Biru tak tampak sama lagi seperti dulu, bukan?
Kini Kau bisa merabanya, menggapainya dengan jari-jarimu
Dia membawa birunya bersamanya, dan kau kembali dengan birumu yang pertama
Dia membawa rantai itu pergi, memutusmu
Dan kau mendongak, tentram melihat birumu benderang kali ini.. untuk pertama kalinya setelah sekian lama
Netramu memandang jauh, punggungnya mengaburInilah waktu yang dinanti-nanti
Akan kau jalani
Bukan atas dasar percik api lagi
Tetapi panggilan jiwa untuk membebaskan diriKau berbalik
Melangkah menuju birumu sendiri
Menjauh dari serbuk-serbuk jejaknya itu
Dan dia bersama biru miliknya, pergi
Dan kau tak 'kan peduli lagiPada akhirnya, kau bersama birumu yang pertama
Akan kau genggam, akan kau dekap, takkan lepas lagi
Dan kau kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
Lingkar Temaram
PoetryJejak-jejak redup sepatu lusuh Ia tahu setiap garis kisah dari tangan-tangan yang berjuang, peluh-peluh yang bercucuran, dan kaki yang senantiasa berjalan Dan temaram yang tak pernah berhenti berteman Jingga dan magenta yang juga bergandengan tangan...