Sesampainya dirumah Jisung, Jaemin pun ikut masuk kedalam gerbang rumah Jisung untuk memastikan bahwa Jisung sampai dirumahnya dalam keadaan baik baik saja. Jaemin sudah tidak asing lagi dengan rumah Jisung karena ia lumayan sering berkunjung kerumahnya.
"eum, jaem.." Panggil Jisung yang membuat Jaemin menoleh kearahnya.
"kenapa? ada yang kau butuhkan?" Jawab Jaemin.
"tidak, tapii apakah boleh kau menginap dirumahku malam ini? Mom sama Dad tidak pulang hari ini.." Pinta Jisung sambil menunduk malu.
"tentu boleh, sayang. Dengan senang hati." Ucap Jaemin dengan smirknya.
"um? Terimakasih Jaem!" Ucap Jisung kegirangan sehingga dengan tidak sengaja memeluk Jaemin dengan erat. Saat tersadar akan kelakuannya, Jisung pun melepas pelukannya.
"uh, hehe.. tidak sengaja." Jelas Jisung sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"yasudah, bersihkan badanmu terlebih dahulu sebelum tidur, ok?" Perintah Jaemin yang segera dituruti oleh Jisung.
"okee, sebentar aku akan mandii terlebih dahuluu ya. Kamarku ada dipojok sanaa, masuk saja." Jelas Jisung sambil menunjuk kamarnya agar Jaemin masuki.
Jisung pun mengambil handuknya dan mulai berjalan ke kamar mandi, oh iya, baju gantiku! Jisung lantas mengambil bajunya yang tertinggal dikamar. Jisung mulai mandi dan bernyanyi nyanyi tidak jelas.
Jaemin menelusuri kamar Jisung yang didominasi oleh warna biru muda dan pink. Ada beberapa barang juga yang berwarna hitam. ia melihat beberapa foto Jisung yang dicetak menjadi polaroid. Cantik. Batin Jaemin terus mengatakan itu dari beberapa saat yang lalu.
Tidak lama kemudian, Jisung masuk ke kamarnya dan Jaemin terpaku di sofa Jisung, kali ini bukan karna kecantikkannya lagi, tapi.. pakaian yang dipakai Jisung. Iya, pakaian. Jisung memakai kemeja putih tipis dan celana pendek, dan rambut yang basah membuat kesan tersendiri untuk Jisung.
"kau tidak mandi?" Tanya Jisung tiba tiba.
"ini sedang mau mandi." ucap Jaemin gugup.
"apakah kau ada baju yang sedikit besar? baju biasa mu pasti tidak muat untukku." Tanya Jaemin yang membuat Jisung mencari dilemarinya.
"ah, ini ada!" Baju yang diambil Jisung lumayan besar menurutnya. Tetapi itu sama saja menurut Jaemin.
"yasudah, aku akan memakai itu." Jaemin mengambil baju yang ditunjuk Jisung tadi dan berjalan kearah kamar mandi. Saat pintu kamarnya tertutup, Jisung langsung meraih handphone-nya dan tengkurap diatas kasur empuknya.
Jisung sangat sibuk dengan dunianya sendiri sehingga dia tertawa sendiri dikasurnya itu. Tak lama kemudian Jaemin masuk dan kembali dengan baju yang ia beri tadi. Sekarang, Jisung yang terpaku. ia melihat bajunya sedikit ketat dipakai oleh Jaemin sehingga otot ototnya terlihat. Jujur saja, Jisung merasa takut dibanting olehnya.
Jisung kembali tengkurap dan memainkan handphonenya kembali, ia sedang bertukar pesan dengan haechan, temannya. Jaemin yang melihat Jisung sedang asik pun segera berbaring disebelahnya. Jisung tersentak kaget dan segera menutup ponselnya.
"kenapa kaget?" tanya Jaemin yang melihat tingkah–yang menurutnya lucu-Jisung.
"tidak apa apa. hehe.." Jawab Jisung sambil senyum malu.
10 menit kemudian hujan turun dan disertai petir yang dahsyat membuat Jisung takut. Sebetulnya, ucapan Jisung saat di cafe kemarin hanyalah kebohongan belaka, ia bukan seorang alpha. Biasanya jika seperti ini, Winwin akan datang memeluk Jisung karna tau Jisung takut petir. Namun sekarang Jisung bingung sekali, siapa yang akan memeluknya. Minta peluk Jaemin? Gengsinya setinggi langit.
DUARRRRRRR. suara petir yang menggema membuat Jisung berteriak
"AKKKK MOM!!! huhu.. Jwiee takut.." Jisung menangis dan membuat Jaemin menoleh kearah kasur–tadinya ia berada di meja belajar untuk menyelesaikan pekerjaannya.
"apa kau takut petir? mau peluk?" Tawar Jaemin kepada Jisung yang langsung dibalas anggukan.
"eum.. mauuu pelukk.." ucap Jisung sambil menunjukkan pout yang imut menurut Jaemin.
Setelah itu mereka berpelukan di kasur, ya anggap saja cuddle. Jaemin menepuk nepuk kepala Jisung, mengelus punggung dan paha mulus Jisung.
kulit Jisung yang mulus dan cerah itu membuat Jaemin ingin sekali mencicipinya. Tapi ia masih menahannya sampai Jisung sendiri yang memintanya. Tanpa sadar Jisung sudah tertidur lelap dipelukannya. ia mencium sekilas bibir Jisung yang sedari tadi menggodanya lalu melanjutkan pekerjaannya.
TBC ALL...