Chapter 19

2.5K 176 12
                                    

Seperti biasanya, Double update!




_________



Adrian kembali dengan nampan berisikan bubur dan segelas air minum. Duduk kembali di dekat Lana dengan Lana yang menatapnya dengan sengit seakan-akan akan menendangnya.

"Gua gak laper" Ucap Lana saat Adrian ingin menyuapinya.

Adrian diam dan menatapnya dengan tajam.

"Lu mending keluar aja deh dari sini, Gua gak mau deket-deket sama lu" Ucap Lana membuat Adrian menatapnya semakin tajam.

"Faham bahasa manusia gak sih? Udah sana keluar!" Teriak Lana mengusir Adrian.

"Yang sopan sama senior" Ujar Adrian penuh penekanan.

"Ying sipin simi siniir, BACOT!"

"Udah sana lu keluar tai! Keluar!!"

Adrian lantas berdiri dan keluar dari kamar milik Lana, Meninggalkan nampan berisikan bubur dan segelas air itu di samping Lana.

Lana merasa lega karena Adrian keluar dari kamar.

Sebenarnya Lana sangat lapar, sangat-sangat lapar. Dirinya ingin masakan dari ibunya. Tapi karena hanya ada bubur Lana segera memakannya dengan lahap. Walaupun sebenarnya dirinya tidak menyukai makanan lembek bak mutahan itu.

"Gua masih laper" Gumam Lana menatap mangkok bubur itu yang sudah kosong.

Tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan Adrian dengan tampilan lebih segarnya. Seperti anak itu habis mandi, pikir Lana.

Adrian masuk dan menghampiri Lana, Menatap mangkok itu dengan tatapan anehnya.

"Gua laper! Napa? Gak suka kalo gua makan? Yaudah sini gua keluarin lagi buburnya" Ucap Lana lalu ingin mengambil mangkok kosong itu dan mutah, Tapi Adrian menahannya.

"Sensian" Ucap Adrian dan membuat Lana menggeplak lengannya.

"Sensian matamu"

Adrian tidak menanggapi Lana, dirinya malah memanggil seseorang untuk mengambil nampan berisikan mangkok kotor serta gelas kosong itu.

Tiba-tiba menjadi hening.

Lana bingung ingin apa sekarang.

Tiba-tiba ia merasa sesuatu aneh di perutnya.

"Gua kebelet boker" Gumamnya lalu mulai bergerak menuruni kasur dengan sangat hati-hati.

"Lu kenapa malah duduk disini sih? Minggir anjing! Gua mau turun" Kesal Lana dan Adrian sontak berdiri dan ingin membantu Lana berdiri.

"Gak usah!" Teriaknya membuat Adrian menutup telinganya menggunakan tangan.

"Shh sakit banget anjing pantat gua, ini kenapa sih" Gumamnya heran sambil meringis.

Adrian diam mendegarkan itu.

Sepertinya Lana tidak mengingat kejadian tadi malam.

Hal itu membuat Adrian bernafas lega.

Entah kenapa itu membuat dirinya menjadi senang karena tidak harus repot-repot bertanggungjawab.

Toh Lana juga tidak akan hamil kan?

















***

























"Anjing! Ini kenapa bool gua keluar darah dah, kok tai nya jadi berlendir" Gumam Lana heran. Merasa aneh di bagian lubangnya.

SENIOR KONT*L! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang