'sea'..
Sebuah panggilan menyapa indera pendengaran pria manis yang sedang menatap layar handphone nya daritadi.
'sea'..
Bahkan panggilan kedua pun sama sekali tidak mau digubris oleh si empunya nama sama sekali.'hia minta maaf naaa.. hia salah.. jangan gini sea.. yakin selama penerbangan tidak mau duduk samping hia?' jimmy berkata seraya mendekatkan badannya hendak merangkul sea kedalam pelukannya.
Sea langsung beranjak naik dari duduk manisnya selama beberapa saat tadi, meninggalkan Jimmy dalam diam.
Jimmy menundukkan kepalanya dan merasa semua hal sangat berat bagi dirinya saat ini.
Dirinya salah telah mengabaikan dan mengatakan hal yang tidak semestinya kepada sea semalam lewat telepon.
Flashback..
'hia.. ayuk makan malam.. sea kangen.. sea lapar.. pengen makan dessert bareng hia' rengek sea dalam sebuah panggilannya kepada Jimmy.
Jimmy yang memang sudah sangat lelah seharian di klinik, menghela nafas kasar dan menjawab tanpa dipikirkan terlebih dahulu.
'sea.. jangan seperti anak kecil.. kapan-kapan baru kita pergi makan.. besok kita harus flight ke Luar Negeri lagi..hia capek'
'oh, sea kayak anak kecil yang selalu menyusahkan hia ya? Ok sea bisa sendiri kok,hia' sambungan telepon langsung terputus tanpa salam perpisahan seperti biasanya.
End of Flashback..
Jimmy mengejar sea yang sedang berjalan menuju manager mereka di ruang tunggu bandara..
'sea.. hia mohon jangan seperti ini.. nanti disana hia bawa sea makan enak naaa'
Jimmy berbisik di telinga sea.
'gak usah,phi.. sea sudah dewasa bisa cari makan sendiri' sea menjauh dari Jimmy.
-deg-
Hati Jimmy teriris sakit saat sea memanggil sebutan hia menjadi phi. Itu tandanya emang sea lagi marah/ngambek berat sa dirinya dan bisa dipastikan sea tidak akan mau setempat duduk atau sekamar bareng dirinya nanti selama disana.Jimmy memilih duduk dalam diam sendirian , memandang sea dari jauh yang sedang nampak tertawa bersama kru yang lain tanpa dirinya.
Jimmy tidak bisa berkonsentrasi sama sekali, hanya phuwin yang terus mengajak dirinya berbicara sedari tadi. Sedangkan sea sama sekali belum mau melirik atau melihat dirinya bahkan saat udah mau berangkat sekalipun.
Sesampainya di Roma..
'phi aof, boleh kah sekamar dengan phi?'
Sea menarik kopernya menyamakan langkahnya dengan phi aof yang berjalan di depannya.
'kenapa,sea? Berantem lagi sama Jimmy, nong sea?' phi aof memutar bola matanya malas menatap dua makhluk di belakangnya yang nampak seperti saling mengejar satu sama lain.
Penampakan dimata phi aof saat ini adalah yang lebih tua nampak sedang mengejar buat berbaikan, sedangkan yang muda sama sekali tidak mau berbaikan alias merujak.
'hanya kali ini saja, phi aof.. please' sea memohon dengan mata puppy khas jurus andalannya kalau lagi menginginkan sesuatu sambil memberikan wai.
'hmm.. tapi phi lebih takut sama pria di belakangmu,sea.. jadi lebih baik kalian tidur seranjang eh sekamar saja ya.. maafkan phi naa' phi aof nampak mengedipkan matanya ke arah Jimmy sambil tersenyum simpul memberikan kode agar sea bisa bersama dirinya saja.
'baiklah phi' langkah sea terasa berat dan gontai saat berjalan ke kamar dirinya dan Jimmy malam ini.
Sesampainya di kamar, mereka masih tetap diam² an tanpa suara sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
JimSea Real Life in AU Imagination ❤️🩹
Romancecerita keseharian antara seorang dokter yang mempunyai kerja sampingan sebagai seorang aktor dan seorang aktor muda nan imut.. kisah manis antara 'Lautan & Samudera-nya' 💜🌊