Di balik jendela yang rapuh
Wajahmu.. teduh
Saat daun-daun melambai syahdu
Kubayangkan tetesan hujan yang ringan menitik ke atas permukaan danau, layar-layar daun, bersama hawa dingin yang halusBelaian angin terus berbicara padaku
Kiranya ingin diucapnya kata-kata untuk menenangkan hati yang tengah bergejolak hebat, agar tidak bersedih
Karena jiwa-jiwa ini masih terlalu muda untuk menyerahWajahmu adalah kabut di musim hujan
Tak surut oleh bara mentari saat 'kan meluncur turun
Sudah jelas sekarang, tak ada lagi bersitegang
Mungkin hanya hati yang ingin berbaring sesekali, memeluk bumi, dan membiru untuk ke-sekian kali
KAMU SEDANG MEMBACA
Lingkar Temaram
PoetryJejak-jejak redup sepatu lusuh Ia tahu setiap garis kisah dari tangan-tangan yang berjuang, peluh-peluh yang bercucuran, dan kaki yang senantiasa berjalan Dan temaram yang tak pernah berhenti berteman Jingga dan magenta yang juga bergandengan tangan...