Black stalker [otw terbit]

12

disisi lain lio yang sudah disiksa oleh para anggota black stalker tengah berbaring pasrah dengan keadaan, lagi pula seperti nya dia menikmati dikurung disana

jelas nikmat disana makan dikasih, cemilan dikasih, bahkan didalam sel nya terdapat kasur dan lemari baju dan jangan lupa ber AC

sel tahanan yang ditempati lio adalah sel VVIP yang khusus orang orang yang melakukan kesalahan kecil, jadi ya masih diperlakukan baik

"bosen juga gua disini, ngapa dah pake dikurung segala kan bisa adu jotos, eh kaga kaga yang ada koma gua dirumah sakit" ucap nya

"jadi tu cewe nya si Arlan apa bukan? kalo bukan kenapa semarah itu? yaelah ngapain gue mikirin dah" ucap lio yang mulai malas

sreggggghh

pintu sel tahanan di buka oleh dewa yang membawa makanan dan minuman "abis lo makan siap' arlan nunggu lo di ruang tengah"

lio mengangguk lalu dia langsung memakan makanan itu dengan lahap

setelah lio selesai memakan makanan nya ia langsung keluar dari sel dan melangkahkan kakinya pergi menuju ruang tengah untuk bertemu dengan arlan

tap

tap

tap

lio sampai diruang tengah ia langsung dihadapkan pada enam orang laki-laki dengan wajah datar dan dingin

"mau lo pada apa lagi, gua udah dikurung and lo pada udah siksa gua, sekarang belum puas?" ucap lio malas

areksa maju mendekati lio "duduk" sambil melirik ke sofa yang ada disebelah arlan

lio langsung duduk disamping arlan dengan santai

"lo minta maaf sama cewe itu atau kena akibat nya?" ucap alaska

lio diam dia berfikir "cewe? oh yang omongan nya monyet anjing itu?"

mereka berlima ingin sekali tertawa mendengar perkataan lio yang dibilang rada rada "jaga omongan lo, bisa abis lo sama arlan" ucap areksa

lio langsung menoleh kearah arlan yang sedang asik bermain handphone "cewe lo?"

arlan diam tidak menjawab, sedangkan lio yang melihat itu semakin geram "kalo bukan cewe lo Sabi kali gua deketin, mayanlah cantik imut mana seksi lagi" ucap lio yang bertujuan agar arlan bicara yang sebenarnya

Arlan yang mendengar itu langsung mematikan handphone nya dan menaruhnya disaku jaketnya, Arlan mengangkat satu alisnya dan menatap tajam lio "kalo dia cewe gua mau tetap lo deketin?"

lio yang melihat itu langsung mengusap wajah nya "oh cewe lo, ya bisa aja kalo gua mau"

arlan semakin dibuat kesal dengan lio lalu ia menatap datar lio "lo deketin dia sama dengan lo ngusik gua"

"yaelah bercanda, btw kapan gua boleh keluar? janji dah kaga ganggu lo sama cewe lo, tapi lumayan juga si dapet makan gratis" ucap lio yang tak ada rasa bersalah

semua yang mendengar itu menggelengkan kepalanya, mereka semua tak habis pikir hanya karna makanan gratis dan fasilitas, malah ingin ditahan

"hari ini, tapi sebelum lo keluar lo harus lakuin sesuatu" ucap alaska

lio mengernyit heran "ribet banget si lo pada"

Alaska menatap datar lio "ya serah lo kalo emang lo gamau keluar"

"ck, yaudah apaan?" ucap lio terpaksa

"lo minta maaf ke cewe yang kemarin nolong arlan, terus lo kasih ini bilang kalo ini dari seseorang gatau siapa" ucap alaska sambil meletakkan paper bag itu di meja