4. Apakah Rasanya Enak

55.7K 436 12
                                    

Curr... Currrr!!!

Luna tumbuh di antara binatang buas di Hutan Rimba. Dia adalah satu-satunya manusia betina yang tinggal di rumah bambu. Teman-temannya, tupai, rusa, kancil, dan musang, tinggal di dalam gua-gua alami mereka di sekitar hutan.

Sedangkan Luna tinggal bersama Daddy Tiger, di sekeliling rumah mereka bertetangga dengan paman-paman baik yang merupakan bawahan Tiger. Mereka semua mengasuh dan membesarkan nya, memberinya makan, membantunya mandi dan membasuh lubang pipisnya. Luna ingat dulu, saat usianya baru sekitar 14 tahun. Paman Wolf, membantunya mandi di sungai. Menggosok tubuh nya, termasuk lubang pipisnya dan membuatnya lemah lunglai mengeluarkan air mani sangat banyak yang mancur seperti air terjun.

Namun sekarang giliran daddynya yang membuat nya seperti itu, menggunakan lidahnya yang tebal, panjang dan kasar. " Daddyhhh... "

" Ehm sayang, sangat banyak cairan untuk di minum, " Tiger bahkan sampai meminum cairan itu dengan begitu khidmat.

" Daddy itu kotor! Muntahkan, keluarkan! " Luna memasukkan telunjuknya ke mulut Tiger paksa, bagaimana mungkin daddynya meminum air kencingnya?

Tiger nya tertawa saat Luna memaksa memasukkan telunjuknya ke mulutnya," Daddy suka sayang, rasanya sangat enak membuat Daddy begitu ketagihan..."

Tiger nya kembali menyentuh klitoris Luna dengan tangan kirinya, terus saja menggelitik bagian sensitif itu. Membuat tubuh putri nya kembali mengejang, bocor squirting!! Air kencingnya keluar sangat deras dan banyak, Tiger menghisap dan meminumnya rakus.

" Daddyhh... " Luna menangis, rasanya begitu sakit. Luna ingat, teman musangnya di jilati lubang pantat nya oleh musang jantan.

Itu di sebut, Kawin.

Kecupan Tiger kembali naik, lidahnya menjulur menyapu setiap jengkal kulitnya. Menari dimana, membuat tubuh seputih susu putri nya basah oleh air liurnya. Luna hanya dapat bergelimang dalam pelukan daddynya, merasakan setiap sentuhan dan kecupan yang ia berikan. Tubuhnya yang polos semakin memanas dan basah akibat ciumannya.

" Kulit mu seperti beludru, keringat mu begitu gurih. " ungkap Tiger, sambil menjilati tengkuk leher putrinya.

Luna hanya bisa mendesah dalam dekapan Tiger, tubuhnya yang kecil merasa begitu nyaman di dalam pelukan sang Daddy. " D-Daddy, rasanya panas..."

" Ehm... Luna sayang, Daddy akan membuat mu nyaman, akan membuat mu sangat bahagia. " Tiger memainkan klitoris Luna, lalu jari tengah nya masuk ke lubang sempit di bawahnya.

" Daddyhh sakit... " rengek Luna berusaha memberontak.

Tiger dengan tegas memegang tangan putrinya, membuat gerakan lebih dalam di dalam dirinya. Ia melihat ekspresi kesakitan di wajah Luna dan tersenyum miring.

"Diam, sayang. Daddy ingin membuatmu lebih nyaman."

" Tapi sakit! " pekik Luna kesal.

"Diam. Diam dan nikmati saja." Tiger menggerakkan jarinya lebih dalam, membuat gerakan melingkar untuk memberikan rasa sakit yang lebih dalam.

Kemudian ia mendekatkan wajahnya ke leher putrinya, mengecupnya lembut. " Ahhh..."

" Nikmat kan sayang? " Luna menganggukkan kepalanya nyaman, sangat nyaman.

Tiger tertawa kecil melihat reaksi Luna. Ia terus mengecup lehernya, merasakan tubuhnya mulai bereaksi ,"Kau sangat cantik saat seperti ini, tahu? Lebih cantik daripada sebelumnya."

Lalu mengubah posisi, sehingga Luna sekarang berada di pangkuannya. Membuat Luna merasakan tongkat besar nya, menempel dengan biji sensitifnya, menekan, bergesek dan membuatnya terasa sakit bercampur dengan nikmat. Ia berusaha untuk tidak membuat suara, tapi terus terengah-engah saat merasakan gesekan yang semakin dalam.

Ayah Harimau HausTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang