Raymond Rangga

2. Perempuan berjas osis

Hai, Selamat Bermalam Mingguan ><
Selamat Melanjutkan Membaca, yaa my bro! 🫂

TANDAI TYPO!! BERI SAYA SEMANGAT DENGAN ΜΕΝΕΚΑΝ TOMBOL BINTANG. BUAT READERS, SILAHKAN FOLLOW DULU AKUN AUTHOR SUPAYA DAPAT NOTIP DARI SAYA:)
SANTEK
Ig:zhwasnti

Selamat Membaca! 🤎

***

Perempuan berjas OSIS

Setelah kejadian di UKS, suasana di SMA Bhakti Mandiri terasa lebih tenang. Rangga dan teman-temannya kembali menjalani aktivitas mereka seperti biasa. Namun, di balik ketenangan itu, Rangga semakin penasaran tentang siapa sebenarnya gadis OSIS yang telah mengganggu rutinitasnya.

Di kantin sekolah, Rangga duduk bersama teman-temannya, menikmati makan siang sambil mengobrol. Suasana hangat dan akrab terasa di antara mereka, tetapi perhatian Rangga tidak bisa lepas dari satu hal-gadis yang telah mengusik ketenangannya.

"Eh, bro, lo udah tau nama cewek yang lo bertengkar di UKS kemarin?" tanya Kelvin tiba-tiba, memecah kebisuan di antara mereka.

Rangga menatap Kelvin dengan rasa ingin tahu. "Belum, gue enggak nanya kemarin. Kenapa?"

Wahyu yang sedang menikmati mie, langsung menambahkan, "Dia anggota OSIS, pasti banyak yang tahu. Tinggal tanya aja."

Mendengar hal itu, rasa penasaran Rangga semakin membara. Ia merasa dorongan untuk mengetahui nama gadis tersebut semakin kuat. "Gue bakal cari tahu," kata Rangga dengan tekad, berdiri dari mejanya.

Teman-temannya saling bertukar pandangan, lalu Rama bertanya, "Gimana cara lo mau nyari tahu?"

Rangga menghela napas, "Gue bakal suruh anak-anak untuk mencari tahu nama anak OSIS tersebut."

Sementara itu, di ruang OSIS, suasana sudah mulai ramai dengan aktivitasnya. Zefanya Nandita Clara Maeve-gadis yang dikenal tegas dan penuh semangat-sedang sibuk dengan beberapa dokumen penting yang harus diselesaikan. Dia dikenal sebagai sosok yang sangat disiplin dan profesional, menjalani tanggung jawabnya dengan serius.

Di luar ruang OSIS, Aldo, salah satu anak buah Rangga yang diberi tugas untuk mencari tahu nama gadis tersebut, sedang berusaha keras mencari informasi. Aldo tahu hanya nama depan gadis itu, yaitu Zefanya, dan merasa perlu untuk mengetahui nama lengkapnya.

Aldo melihat salah satu anggota OSIS yang sedang hendak memasuki ruang OSIS. Dengan cepat, ia memanggil anak itu, "Bro, gue mau nanya, lo tau nama lengkap Zefanya gak?"

Anak itu terlihat sedikit gugup, tetapi tetap menjawab, "N-nama lengkapnya Zefanya Nandita Clara Maeve, sering dipanggil Fanya."

Mendengar itu, Aldo langsung memberikan ancaman, "Oke, jangan bilang ke dia ya, awas lo!" dan segera pergi dari tempat tersebut dengan cepat.

Aldo, yang baru saja mengetahui nama lengkap gadis tersebut, langsung menuju ke kantin tempat Rangga dan teman-temannya berada. Ia tampak terengah-engah saat menghampiri Rangga.

"Bos, nama tuh anak Zefanya Nandita Clara Maeve, sering dipanggil Fanya," kata Aldo, masih dengan napas yang agak tersengal-sengal.

Rangga menyimak informasi tersebut dengan penuh perhatian. Dia menatap Aldo dan berkata, "Oke, thanks bro. Boleh cabut sekarang."

Aldo mengangguk dan segera meninggalkan tempat itu. Rangga dan teman-temannya saling berpandangan, lalu Rangga tersenyum kecil dan berkata dalam hati, "Zefanya Nandita Clara Maeve, anak OSIS yang bakal gue ingat sampai kapan pun."