12 : PERCAYA PADAKU!!

3.3K 254 1
                                    

Keesokan harinya di bengkel, suasana mulai kembali seperti biasa. Mathias datang lebih awal, berharap bisa fokus pada pekerjaannya dan melupakan kejadian beberapa hari terakhir. Namun, saat dia sedang memeriksa salah satu motor, King tiba-tiba muncul di belakangnya tanpa peringatan.

"Kau sudah selesai dengan motornya Carlos?” tanya King dengan nada ketus, suaranya lebih dingin dari biasanya.

Mathias mendongak, terkejut oleh kehadiran King yang mendadak. “Belum, masih dalam proses.”

King mendengus. “Cepat. Kita nggak punya waktu banyak. Minggu depan ada perlombaan besar”

Sikap King yang kembali kasar membuat Mathias merasa tidak nyaman. Dia mencoba untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh nada suara King, tetapi perasaannya yang campur aduk mulai memanas di dalam dirinya.

“Kau kenapa?” Mathias akhirnya bertanya dengan nada yang lebih tajam dari yang dia maksudkan. “Sejak kemarin kau bersikap aneh.”

King menatapnya tajam, tetapi tidak langsung menjawab. Dia hanya menatap Mathias dengan mata yang penuh dengan kemarahan yang terpendam, seperti ada sesuatu yang ingin dia katakan, tetapi dia tidak tahu bagaimana mengungkapkannya.

“Kau yang aneh,” jawab King dengan nada yang lebih lembut tapi tetap penuh dengan ketegangan. “Sejak kapan kau mulai peduli tentang apa yang aku pikirkan?”

"Aku hanya bertanya,” Mathias akhirnya menjawab, mencoba untuk menjaga nada suaranya tetap netral. “Kau bersikap aneh padaku, dan aku ingin tahu kenapa.”

King tertawa kecil, tetapi tawa itu terdengar pahit. “Kau benar-benar tidak mengerti, ya?” Dia menatap Mathias dengan tatapan yang lebih dalam, lebih tajam. “Kau pikir aku mulai menerima kehadiranmu? aneh atau tidaknya sikapku bukan karenamu"

Mathias mengerutkan kening, bingung. “Maksudmu apa?”

King menggelengkan kepalanya, frustasi. “Lupakan saja.”

Setelah mengatakan itu, King berjalan pergi, meninggalkan Mathias yang berdiri dengan perasaan bingung. Ia bingung mengapa pria itu tiba-tiba mengajaknya berbicara terlebih dahulu tapi nada bicaranya terkesan angkuh dan terpaksa.

Satu minggu sebelum perlombaan besar-besaran itu, persiapan mulai berjalan dengan cepat di bengkel tempat King dan Mathias bekerja. Semua orang sibuk memastikan motor-motor siap menghadapi tantangan besar yang akan datang. Perlombaan ini bukan hanya soal kecepatan, tapi juga kebanggaan. Banyak tim dan klub motor dari luar kota akan datang, dan taruhan besar sudah dibuat. Nama "Vagos" sebagai klub motor harus tetap dihormati, terutama karena King adalah salah satu pembalap terkuat di wilayah itu.

Namun, masalah mulai muncul ketika King dengan tegas menolak bantuan Mathias untuk memeriksa dan memperbaiki motornya. Mathias, yang sudah sangat ahli dan terbiasa memperbaiki motor-motor King, tetap diabaikan.

“Sudah ku katakan jangan pernah sentuh motorku” King memperingatkan Mathias dengan nada dingin. “Aku tidak butuh bantuanmu.”

Mathias, yang sudah terbiasa dengan penghinaan King, hanya mengangguk tanpa berkata apa-apa.

Dalam usahanya untuk memastikan motornya siap untuk balapan, King memutuskan untuk mengundang seorang mekanik profesional dari luar kota. Tanpa sepengetahuan King, mekanik tersebut sebenarnya adalah mata-mata dari klub balap lawan, "The Vipers", yang dikenal dengan grup pembalap kedua terbaik setelah Vagos dan taktik curang mereka. Rencana besar sudah disusun di balik layar, dan mekanik tersebut adalah bagian dari strategi mereka untuk menghancurkan King di balapan besar nanti.

Mekanik itu tiba beberapa hari kemudian, mengenakan seragam profesional dan membawa peralatan lengkap. King, yang tidak tahu apa-apa tentang latar belakangnya, segera mempercayakannya dengan motor kesayangannya. Dia ingin memastikan motornya dalam kondisi terbaik, terutama karena ini adalah balapan terbesar dalam kariernya.

Fallen by Your HandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang