only love can hurt like this

226 34 12
                                    

Suara dentuman pintu melenggang keras menyapa indera pendengaran semua orang yang sedang membersihkan diri dari beratnya riasan makeup mereka,membuat mereka semua menoleh melihat siapa pelakunya yang dengan tega membanting pintu itu dengan sangat kuat..

Sosok pria manis dan tinggi yang melesat keluar dengan amarah tertahan diwajah dapat mereka saksikan sekilas sebelum pintu itu tertutup rapat, Sea Tawinan!

Mereka semua bertanya-tanya apa ada yang salah dengan pria itu pasalnya pria itu selalu berlaku sopan dan ramah serta santun dalam setiap prilaku dan perkataannya. Pasti ada hal yang benar-benar membuat amarahnya bisa memuncak seperti ini.

Sea berjalan dengan sangat cepat bahkan boleh dibilang setengah berlari menuju mobilnya kemudian segera masuk dan setelah itu dia membenturkan kepalanya sendiri sangat keras di setir kemudi sambil meluncurkan airmata yang sedari tadi ditahannya..

Isak tangis yang sangat menyayat hati menemani keheningan di tempat parkiran yang mulai sepi..

'kamu salah kali ini, hia.. kamu salah jika mengira aku akan mengajakmu berbaikan duluan karena kamu sudah sangat keterlaluan' sea meremat baju nya sendiri sambil matanya tidak lepas dari layar hp yang ada di tangannya dengan masih menampilkan teks dari Jimmy.

'sea .. maaf jika janji makan malam kita harus batal lagi malam ini .. hanya malam ini plis .. pulang sendiri tanpa hia dulu .. dia lagi sakit dan membutuhkan hia sekarang .. selanjutnya akan hia tebus waktu yang telah hilang bersama kamu, sea'

Sea mencampakkan hp nya sembarang arah seakan enggan melihat lagi isi pesan dari orang yang paling melukai nya dari kemarin.

Bagaimana tidak?

Sudah beberapa minggu jadwal mereka terus berantakan karena setelah pulang kerja, Jimmy akan langsung menghilang bak ditelan bumi. Ternyata setelah melalui pertengkaran hebat, sea baru tahu jika mantan kekasih Jimmy tiba-tiba hadir kembali dalam kehidupan Jimmy.

Jimmy akan selalu membuat alasan dan alasan lagi demi wanita itu. Meninggalkan sea yang mungkin telah menunggunya berjam-jam entah itu di klinik, tempat makan atau sehabis event.

'sudah cukup menangisnya,sea.. jangan lemah demi pria yang tidak menghargai mu sama sekali.. ayo bangkit dan pulang.. semangat' sea berusaha mengucapkan kalimat penenang bagi dirinya supaya memiliki sedikit kekuatan lagi buat menghadapi hari esok.

'sea sudah tidur? ayo teleponan dan hia jelaskan semuanya,sea' sebuah pesan teks masuk membuyarkan konsentrasi sea yang berusaha masuk ke alam mimpinya dari setibanya dia dirumah.

Sea memilih mengabaikan pesan itu sampai sebuah panggilan masuk dan tidak mau berhenti sama sekali.

Klik..

Sea menonaktifkan hp nya.

Sea segera menuju alam mimpinya dengan airmata yang masih senantiasa menemaninya daritadi.

-keesokan harinya-

Sehabis acara, sea duluan memilih menyingkir dari kerumunan dan melakukan mobilnya meninggalkan tempat acara tanpa berpamitan dengan semua orang ...

Sebuah panggilan telepon dari Phi Aof membuat sea mau tak mau segera mengangkatnya ..

'sea tak mau ikut, phi' ujar sea dengan mantap. Sedangkan lawan bicaranya hanya bisa menggelengkan kepalanya pening.

'mau sampai kapan kalian berdua diam-diaman begini kayak anak kecil?' phi aof bertanya dengan nada tegas.

'sea tidak diam-diaman tapi emang lagi ga mau banyak bicara, phi'

'phi ga mau tau, jam 6 phi tunggu di lokasi konser nong mu.. datang atau selamanya tidak usah mengenal phi lagi' sambungan telepon diputus sepihak dan membuat sea langsung menghela nafasnya kasar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JimSea Real Life in AU Imagination ❤️‍🩹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang