ST-3

198 24 12
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

*

*

*

*

Minggu, 08.39 WIB.
Altros Apartement.

Prang!

"Buset, pake jatuh segala." Ucap Taufan kesal.

Dirinya mengambil panci yang terjatuh karena tak sengaja ia sengol, saat ini ia sedang di dapur untuk membuat cookies kesukaannya.

Di apart ia sendirian, gak deng selalunya juga begitu. Apalagi sekarang hari minggu, waktunya Taufan untuk berleha-leha di apart-nya.

Taufan terus mengaduk adonan tepung dengan serius, tanpa sadar pintu apart miliknya terbuka. Memperlihatkan sosok tinggi berambut ungu, orang itu menutup pintu kembali dengan sangat pelan dan menuju ke dapur.

Disana ia melihat Taufan sedang sibuk dengan urusannya. Tersenyum tipis, saat wajah manis Taufan mengerutu kesal, gemas rasanya saat bibir pink itu mengoceh tidak jelas.

Mengendap-endap ke belakang Taufan, dan...

Hap!

Sosok rambut ungu itu memeluk tubuh kecil Taufan dari belakang, korban pelukan dadakan itu terdiam. Sempat ngelag dikit karena jaringan otaknya belum terkoneksi, tapi saat sudah hijau kembali.

Taufan menarik tangan yang melilit di perutnya, membalikkan badannya dan langsung melakukan gerakan melintir tangan orang itu sampai mengeluh kesakitan.

"Aww aww a-aduh... Fan, ini gue Fang anjir."

"Sakit dodol!" Keluhnya sedikit kesal.

"Hah? Ohh lo ternyata."

Dengan entengnya Taufan melepas tangannya, yang mana membuat Fang terjatuh, nyungsep ke depan dengan wajah Fang yang jatuh lebih dulu.

Bruk!

"...."

"...."

"Ups, sorry..." Lirih Taufan.

________


"Aww, pelan-pelan Fan."


Reflek tangan Taufan menekan kuat benjolan di dahi Fang akibat dirinya, membuat sang korban menjerit kesakitan, yang mana Fang langsung mencubit keras pipi Taufan hingga memerah.

"Fuck! Sakit bego!" Sungut Taufan tak terima, ia mengelus pipinya yang nyut-nyutan.

Iya, ketika Fang terjatuh tadi, dahinya sedikit benjol. Dengan alasan kesakitan, ia memaksa Taufan untuk mengobati dirinya.

Sweet TaufanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang