sebelum baca, alangkah baiknya tap logo bintang dulu.
Jisung terbangun dari tidurnya, badannya terasa remuk karena semalam. Jaemin juga masih tertidur sambil memeluk pinggangnya layaknya bantal guling. Ia merasa pusing, mungkin karena semalam, pikirnya.
"um, Jaemin-aa. Bangun, sudah pagi.." Ucap Jisung sambil mengelus kepala Jaemin.
Tak lama kemudian Jaemin pun bangun dari tidurnya. Ia mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu sebelum benar benar bangun.
"Jisung, maafkan aku untuk yang semalam. Apakah penis mu masih sakit?" tanya Jaemin membuat pipi Jisung memerah.
"eum.. masih sakit.." Jisung lagi lagi menunjukkan poutnya.
"yasudah, nanti kita obati." ucap Jaemin yang dibalas anggukan oleh Jisung.
"ayo sarapan, kali ini aku saja yang membuatnya. Kau pasti susah berjalan bukan?"
"tapi aku ingin ikut." paksa Jisung.
Jaemin tiba tiba menggendong Jisung bridal style dan turun kedapur, ternyata Winwin sudah lebih dulu berada di dapur dan memasak. Winwin yang melihat Jisung digendong oleh Jaemin pun langsung tersenyum. Disana juga mendapat Yuta yang sedang minum kopi, namun tidak melihatnya.
"aakk, turunin Jaem! Maluu.." perintah Jisung yang dianggap angin lalu oleh Jaemin.
Yuta pun segera melihat ke arah tangga dan mendapat Jisung dan Jaemin sedang turun bersama, atau lebih tepatnya Jisung digendong oleh Jaemin.
"Jie? kenapa digendong?" Yuta bertanya karena aneh menurutnya. Biasanya Jisung tidak akan mau digendong seseorang.
"Jisung semalem habis dihukum dad, dia cium cium dom lain kata Jaemin. Makanya sekarang digendong." Bukan Jisung maupun Jaemin yang menjawab. Iya, Winwin yang menjawabnya.
"serius Jaem? kamu ada bukti?" Tanya Yuta.
"ini ada om," Jaemin menunjukkan foto bukti yang sama persis seperti semalam ia tunjukkan ke Winwin.
"wah, Daddy gapernah ngajarin yang kaya gini Jiee..!"
"iya gapernah diajarin, tapi nurun ilmunya." Winwin memotong perkataan Yuta.
Jaemin mendudukkan Jisung di kursi makan dan mulai menyuapi Jisung makanan yang telah disiapkan oleh Winwin.
"gausah disuapin, Jaem! malu!" ucap Jisung dengan muka merahnya.
"udah, kamu gabisa makan kalo ga disuapin. Nanti aku yang salah juga kan? udah hapal." Ucapan Jaemin seakan membaca pikiran Jisung dan lawan bicaranya hanya menyengir.
Ucapan Jaemin juga dibalas gelak tawa oleh kedua orang tua Jisung.
skip selesai sarapan.
"Jie, mau mandi ga?" tanya Jaemin.
"iya ini mau mandi." Jawab Jisung singkat, ia tak ingin berbicara banyak hri ini karena semalam ia sudah banyak berteriak.
"mandi bersamaku, tidak ada penolakan." Ujar Jaemin. Ia hanya tak ingin Jisung terjatuh dikamar mandi, jika Jisung jatuh, ia juga yang disalahkan.
Jisung hanya mengiyakan pernyataan Jaemin. Sesampainya di kamar mandi, Jaemin langsung memandikan Jisung. Ia baru mandi setelah ia mendudukkan Jisung di bangku kamar mandi. Jaemin memperhatikan Jaemin yang sedang mandi. dia tampan, dengan tubuh atletis, dan love languagenya. sepertinya aku jatuh cinta. Batin Jisung.
Jaemin menjentikkan jarinya didepan muka Jisung.
"kenapa melamun?" tanya Jaemin yang bru selesai mandi.
"tidak apa apa." jawab Jisung yang lagi lagi singkat.
"ayo obati penis dan holemu." Pipi Jisung memerah untuk ke sekian kalinya.
saat mereka sampai ke kamar, Jaemin langsung mengambil salep khusus yang telah disediakan dimeja.
"Jisung-ah, ini akan sedikit sakit, tapi tahanlah untukku, ya?" ucap Jaemin meminta izin yang dibalas anggukan oleh Jisung.
Jaemin mulai mengambil sedikit salep dan melumuri jari telunjuknya dengan salep tersebut. Saat dirasa sudah selesai, Jaemin memasukan jarinya ke hole pink Jisung dengan gerakan memutar dan sedikit sedikit, saat menurutnya sudah bisa masuk secara keseluruhan, ia memasukan jarinya dengan sekali hentak dan sialnya menubruk sweetpot simanis.
"e-eunghh, jaemhh.. t-that feel so g-good." desah Jissung yang membuat Jaemin kaget. Niatnya hanya ingin mengobati hole Jisung yang membengkak karena hukuman semalam. Tapi, ini juga kesempatan bagi Jaemin.
"really? is this good?" tanya Jaemin sembari mempercepat tempo jarinya di hole Jisung.
"umhh.. ahh.. t-too deep.. jaem.. akhh," desah Jisung membuat Jaemin smirk.
"i wanna cum, Jaem.." pernyataan Jisung sekalian dijadikan permintaan izin untuknya.
Jisung pun memperoleh pelepasannya, membuat tubuhnya bergetar hebat
"hahh.." Jisung lega saat ia keluar. Yang baru saja ia rasakan adalah sakit tapi itu terasa enak. Ia sangat menyukai hal itu.
Jaemin pun beralih ke penis Jisung dan mengobatinya. Setelah semuanya selesai barulah ia memakaikan baju Jisung dan dirinya.
TBC ALL, VOTE JANGAN LUPAAA. SORRYY PENDEKK AKU JUGA GATAU INI NULIS APAAA, NTAR LEBIH BRUTAL DEH, AWOKWOWK