prolog Darren

4 2 0
                                    

Kalian gaa ush heran kalau cerita aku ada 2 bahkan 3 tapi yang satunya blm aku publish. Ini tuh penyakit aku, yang satu belum selesai malah up yang lainnya🥰

Btw cerita ini berkaitan sama 'echoes of pain : bersahabat dengan rasa sakit' bedanya cuma pemeran utamanya

Maklum aja ygy😂

Ini tuh kisah Darren 🔥 kalau EOPBDRS itu Rey..

Kalau penasaran dengan kisah Rey, boleh baca yaa, liat aja di profil.🥰

Happy reading...

🖤🖤🖤

Terdapat beberapa rumah minimalis yang terletak di salah satu jalanan kecil. Tempat itu terkesan sepi, mengingat hari ini adalah hari Senin. Semua orang pasti akan melaksanakan tugas mereka masing-masing, baik di rumah atau di tempat pekerjaan mereka.

Di jalanan sepi itu lah terdapat seorang cowok yang sedang berlari menghindari kejaran seseorang. Ia berlari secepat mungkin yang ia bisa. Cowok itu menggunakan seragam sekolah yang sudah terlihat lusuh. Hingga ia terhenti karena melihat bahwa yang berada di depannya kini bukanlah jalanan yang bisa di lewati melainkan jalan buntu yang sudah pasti tidak bisa untuk dilewati.

"sialan jalan buntu!" benak Darren. Ia memegang lututnya dan membungkukkan punggungnya.

Kini ia terjebak dan tidak bisa apa-apa, hingga akhirnya dia terduduk lemas melihat orang yang mengejarnya tadi kini telah berjalan mendekati dirinya.

"lo punya masalah apa sama gue?" Ucapnya dengan datar.

Darren, cowok berusia enam belas tahun. Ia kini duduk dibangku kelas 10 SMA. Ia kembali berdiri dari duduknya setelah mendapati bahwa jarak ke duanya benar-benar dekat sekarang.

"kenapa anda merasa tidak mengenal saya?"

Darren berdecik kasar. "lo siapa?! gue gak kenal."

Cowok itu pun mulai maju dan ingin menyerang dirinya. Darren yang merasa sudah siap akan lawannya itu mulai berdiri tegap dan menyiapkan dirinya agar bisa memberikan tangkisan pada saat lawannya itu memberi pukulan padanya.

"Maju lo, jangan pengecut!" ketus seseorang yang memang tidak ia kenali.

Wajar saja Darren tidak mengenalinya. Seseorang yang diketahui berjenis kelamin laki-laki itu tengah mengenakan Hoodie hitam, topi hitam, serta kacamata hitam.

Pada saat ingin melawan orang itu secara tiba-tiba ada seorang wanita paruh baya yang melihat kejadian itu. Wanita tersebut yang menyadari akan adanya perkelahian langsung berteriak sederas-derasnya untuk meminta pertolongan.

"TOLONG ADA YANG MAU BERANTEM!!!!" Teriak wanita paruh baya itu yang sedang menggenggam tas belanjaan miliknya. Mendengar itu, membuat seseorang misterius itu panik.

"sialan," gumam seseorang itu. Ia mendekat kan wajahnya pada Daren dan....

"gua bakal balas semuanya, Darren." gumam lelaki itu sembari meninggalkan tempat tersebut .

"V-vito?? Arghhhhh sialan. Gua baru sadar kalau itu Vito Thunder," ujar Daren setelah menyadari itu semua.

Setelah Vito mulai tidak terlihat dari pandangnya wanita paruh baya yang menolongnya tadi menghampirinya. "Aduhh... Kamu teh gak papa kan nak?"

"Gak papa buk, makasih udah nolongin saya." Ucapnya berterimakasih.

"aduh gak papa atuh, kita sebagai manusia teh sudah berkewajiban untuk saling tolong menolong. Kamu teh kenal sama dia? Siapa ih ngeselin pisan euy,"

"gak papa buk dia itu kakak tingkat saya, kalau gitu saya pulang dulu ya buk. Sekali lagi terimakasih." Ucap Daren dengan sopan dan mulai pergi meninggalkannya setelah wanita paruh baya itu mengangguk dan mengizinkannya pergi.

Daren menghembuskan napas kasar. "Vito sialan, gue pasti balas semuanya buat lo dan seluruh anggota thunder lo." Batinnya geram.

⭐⭐⭐⭐

Gimana? Jangan lupa vote nya ygyy mksih see u in the next bab 👋

Pemanasan aja duluu, jangan buru buru.... Kanan kanan kiri jangan lupa vote hahaha 😭


Darren : only you (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang