11 Homo?

5 2 0
                                    

"For my bestie; sejauh apapun jarak kita jangan sampai asing "
👑Elsi Elisabet pratama👑

❀•°•═════ஓ๑♡๑ஓ═════•°•❀

"Hoamm"imel menguap dengan mulut terbuka lebar tanpa tahu malu sedikitpun.

" mulut nyaa! " tegur al yang membuat imel kaget dan reflek menutup mulutnya dengan kedua tangan nya.

" heh al lo ngapain di sini? " tanya kaget imel, bukankah kamar al ada di sebelah kamar yang ia tempati sekarang? Tapi mengapa al bisa berada di dalam kamarnya?

" kenapa? " bukannya menjawab al malah balik bertanya tak lupa dengan senyuman jahil nya, serta kedua alisnya yang ia naik-turunkan.

" kamu nga..... " imel tak melanjutkan ucapan nya namun ia menatap sangat tajam kepada al, seolah tahu apa yang di pikiran oleh gadis di depan nya itu, al malah tertawa karena merasa  lucu dengan ekspresi yang di tampilkan di wajah imel, niat terlihat garang jatuh nya malah kelucu.

" lo  ganteng al, bahkan sangat! " ucap imel tiba-tiba, siapa sih yang tak terpesona dengan al? Rahang tegas, alis mata tebal, iris mata nya yang melambangkan ketegasan serta ketajaman, kulit putih bersih, bulu mata lentik, tangan berotot, tubuh tinggi dan kekar, bibir tipis berwarna merah serta sehat, pandangan imel beralih pada perut al.

" pack nya berapa nya? " gumam imel yang di dengar oleh al dengan jelas, ingat pendengaran al sangat tajam

" mau? " tanya al, imel menatap nya polos lalu mengaguk namun beberapa detik kemudian ia tersadar dengan apa yang ia lakukan lalu menatap al yang kini menatap nya tengil.

" kamprett! " maki imel

" ngmong kasar sekali lagi, aku cium! " peringat al.

❀•°•═════ஓ๑♡๑ஓ═════•°•❀

Imel kini tengah menatap al dengan tatapan errrr.. Entahlah hanya dia yang tahu.

" ingat jangan kabur! " peringat al sembari menatap imel dengan tatapan tajam, imel hanya mengaguk walaupun dalam hati ia bersorak bahagia.

" emangnya lo mau ke mana al? " sebenarnya pertanyaan ini hanya basa-basi imel kepada al.

" ada urusan! " jawab al sambil mengacak puncak kepala imel gemes, imel tersenyum lebar dengan tatapan binar seperti anak kecil, dan itu sangat menggemaskan menurut al.

" ingat jangan kabur! " sambung al.

" syiapp kapten! " jawab imel dengan tangan menghormat dengan wajah bulat nya, ingin rasanya al mengurung imel di dalam sangkar emas nya namun ia tahu bagaimana kepribadian imel yang sangat tak bisa di kekang maka dari itu al membebaskan imel untuk menelusuri setiap inci mansion milik nya.

" aku pergi! " pamit al, imel yang sudah merasa al jauh pun langsung melompat girang bak anak kecil yang baru mendapatkan mainan baru.

" yess akhirnya bisa keluar juga dari mansion ini, huaa teman-teman I'm coming " sorak imel dengan suara sedikit pelan agar tak di dengar oleh siapapun walaupun ia tahu di mansion ini hanya al seorang yang tinggal.

❀•°•═════ஓ๑♡๑ஓ═════•°•❀

Imel kini sudah berada di hutan dengan keadaan compang-camping, bagaimana tidak ia tadi di kejar oleh makhluk hutan lebih tepat nya monyed, imel tadi tak sengaja mengambil sebuah pisang di atas pohon kelapa yang ternyata pisang tersebut milik si monyed, maka dari itu si monyed mengejar imel sampai 2 jam lamanya.

Niat hati ingin pulang dengan keadaan sehat dan utuh malah compang-camping seperti orang gembel di lampu merah.

" monyed sialan! " maki imel, ia mendengus tak suka ketika mengingat adegan dimana dirinya harus berlari-lari seperti orang kesetanan karena di kejar oleh monyed jahanam.

" padahal gue cuman ngambil 1 pisang! Bukan 1 ranting! " imel masih tak bisa melupakan hal memalukan yang pernah dirinya alami.

" eh gue udah dimana nya? " gumam nya ketika melihat sekeliling  yang ternyata sangat asing dari tempat keberadaan asrama maupun sekolah nya, imel bukan gadis yang mudah pelupa, hanya saja sekarang ia kesasar garis kerass!!!.

Mata nya mendadak berkaca-kaca, hidung nya kempas-kempis yang siap menumpahkan tangis nya namun dengan segera ia urungkan dan berlari untuk bersembunyi ke semak-semak karena melihat seseorang yang sangat asing karena menggunakan pakaian hitam dan jangan lupakan topeng aneh yang melekat di wajahnya, namun postur tubuh nya sangat familiar di mata imel namun ia tak mengingat nya sama sekali.

" dia siapa nya? Kek kenal tapi nga kenal! " gumam nya dalam hati sambil terus memperhatikan arah kemana si orang asing itu pergi.

Imel dapat melihat jika si orang asing itu tengah bertelepon dengan seseorang karena si orang asing itu nampak sedang berbicara walaupun dengan suara pelan namun tetap saja imel dapat mendengar nya karena jarak imel dengan orang asing tersebut tak jauh dan tak dekat.

" anjirr dia ngomong apaan sih? Suara nya samar-samar banget! " gerutu nya dalam hati, ingin sekali rasanya imel berjalan dan berdiri tepat di belakang orang asing itu agar dapat mendengar dengan jelas apa yang sedang ia bicarakan, karena imel bisa melihat wajah orang asing itu sangat serius.

❀•°•═════ஓ๑♡๑ஓ═════•°•❀

" salah target? Cih lo pikir gue nga tau apa kalo itu semua emang udah lu rencanain dari awal! Mikir anjing! Gue cuman mau lo bunuh dia dan dia bukan yang lain! " ujar seorang lelaki kepada seseorang di seberang telepon nya, lelaki itu terlihat sangat marah ketika mendengar laporan dari seseorang yang ada di seberang telepon nya itu, sebenarnya ini salah nya juga karena memperkerjakan seseorang yang haus  akan darah.

"Saya tidak peduli! Intinya saya akan tetap melakukan apa yang saya mau! Tentang kedua bocah itu?.. Saya akan menyelesaikan keduanya secepatnya! Kau tau diriku kan?" terdengar suara tawa di sela-sela ucapan orang yang ada di seberang telepon tersebut, lelaki itu mendengus lalu kembali menghela napas, ia sedikit menyesal menyewa orang itu karena orang  itu selalu mengambil tindakan semena-mena tanpa tau akibatnya!.

" gue nga peduli! Intinya lo harus nyelesain kedua orang itu! Awas aja kalo lo gagal! "Setelah mengucapkan kata itu, lelaki tersebut memutuskan sambungan telepon itu sepihak.

Ia berjalan untuk kembali ketempat semula agar tak terlihat mencurigakan, bibir nya tersenyum miring menanti pekerjaan orang itu, ia sungguh tak sabar menerima kabar jika kedua orang yang sangat ia benci akan death.

" tunggu kehancuran lo! " gumam nya.

❀•°•═════ஓ๑♡๑ஓ═════•°•❀

" ELSIII MANA BUKU MATEMATIKA KUUU!!" Kalian pasti tau kan  teriakan itu dari siapa? Yaps teriakan itu berasal dari lestari yang kini sedang mengejar Elsi yang lari sambil membawa buku latihan Matematika miliknya.

" nga mau.. Wlekk " elsi menjulurkan lidahnya mengejek lestari, namun langkah nya berhenti ketika melihat adegan ambigu di depan nya.

" HOMOOOO "

❀•°•═════ஓ๑♡๑ஓ═════•°•❀





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

XII- A ( On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang