Happy reading
"Cmn di read anjing" zaki berjalan ke arah warung yg mungkin menyediakan rokok.
Sedang kan di sisi arva
Drtt drrtt
Zaki menelpon arva hanya untuk menanyakan rokok apa yg di pakai arva.
"Lo pake rokok apa"
"••••••••••" arva mengucapkan bungkus rokok itu dengan datar.
"Pulang sekarang!"
"Hm"
Arva pun menaikki fixie nya menuju kearah rumah zaki . Zaki juga sudah sampai di rumah nya setelah membelikan rokok 2 paket.
Tok
Tok"Masuk ga di kunci" arva masuk dengan perlahan
"Mana rokok gue" zaki menunjuk roko yg ada di meja.
"Makasih" arva berniat untuk keluar tetapi terlebih dahulu di cekal oleh zaki
"Duduk" arva mengganguk pelan.
Zaki berniat mengasihkan makanan ke pada si arva, saat sudah sampai di depan zaki melihat arva yg memainkan hp nya dengan senyum senyum. Zaki yg melihat itu langsung mefoto dengan diam diam. Sudah dengan acra mefoto nya, zaki kembali ke arah arva. Tetapi saat zaki di depan arva , arva merubah mimik wajah nya menjadi datar.
"Makan jangan main hp mulu" zaki mendorong makanan yg ada di tangan nya untuk arva.
"Makasih" zaki terduduk di sebelah arva.
Sesekali zaki mencuri curi pandang pada hp arva.
"Gene o koe cen wes duwe pacar"(ternyata Lo emang udah punya pacar) arva menatap zaki dengan tatapan bertanya.
"Kenapa ga suka?" Zaki menggeleng pelan.
Zaki memeluk pinggul arva, awal nya arva memberontak tetapi ia lama lama nyaman dengan pelukan itu.
"Lepasin!, gue mau pergi" tangan arva memengang tangan zaki yg berada di pinggul nya.
Tetapi zaki tetap mempererat pelukannya.
"Lo masih marah kahh" arva menggeleng pelan.
"Kalo ga marah jawab"
"Kalo gue masih marah gimana?" Tanya arva sambil perlahan menatap zaki.
"Kurang kah rokok nya?"
"Jangan terlalu sering ya rokok nya,nanti takut nya lo malah sakitt" zaki menaruhkan kepala nya di pundak arva yg nyaman.
"Maafin gue"
"Iyaa gue ga marah lagi kok sekarang" zaki semakin memeluk erat arva.
"Ke kamar gue yok " zaki menarik tangan arva pelan.
"Gausah gue habis ini juga mau pergi "
"Ayolahh" akhirnya arva pun hanya pasrah dengan ajakan zaki.
Zaki yg duluan duduk di pinggiran kasur lalu ia menyuruh arva agar duduk didepan nya, saat arva sudah duduk di depan nya zaki memengang kedua tangan arva dan lalu berbicara dengan lembut "Lo kenapa, ceritain ke gw semua".
"Gue cape anjing, lo pikir gue ga cape apa sama hubungan kita, seakan akan gue di sini selalu di manfaatin bangsat!!"
"Gw tau gue punya memek tapi kan lo juga harus nya ga seenak nya juga"
"Maaf ya" zaki memeluk arva yg diam saja.
"Sekarang lo bisa apa apain gue seterah lo, mau mukul gue bunuh gue juga ga apa"
"Ato lo mau ke restoran yg kata nya enak tapi murah mau gak"lanjut zaki dengan wajah antusias nya.
"Traktir??" Zaki mengganguk pelan.
"Gas" arva menarik paksa tangan zaki.
"Naik mobil apa sepeda an?" Arva menunjuk mobil.
"Oke"
Mereka berdua pun memasuki mobil itu. Zaki melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi.
"Zakii astagaa" arva menggenggam tangan zaki erat.
"Tenang aja gue ini udah proo" Zaki memelan kan laju mobil nya karna arva menggenggam tangan nya erat pake bangettttt.
"Inii udah pelan nih" arva melepaskan genggaman tangan nya.
Tetapi saat di lepaskan tangan zaki kembali menggenggam tangan arva dengan lembut.
Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di restoran yg di tuju zaki.
"Rame banget ki" tangan zaki berada di pinggul
-
Udah lah segini dulu cape males ngantuk capee stres berat.
"Lo masih marah?"
"Kalo emng ga marah keluar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Baru Kenal [boy pussy]
Randomdi ceritakan cowo yg memiliki meki seperti cewe. lebih lengkap nya baca aja.