Kalut📒

179 21 6
                                    


Pintu terbuka bersamaan dengan jin yang masuk bersama taehyung di pelukannya ala bridal, serta beberapa perawat yang membantu membawa cairan infus dan mendorong kursi roda tanpa penumpang.

"Apa yang terjadi?"
Sahut yoongi langsung berdiri dari duduknya.

Tae terlihat menyembunyikan wajahnya dalam dekapan jin sambil mengalungkan kedua tangannya di leher hyungnya itu.

Meski tak bersuara, gemetar tubuh kecil adiknya terlihat jelas bahwa ia tengah menahan isakannya.

"Hyung, tae kenapa??"
Kali ini yoongi berkata dengan jarak yang cukup dekat.

Pertanyaan yoongi membuat pegangan taehyung pada jin menegang.. dan suara isakannya makin jelas terdengar, meski tae sudah berusaha menahannya.

Jin menggeleng pelan dan megatakan lewat tatapan matanya pada yoongi bahwa ada hal yang tidak boleh dibicarakan sekarang.

.
.
.

.
.
.

Sementara.. taehyun sedang berkunjung kerumahnya untuk melihat hasil kerja para pekerja bangunan yang sudah hampir 1 bulan ini merenovasi rumahnya.

Ia merubah hampir keseluruhan interior dengan tujuan, ia ingin memperbaiki hubungannya dengan para putranya.
Ia ingin dirinya maupun putra2nya bisa melupakan masa lalu dan membuka lembar baru.

Langkahnya kini mulai menyusuri setiap sudut2 rumah yang telah berubah dari warna merah maroon tua hingga menjadi putih seputih awan.

Ia masuki satu persatu ruangan yang telah diperbaharui semua perabotannya.

Tak lupa ia masuki ruangan penuh kenangan masa mudanya.. yaitu sebuah ruangan yang tak pernah ia biarkan terbuka.

Disana tersimpan berbagai macam2 benda lawasnya. Saat muda ia gemar mengoleksi berbagai macam jenis senjata2 mulai dari senjata tradisional hingga senjata berapi.

Melihat masa mudanya yang dahulu ia pernah menjadi seorang kriminal jalanan.

Dendam yang ia simpan merasukinya untuk terobsesi dengan barang2 seperti itu.

.
.
.

Langkah gagahnya yang kini tak lagi mengkonsumsi obat2an / alkohol selama hampir 1 bulan menuntutnya menuju kamar putra kecilnya.

Ia membuka pintu perlahan dan mendapati kamar yang belum di renovasi sama sekali.

Ia mengingat saat terakhir ia disana.. ia kalut dalam derita dan penyesalannya sendiri dengan didukung oleh alkohol2 dan obat2anya.

Ia jelajahi sudut demi sudut ruangan 5 x 5 meter tersebut. Hingga pandangannya terpaku pada sebuah buku yang muali terlihat berdebu.

Buku itu tertutup dan terlihat berantakan dibagian dalam, seperti kertas2 yang hampir berhamburan keluar.

Taehyun membuka acak buku tersebut dan menemukan beberapa tulisan beserta beberapa foto2 yuri berjatuhan.

Lututnya tiba2 terasa bergetar, ia berlutut mengumpulkan 3 buah foto usang mendiang istrinya.

Eomma.. bahagia kah disana??
Apa eomma rindu tae??
Tae rindu sekali eomma

Setelah appa pulang dari luar negri nanti tae mau ajak appa kemakam eomma..
Nanti tae bawakan bunga camellia putih kesukaan eomma..

Aku ingin seperti jimin.. aku iri dengannya,
Ayahnya memang sibuk.. namun setiap hari libur ayahnya selalu ada untuknya..

Semua teman2 ku mengajak ayah/ibunya kesekolah..
Sedangkan, aku hanya bisa bilang
Semua keluargaku bekerja
Aku iri

Unfair Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang