia memanggil Thea

"si, sii" Thea mengurungkan niatnya karena tangannya di cekal oleh Rio

"hmm?" suara pompa asi terdengar jelas ketika mereka semua diam,

"jangan bilang sama mama papa ya"

"gue si aman aja asal jangan main sembarangan lah kak" Thea melirik Rio

"ya mana tau lo bakal turun" Rio mengabaikan ucapan Thea dan mengelus lembut vagina pia yang merekah selepas orgasme, pia menghargai Thea dia merapatkan pahanya

"bego" umpat Thea kepada 2 sejoli itu, tetapi

"aahhh, sshh kenapa pake lowbet segala, baru juga dipake" thea mengeluarkan pompa payudara dan botolnya yang berisi seperapat asi

otomatis asi nya menetes membasahi piyama yang di pakenya.

"sshhhh"

"gue bakal bantu sisy si tapi jangan cepu sama mama papa ya" pia menggoyangkan tangan Thea

posisi mereka Rio yang masih duduk di kursi meja makan dan pia yang duduk di meja makan sedangkan Thea sudah berdiri hendak balik ke kamar namun urung karena pompa asinya mati.

"aahh buruan bantu gue" Thea merasa kesakitan karena payudaranya yang membengkak baru mengeluarkan asi seperapat botol kecil.

tanpa babibu pia membuka kancing piyama thea

Thea memejamkan matanya menahan desahan sekaligus sakit secara bersamaan.

Thea membuka matanya ketika merasakan mulut hangat menghisap payudaranya.

"aakhhh" pia begitu rakus menghisap asi yang mengalir ke tenggorokannya mungkin efek orgasme sebelumnya jadi dia merasakan sumber kehidupan mengalir ke tubuhnya.

Rio yang dasarnya tidak terlalu suka susu tangannya kembali meraba vagina pia. Posisi mereka kini Thea duduk di atas meja dengan pia yang masihan menyusu sedangkan area bawah pia di kuasai oleh Rio.

________
Maless nuliss
kasih semangat dong!!!

Thea JelitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang