ST-1

298 28 5
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

*

*

*

*

Entah sudah berapa lama dirinya melamun, yang jelas sekarang sudah terlalu larut untuk seseorang dinyatakan ingin memasuki waktu tidurnya. Sebab jam sudah menunjukan pukul 1 dini hari.

Insomnia riang yang ia derita ini sungguh membuatnya kesulitan jika ingin tidur dijam normal. Makan banyak dimalam haripun tetap saja rasa kantuk tidak kunjung datang, berakhir dirinya selalu menghabiskan waktunya dengan merenung atau bermain hp.

Mengusap wajahnya frustasi, ia mengambil benda pipih itu dan mengaktifkannya. Menyalakan data seluler dan bermain game moba beberapa match, berharap rasa kantuk yang selama ini ia butuhkan akan menghampirinya.

×
×
×
×
×


Menghela nafas pelan, sudah satu jam setengah ia habiskan hanya untuk bermain game. Rasa kantuk belum ia rasakan, hanya ada rasa lelah dan hampa. Menatap layar HP yang menampilkan pangkat Mytichal Glory dengan cuek, niat awal dirinya bermain hanya untuk memberi lelah pada kedua matanya, malah berakhir dengan naik pangkat di game moba tersebut.

Dahinya mengkerut heran, aneh rasanya saat ingin push rank malah selalu lose streak, sedangkan jika dirinya hanya gabut atau berniat untuk ngetroll malah selalu berakhir win streak. Sungguh membingungkan.

Menekan tombol kembali, mematikan data seluler, mengaktifkan mode pesawat, berakhir mematikan perangkat. Ia menaruh hpnya dinakas, mematikan lampu kamar dan mulai berbaring, menghadap tembok serta menutup tubuhnya dengan selimut. Berniat untuk tidur dengan cara paksa, dirinya mulai menutup matanya, dan mengistirahatkan otaknya agar tidak membayangkan atau memikirkan hal-hal lainnya. Berakhir dengan kegelapan yang semakin kelam.

Esok pagi di Relle High School.

"Yok Fan!" Panggil seseorang. Taufan menoleh mendapati teman sekelasnya bernama Gopal.

"Apa? Gue mo ke kelas" Ketus Taufan, dirinya sedang tidak mood sebab hanya bisa tidur selama dua jam.

"Yaelah Fan, jangan judes gitulah. Gue kan cuman nyapa" Gopal menepuk bahu Taufan, sang empu hanya diam.

"Yaudah, ke kelasnya bareng aja, abis itu kita langsung ke kantin. Gue tahu lo belum sarapan kan?" Taufan tak menjawab, karena perkataan Gopal benar adanya. Memang sudah menjadi kebiasaan Taufan ketika berangkat sekolah tidak pernah yang namanya sarapan. Jadi Gopal selaku teman dekatnya sedari SMP sudah paham betul tabiat sahabatnya.

Di perjalanan menuju kelas, Gopal selalu berceloteh ria dengan Taufan yang dengan baik mendengarkan, kadang saat Gopal memberi pertanyaan maka akan Taufan jawab seadanya. Begini-begini Taufan masih tahu yang namanya menghargai orang lain. Dan saat di depan pintu kelas, ada yang ikut nimbrung.

Sweet TaufanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang