bab 4

533 17 0
                                    

Setelah sarapan.

Lila memindahkan sampah dari kamar mandi ke tempat sampah di dapur, lalu kembali ke kamar Adrian dengan langkah yang ringan. "Oke, kamar mandinya sudah siap. Waktunya Anda mandi,  jadi biar saya bantu."

Adrian yang duduk di kursi rodanya hanya menatap Lila dengan ekspresi datar tadi setelah sarapan dan membaca dirinya Lansung kembali ke kamar. "Aku bisa melakukannya sendiri."

Lila tetap dengan senyum ramah. "Kalau begitu, biar saya bantu saja. Agar lebih cepat selesai."

Adrian hanya mengangguk tanpa ekspresi dia sedang malas berdebat, dan Lila memandunya ke kamar mandi. Dia mengisi bak mandi dengan air hangat, sambil terus berbicara ringan. "Bagaimana suhu airnya? Cukup hangat?"

Adrian menyentuh air dengan tangan dan mengangguk. "Cukup."

"Bagus," kata Lila sambil mengatur segala sesuatunya. Dia membantu Adrian melepaskan pakaian dengan hati-hati. "Nanti setelah ini, Anda pasti merasa lebih segar."

Adrian hanya diam, tidak banyak berkomentar. Lila mulai membersihkan tubuh Adrian dengan lembut menggunakan sabun dan spons. "Kadang-kadang, ada yang lebih santai daripada mandi. Misalnya, ngobrol sambil nunggu airnya panas. Tapi aku tahu, ini bukan obrolan yang seru."

Adrian tetap dengan ekspresi datar, tidak merespons. "Ya, rasanya nyaman."

Lila terus melanjutkan pekerjaannya, berusaha membuat suasana jadi lebih baik. "Kalau ada yang terasa panas atau dingin, bilang saja. Aku pasti akan segera memperbaikinya."

Adrian merasa agak kesal dengan perlakuan Lila yang sangat lembut. "Kamu tahu, kadang aku merasa seperti diperlakukan seperti orang yang sedang mati saja. Aku baik-baik saja, Lila."

Lila menoleh dan tersenyum lembut. "Saya cuma ingin memastikan kamu nyaman. Kalau kamu merasa tidak nyaman dengan caraku, bilang saja. Tapi saya hanya mau anda merasa lebih baik."

Adrian menghela napas. "Aku sudah bilang, aku bisa melakukannya sendiri. Jadi, tidak perlu terlalu berlebihan."

Lila sedikit tertegun mendengar itu. "Oh, saya hanya berusaha untuk membantu. Saya tahu kamu mungkin merasa tidak nyaman dengan semua ini. Tapi, ya, saya hanya ingin pekerjaan ini berjalan dengan baik."

Adrian kembali diam, sementara Lila menyelesaikan sisa pekerjaannya dengan hati-hati. Dia membantu Adrian berdiri dari bak mandi dan kembali ke kursi rodanya. "Nah, selesai. Bagaimana rasanya?"

Adrian mengangguk, masih dengan ekspresi datar. "Lumayan."

Lila mengusap tangan dan tersenyum. "Baiklah, Kalau ada yang bisa saya bantu lagi, tinggal bilang ya."

Adrian hanya membalas dengan anggukan kecil, merasa sedikit kesal namun juga terhibur dengan perhatian yang tulus dari Lila. Dia menganggap Lila terlalu berlebihan, tapi di sisi lain, dia juga mulai menghargai usaha yang diberikan.

Lila menyaksikan Adrian pergi dan merasa lega bahwa dia bisa memberikan bantuan, meski kadang sikap Adrian sulit dipahami. Dia berharap, lambat laun, mereka bisa menemukan cara untuk berkomunikasi lebih baik dan membuat suasana menjadi lebih nyaman.

____

Kamar Tidur Adrian

Suasana di kamar tidur Adrian terasa tenang setelah Lila menyelesaikan tugasnya di kamar mandi. Adrian, yang baru saja selesai mandi dengan bantuan Lila, duduk di tempat tidur dengan ekspresi yang masih penuh rasa campur aduk. Dia merasa sedikit jengkel karena perlakuan Lila, tapi di sisi lain, dia juga merasa ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman.

Lila, setelah membersihkan diri dan mengganti pakaian, kembali ke kamar tidur Adrian dengan membawa segelas air dan beberapa camilan ringan. "Tuan Adrian, saya membawa ini untuk anda.

Pengasuh Tuan Lumpuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang