who's vito?

0 0 0
                                    

Announcement ❗

Maaf banget baru up sekarang, lagi sibuk banget. Apalagi aku lagi diterjang tugas.

Sebenarnya aku juga ada kendala dala. Pengeditan serta pembagian waktu. File ceritanya hilang dari Microsoft word aku... Cerita eopbdrs juga ilang. Ini juga sebagai pembelajaran buat aku, seharusnya aku buatnya di buku aja 😔


✨✨✨


“lo tau gak ren, tadi gue ketemu orang yang mirip banget sama lo, bedanya dia alim. Kalau lo titisan setan? Sumpah mir—” lelaki itu menghentikan obrolannya saat seseorang yang ia ajak bicara hanya terdiam mematung tanpa menggubris apa yang ia bicarakan.

“serius lo? Yang benar aja seorang Darren ada kembarannya?” ucap Rian yang mulai terlihat serius dengan topik yang sedang mereka bahas.

“Kalau kata gue sih gak mungkin ya, tapi kalau pun ada pasti sifatnya gak jauh beda dari Darren,” sambung Exsel sembari merapikan jaket kebanggaannya itu.

“Parah an sikap lo kali bos, Darren mah gentleman lah elo kalau tidur harus sama boneka, aneh banget!!” Ledek Rezvan pada ketua mereka, Exsel.

Kedua mata Leo terbuka sempurna, antara percaya dan tak percaya dengan ucapan sahabatnya itu. Seorang ketua liosvanders? Memainkan boneka? Yang benar aja!

“e-ehh...congor lo jaga ya! Gue itu ketua, ya kali main boneka!!” Bantah Exsel, ia mencoba meyakinkan para sahabatnya itu untuk percaya padanya. Namun apa? Bukannya percaya justru hal itu dibuat bahan tawa oleh ke tiganya.

“kayaknya lo cerita sama Darren gak bakal di dengar deh, coba lo liat anaknya aja diem kayak patung.” Ucap Rezvan memberitahu seraya mengangkat jari telunjuknya untuk menunjuk ke arah Darren.

Karena merasa diacuhkan, Leo yang tadinya selalu menampakkan senyum tengil di wajahnya kini berubah menjadi cemberut. Cowok itu menggembungkan pipinya dan meletakkannya kedua tangan pada pinggangnya. Sikapnya itu bisa terbilang seperti seorang seorang bocah yang sedang marah karena tidak dibelikan mainan.

Melihat Darren yang masih terdiam tanpa menggubrisnya, Leo pun memiliki suatu ide yang terlintas pada otak dangkalnya.

DORR!!

Itu bukanlah suara tembakan melainkan Suara kejutan dari leo yang berhasil membuat targetnya terperanjat kaget. Dengan malas, Darren menatap tajam ke arah sang empu.

“apa lo liat-liat!! Gue tau kalau gue itu ganteng banget! tapi jangan ditatap begitu dong bang!! Kan saya jadi...” Cowok itu meneguk saliva nya susah payah ketika melihat targetnya tak mengalihkan pandangannya sedari tadi. Ia hanya menatap tajam dirinya.

“j-jadi takut,” leo meringis.

Setelah Leo melanjutkan omongannya baru lah Darren membuang pandangannya ke sisi lain. Kemudian ia bangkit dari duduknya dan berniat untuk pergi meninggalkan markas mereka.

“woi Darren anak om rendy!! Lo kemana? Marah kah?” pekik Rian. Tapi apa? Darren sama sekali tidak menggubris dirinya.

“biarin aja dia nenangin diri, lagi banyak pikiran dia itu.” ucap Exsel.

“nyebat gak?” tawarnya lalu menghidupkan nyala api pada sebuah rokok yang sudah di letakkan pada bibir lelaki itu.

“astagfirullah kalau ada Aiden dia pasti ceramah itu!” tutur Rezvan lalu mengambil sebatang rokok pada bungkusnya yang terletak di atas meja markas itu.

Rian menoyor kepala Rezvan dengan kuat. “heleh, itu lo juga ngambil rokoknya anjir, ngajak ribut lo?!”

“Bacot, kayak lo gak pernah aja bro!”

“lo pulang sama siapa za?” Tanya Reyzakha atau kerap dipanggil Rey, ia sedari tadi juga diam sembari memainkan ponselnya dengan wajah datarnya.

“Kayaknya sama bian, tapi gue juga gak tau. Takutnya bian pulang duluan, kenapa?” jawab Zaletha yang kemudian menyenderkan tubuhnya pada sofa markas mereka.

“gak, gue nanti mau ke rumahnya om Kay, Tante ziya sakit. Keluarga gue belum ada yang jenguk dia. Kata nyokap gue, gua aja jadi perwakilan. lo gimana?”

“udah kemarin malam mama sama papa yang pergi,” jawabnya lalu meletakkan ponsel yang semula ia genggam tadi di atas meja.


✨✨✨


“vito...” gumam Daren.

“apa dia udah keluar dari thunder?” Gumamnya penasaran.

Darren kini sedang berada di halaman belakang markas liosvanders. Tempat tersebut biasanya dijadikan sebagai tempat berlatih ketangkasan serta tempat bersantai.

Arghhhh

Darren mengerang, ia mengacak rambutnya asal. “vito Sialan! Gue belum balas semua perbuatan dia yang pernah dia lakuin sama gue dulu!”

BRUK!

Suara barang yang jatuh itu sontak membuat Darren terkejut. Ia kini beralih menatap asal sumber suara itu. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat bahwa sedari tadi ia tidaklah sendirian, melainkan... Berdua?

“ V-vito?” tanya seorang gadis berambut hitam kecoklatan yang terpaku diam sembari menatap ke arahnya. Cowok itu ber deham pelan.

“Bianca? Ngapain lo di situ?”

“ren? Kasih tau gue sekarang, lo punya masalah apa sama bang vito!”

Cowok itu masih terlihat santai dan masih menghisap rokoknya yang masih menyala.

“lo gak tau apa-apa bi, jangan ikut campuri  urusan gue.” Setelah mengucapkan itu ia langsung membuang rokoknya dan menginjaknya untuk mematikan nyala apinya.

“nanti lo juga tahu semuanya Bianca elzamora.” ucap Darren sembari berbalik badan untuk memasuki markas dan meninggalkan Bianca sendirian di halaman belakang itu.

Kalimat yang diucapkan oleh Daren sontak saja membuat ia kaget, cemas, dan merasa takut semuanya bercampur menjadi satu. Ia takut akan terjadi sesuatu kepada abangnya, tapi disisi lain ia sama sekali tidak mengetahui akibat pertengkaran mereka saat ini.

Sebenarnya masalah bang Vito sama Darren itu apa sih?” pikir Bianca. Apa mungkin alasan thunder dan liosvanders gak pernah akur itu karena ini?

✨✨✨

Segini dulu ya guys, nanti malam up lagi!! Selang seling sama eopbdrs...

Have a nice day... Love you all💸

Instagram : zielyaa.wp
Act author: el.nvyaya

Jangan lupa follow for more 💸

14 sep 2024
Dengan keseluruhan 866 kata

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Darren : only you (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang