Setelah diterima bekerja di cafe Chicago. Keesokan harinya setelah pulang sekolah, Blaze langsung pergi ke tempat ia bekerja tak lupa ia mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian bebas.
Setelah sampai di cafe, ia langsung memakai baju pelayan dan mulai menjalankan tugasnya.
3 bulan berlalu kini Blaze semakin rajin bekerja, Namun disisi lain kondisinya juga semakin memburuk tapi Blaze tak pantang menyerah, dia terus berusaha dan berusaha untuk tetap bertahan.
Hingga disuatu hari.....
Blaze sedang bekerja seperti biasanya di cafe hingga jam pulangnya tiba.
Sedangkan disisi lain alias di rumahnya, Gempa sedang iseng membereskan kamar Blaze. Dia membersihkan kamar itu sampai benar-benar kinclongg.
Gempa tak sengaja melirik ke arah amplop coklat di atas laci milik Blaze. Ia mulai penasaran apa isi amplop coklat tersebut.
Dan pada akhirnya ia memutuskan untuk sekedar melihatnya saja, Alangkah terkejutnya Gempa saat melihat banyak sekali lembar uang di dalamnya.
Mulai dari yang merah, biru, bahkan dollar pun ada?!. Gempa tak habis pikir darimana Blaze mendapatkan uang itu? Bukannya Hali bilang kalau ia tak akan memberikan uang lagi pada Blaze? lalu ini uang darimana?.
Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang berterbangan di kepalanya. Lalu ada seorang pria yang lewat di kamar Blaze yang awalnya bertujuan pergi ke gudang, pria itu melihat Gempa dan akhirnya berniat menghampiri.
Pria itu melihat Gempa yang sedang melamun akhirnya menepuk pelan pundak Gempa hingga sang empu sedikit terkejut.
"ada apa?, kenapa kau disini?" Gempa refleks menoleh ke arah Halilintar.
"begini, Gempa kan lagi gabut dan gatel tangannya mau beres-beres. Nah Gempa liat seisi rumah ini barang kali ada yang belum diberesin
tapi ternyata gak ada. Terus tujuan terakhir gem adalah kamar milik Blaze jadi gem masuklah ke kamarnya ya karena niat gem cuma mau beres-beres
nah setelah beres-beres kamar, gem liat sesuatu" Jelas Gempa panjang lebar. Halilintar menatap Gempa dengan ekspresi bingung.
"sesuatu?, maksudmu apa?" Gempa memberikan amplop coklat tersebut kepada Halilintar. Halilintar merasa sedikit bingung dan akhirnya melihat isi amplop itu.
Alangkah terkejutnya Halilintar, saat melihat banyak sekali uang didalamnya. "apa?! dari mana semua uang ini?!"
"gem juga gak tau"
"Arghhhh!!! berani-beraninya dia! liat aja nanti"
★★★
Jam menunjukkan pukul 20.25 kurang lebih. Kemudian terdengar suara pintu terbuka, ia itu Blaze yang baru saja pulang bekerja.
Baru saja melangkah beberapa langkah masuk kedalam rumah dan menutup pintu, Ia terkejut melihat para saudaranya kec ice sedang berada di depannya secara tiba-tiba.
"eh?"
"darimana?"
"R-rumah temen! iya rumah temen"
"sini lo!"
Blaze menghampiri Solar dan tanpa basa-basi Solar merogoh semua saku Blaze dan menemukan uang sejumlah 583 ribu rupiah, Sontak Solar terkejut akan apa yang ia dapatkan dari saku celana milik Blaze.
"bang hali! liat ini!"
Mereka semua terkejut melihat Solar yang memegang sejumlah uang yang ia dapat dari merogoh kantung celana Blaze.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐈𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐊𝐄𝐁𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀𝐍 || Tahap Revisi
Teen Fiction-Takdir itu nyata dan memang ada, sebagian orang mungkin tak bisa menerima semua kenyataan yang hadir di dalam kehidupannya. Itu sebabnya kita sebagai manusia harus bisa menerima itu semua, karena kita harusnya tau bahwa pilihan tuhan itu lebih baik...