Model ❌

21.3K 30 0
                                    

Sara adalah seorang model yang baru saja merintis karirnya sejak dua tahun yang lalu. Semuanya berjalan lancar, bahkan karirnya melonjak naik membuat dia banyak ditawari kerjasama dengan beberapa brand besar. Dirinya cukup terkenal sebagai model yang memiliki wajah yang cantik serta imut secara bersamaan membuat orang-orang tidak bisa menolak pesonanya.
Tapi karir yang ia bangun dengan susah payah dan sedang naik daun itu harus hancur karena kesalahannya sendiri. Sara memiliki pergaulan yang bebas sebagai seorang model yang membuat dirinya sering bergonta ganti pasangan serta melakukan seks bebas.
Semua keburukannya dapat ia tutupi selama bertahun-tahun. Namun malam itu seperti menjadi hari sial bagi Sara, dirinya baru saja pulang dari club malam dan bercumbu dengan kekasihnya di mobil. Aksi bercumbunya itu ternyata terus berlanjut sampai keduanya having sex di dalam mobil. Sialnya lagi mereka ketahuan oleh beberapa orang yang berada di parkiran.
Langsung saja namanya viral di platform media sosial dan tentunya disertai dengan foto serta video pendek yang menyatakan kalau perempuan yang berada di dalam mobil itu adalah Sara.
Namanya sebagai model papan atas langsung jatuh sejatuh-jatuhnya. Bukan hanya namanya tercoreng, tapi dirinya juga ditinggal oleh kekasihnya yang bersama dengan dirinya melakukan kegiatan mesum tersebut.
Sara tidak peduli dengan dirinya yang ditinggal oleh kekasihnya, toh dirinya tidak benar-benar pakai hati dengan mantannya itu. Dia justru pusing dengan karirnya, bisa-bisa dia menjadi miskin mendadak kalau sampai karirnya benar-benar hancur sebagai seorang model.
Bahkan agensi yang menaunginya pun sudah angkat tangan terhadap kasusnya ini. Sara seperti dibuang begitu saja setelah dirinya tidak bisa lagi bekerja untuk agensi yang membesarkan namanya. Sungguh Sara sedikit sedih dan miris dengan hidupnya sekarang.
la menganggur sambil berusaha mencari beberapa job model sendiri. Jadi model apapun dia mau yang penting dirinya tidak sepi job seperti sekarang.
Untungnya disaat yang bersamaan Ildan menawari Sara job model bersama dengan teman Ildan yaitu Hayden. Ildan ini teman Sara sekaligus laki-laki yang pernah mencoba mendekati Sara, tapi keduanya sepakat kalau mereka hanya cocok sebagai teman.
Ildan mengenalkan Sara pada Hayden dengan tujuan membantu Sara yang tengah tertimpa masalah. Sara dan Hayden ini tidak kenal satu sama lain, mereka berdua sempat berpapasan saat Sara mampir ke apartemen Ildan untuk mengantarkan barang Ildan yang tertinggal di tempatnya.
Saat itu, Sara sempat terpesona dengan ketampanan Hayden tapi harapannya pupus karena Ildan yang menghalangi keinginan Sara untuk mendekati Hayden karena Ildan tahu kalau Hayden tidak suka tipe perempuan seperti Sara.
Sebenarnya sampai sini, Ildan ada benarnya juga. Hayden bukan laki-laki yang percaya dengan yang namanya cinta. Dirinya banyak.
bertemu dengan model-model cantik tapi tidak pernah sampai bermain hati dengan mereka, mentok-mentok cuma sampai di ranjang bersama para modelnya.
Kalau ditanya, Ildan pun tidak mengerti kenapa Hayden bisa seperti itu. Pastinya ada alasan pribadi kenapa Hayden menjadi sedingin itu dengan cinta.
Singkat cerita, akhirnya Ildan benar-benar mengenalkan dua orang yang merupakan temannya tersebut karena urusan profesional. Selain karena dirinya dapat komisi dari Hayden, Ildan juga kasihan dengan Sara yang tengah pontang panting mencari job model.
Pertemuan pertama Hayden dan Sara berjalan dengan lancar, keduanya terlihat akrab seperti orang yang sudah lama kenal. Hayden akui kalau Sara memang sangat profesional dalam
bekerja, ia tidak perlu repot-repot menjelaskan dari A sampai Z cara kerja dirinya sebagai fotografer Sara nanti karena Sara sudah cukup paham dalam dibidang ini.
Pertemuan kedua mereka juga sebenarnya hanya untuk mencoba beberapa lingerie yang akan Sara gunakan saat sesi pemotretan. Tapi kali ini Sara sedikit malu karena ulah dirinya di chat kemarin. Walaupun melihat Hayden seperti biasa saja, tapi tetap saja Sara malu karena dirinya sudah sevulgar itu menyampaikan keinginannya yang ingin tidur dengan Hayden.
"gue cobain semua nih?"
"Gak usah, beberapa aja karena kita gak punya waktu banyak. Apalagi lo mau cobain beberapa pose kan nanti?"
Sara mengangguk malu lalu segera mengambil asal lingerie yang ada di depannya. la segera masuk ke ruang ganti dan mencoba lingerie yang ia ambil tadi.
Sara sedikit terkejut saat melihat pantulan dirinya di cermin. Lingerie hitam ini sangat cocok di badannya, bahkan beberapa
bagian di lingerie ini sangat menunjukkan kemolekan tubuhnya membuat Sara sedikit percaya diri sekarang.
Sara akhirnya memberanikan diri untuk keluar untuk menemui Hayden. Hayden tengah duduk sambil meng-setting kameranya, ia mendongak saat Sara memanggilnya dan jujur saja Hayden sampai termangu melihat Sara.
"Den? Emm... Aneh ya?"
Hayden langsung tersadar dan menggeleng pelan. "Nggak aneh, bagus kok. Mau coba pose sekarang?"
Sara mengangguk kaku lalu segera mengekori Hayden yang berjalan menuju tempat mereka melakukan pemotretan. Di sana sudah ada ranjang yang dihiasi sedemikian rupa, tapi langkah Hayden berhenti lalu ia melihat sekeliling seolah sedang mencari spot foto sebelum Sara mencoba pose untuk foto di ranjang.
"Coba senderan di sana, lo coba pose kayak biasa lo ngejob jadi model, nanti gue arahin."
Sara mengangguk lalu segera menuju tempat yang ditunjukkan oleh Hayden. Dirinya bersiap untuk mengambil pose yang biasa ia lakukan selama menjadi model, dibumbui dengan pose yang sedikit vulgar.
Hayden mendekat ke arah Sara lalu mulai mengarahkan kameranya untuk mengambil jepretan foto dari pose yang Sara sedang tunjukan. Dia melihat hasil foto lalu mengangguk pelan sambil melirik ke arah Sara.
"Coba tangannya gini." Hayden menarik tangan Sara dengan lembut lalu ditahan di atas kepala Sara.
Posisi mereka cukup dekat dan pandangannya keduanya bertemu membuat Sara menelan ludah kasar. Tangan Hayden yang satunya turun dan merengkuh pinggang Sara membuat tubuh Sara berjengit kaget.
"Maaf ya, gue pegang-pegang dikit." Ujar Hayden.
"G-Gapapa...'
Hayden tersenyum tipis saat mendengar suara gugup Sara. Kini tangannya tengah bertengger di paha Sara untuk membenarkan pose Sara.
Tubuh Sara meremang saat kulit pahanya bersentuhan langsung dengan tangan Hayden, apalagi kali ini Hayden bukan cuma menyentuhnya tapi sedikit mengelus paha bagian dalamnya seolah tengah menggoda Sara.
"H-Hayden..."
"Kita coba foto lagi ya, jangan lupa ekspresi wajah lo."
Sara mengangguk kaku, ia menetralkan detak jantungnya dan mulai fokus menatap ke arah kamera yang akan menangkap gambar dirinya. Dia mulai mengatur ekspresinya menjadi semenggoda mungkin membuat Hayden tersenyum puas.
"Bagus." Puji Hayden.
Hayden kembali menghampiri Sara lalu membalikkan tubuh Sara tanpa aba-aba dan mendorong punggung Sara agar tubuh Sara bersandar pada tembok yang ada di depannya. Pinggulnya ditarik ke belakang membuat dirinya sedikit menungging sekarang.
"Pose dari belakang ya."
Sara ingin menjawab tapi dirinya segera membungkam mulutnya saat tangan Hayden mulai menyentuh paha dan pantatnya. Kakinya dibuat sedikit terbuka serta lingerienya sedikit disingkap oleh Hayden untuk menampilkan pantat bulatnya.
PLAK
"Anghh- Hayden!"
Hayden terkekeh di belakang sana setelah menampar bibir pantat Sara sambil memerah. Kedua kaki Sara sedikit gemetar saat bekas tamparan tadi dielus dengan lembut oleh Hayden. Gawat, dirinya bisa-bisa tidak kuat menahan nafsunya kalau di sentuh terus oleh Hayden seperti sekarang.
PLAK
"Ahh- Hayden, lo-"
"gue gak maksud apa-apa, cuma ini bagian dari kerjaan. Pantat lo harus gue bikin ada bekas tamparan biar lebih bagus waktu di foto. Sakit ya?"
Sara menelan ludah kasar saat kedua tangan Hayden malah meremas pantatnya sambil mengelus yang dimana elusannya itu hampir mengenai vaginanya. Sara rasa Hayden sengaja melakukan itu agar dirinya semakin tergoda dan mengeluarkan ekspresi bergairah yang natural.
"Mhhh... Tangan lo~"

***
Full ada dikaryakarsa yaa lihat aja yg judulnya sama.

One shot❌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang