(13)

800 92 0
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca
Happy reading

*

*

*

Suasana pagi ini terasa lebih cerah dari biasanya. Raut ceria dari Calle, berhasil membuat keluarganya ikut menyunggingkan senyum. Tak hanya itu, para pekerja yang berlalu lalang pun ikut merasakan dampaknya. Si kecil yang sudah lengkap dengan seragam sekolahnya, menyempatkan diri berkeliling hanya untuk membagikan coklat kepada para pekerja.

"Adek, sudah waktunya sarapan. Berikan kotak coklat itu pada suster Mira dan segera ke ruang makan," tegur Matheo setelah melihat jam yang melingkar di tangannya.

Calle pun menuruti perintah papanya. Ia memberikan kotak berisi coklat itu pada sang pengasuh yang senantiasa mengikutinya.

"Suster, Adek minta tolong, ya. Paman-paman di halaman belakang belum mendapat coklatnya," pinta Calle sambil tersenyum manis.

Suster Mira membalas senyum itu sambil menerima kotak coklat. "Dengan senang hati, Tuan kecil."

Calle berjalan menghampiri sang papa yang telah menunggu. Ia membiarkan tangannya digenggam kemudian bersama-sama menuju ruang makan. Di sana, para anggota keluarga yang lain telah berkumpul. Calle berlari kecil menuju tempat duduknya, di samping Jerry.

"Apa Baby sudah siap untuk bersekolah?" tanya Jemmy yang duduk di seberang Calle.

Calle mengangguk semangat, membuat rambutnya bergoyang perlahan. "Sangat siap!"

Jawaban si kecil mendapat sambutan dari para anggota keluarga. Jeffrey memulai sarapan pagi itu. Kedatangan Calle dua bulan yang lalu benar-benar membawa perubahan pada suasana kediaman Ganendra. Para anggota keluarga yang lebih sering menghabiskan waktu di luar, kini selalu menyempatkan diri untuk pulang demi si kecil.

Tawa riang Calle selalu menjadi pengisi kesunyian mansion itu. Jerry yang dulu begitu pendiam, kini mulai terlihat ceria saat bersama sepupunya.

Dengan diantar Matheo, Jerry dan Calle berangkat. Zafera Junior High School, tempat kedua bungsu bersekolah. Sedangkan kembar J, Rain, dan Hansel, bersekolah di Zafera Senior High School. Keempat orang itu mengendarai motor masing-masing, mengiringi mobil Matheo.

Mobil Matheo mulai memasuki area sekolah. Sebelum turun, ia kembali memberikan wejangan pada sang anak. Meskipun sudah mendengarnya berkali-kali, Calle hanya diam sambil menganggukkan kepalanya. Berbeda dengan Jerry yang sudah lelah dengan ucapan sang uncle.

"Pa, kau sudah mengatakan hal yang sama sejak kita meninggalkan mansion. Tolong jangan lebay, lagi pula ada aku yang akan mengawasi Calle," cibir Jerry yang dibalas dengusan oleh Matheo.

"Kau ini. Ayo, Papa antar kamu ke ruang kepala sekolah dulu, Sayang," ajak Matheo sambil membuka pintu mobil.

Calle dan Jerry mengikuti langkah Matheo. Keduanya keluar dari mobil yang langsung menarik perhatian. Para siswa baru maupun lama terlihat menatap ke arah mereka dengan pandangan penuh tanya. Terlebih ketika empat orang dengan seragam SHS ikut bergabung.

"Semangat di hari pertama, Adek. Ini permen untukmu," ucap Rain sambil memberikan beberapa batang permen pada Calle.

"Terima kasih Abang Rain," ucap Calle senang.

Calle (Ganendra's Precious Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang