Chapter 17

3K 202 29
                                    

Double update!







______________




[🔞🔞🔞]








Adrian berjalan menyusuri hutan yang begitu lembab dan becek. Suhu malam ini begitu dingin bahkan terasa seperti menembus tulang.

Angin sepoi-sepoi menambah hawa dingin malam ini.

Hujan masih setia turun, Walaupun sekarang hanya gerimis.

Adrian terus berjalan ke arah hutan.

Kakinya seakan-akan mengajaknya untuk berjalan masuk lebih dalam ke arah hutan.

Adrian sebenarnya tidak tipikal orang penakut, Rasa khawatirnya kepada anak itu mendorongnya untuk terus berjalan ke arah hutan.

Sepatunya sudah kotor dipenuhi lumpur, celana panjangnya pun juga sudah terkena beberapa lumpur yang ia pijak.

Tangannya sibuk menyenter ke arah depan, Ke arah dimana jalan setapak yang sekarang dirinya ikuti.

Ia berfikir jika masih banyak orang yang melewati jalan ini, Buktinya jalan setapak ini sangat jelas dan seperti sering dilewati.

Hingga akhirnya ia tiba di sebuah sungai dengan arus yang tinggi. Mungkin karena efek hujan malam ini.

Tiba-tiba ia merasa menginjak sesuatu, Ia menunduk dan mengarahkan senternya ke arah sesuatu yang ia injak.

Baju?

Milik siapa?

Adrian berjongkok untuk elihat baju itu.

"Lana?" Gumam Adrian dan menolah kesana kemari, Melihat sekelilingnya. Ia yakin jika Lana pasti tidak jauh dari sini.

Ia mengambil baju yang sudah basah dan kotor itu, Berjalan ke arah jalan setapak yang tak jauh darinya. Ia mulai berjalan menyusuri jalan itu.

Ia kembali menemukan sebuah sepatu.

Adrian tau betul milik siapa ini sepatu, Ini adalah sepatu milik Lana. Ia pernah melihat Lana menggunakan sepatu ini.

Adrian berlari ke arah sebuah pohon karena dirinya melihat bayangan seseorang.

Adrian melototkan matanya kala tau siapa yang sekarang dirinya ia lihat. Adrian sontak meletakkan baju dan sepatu itu, berjongkok ke arah lubang pohon yang lumayang besar dan menghampiri seseorang di dalam sana.

"Lana?" Panggil Adrian dan tak mendapatkan respon apapun.

Lana tengah meringkuk hanya dengan celana panjangnya sana. Anak itu telanjang dada dengan badan yang begitu kurus. Ah memang dasarnya Lana sudah kurus sejak dulu.

Adrian menempelkan tangannya ke badan Lana yang terasa begitu dingin dan kaku?

Adrian sontak panik, Berusaha membalikkan badan Lana agar menghadap ke arahnya.

Badan yang terlihat kaku itu akhirnya berbalik dan menghadap ke Adrian.

Bibirnya begitu pucat dan membiru, matanya terpejam dengan tangan yang mengepal seperti kedinginan.

Adrian mencoba membangunkan Lana, Menepuk pipi anak itu agar mata yang terpejam itu terbuka.

Hasilnya nihil.

Lana bahkan seperti tidak menanggapi Adrian.

Ada apa ini sebenarnya?

Adrian terdiam sesaat.

Apakah Lana terkena Hipo?

"Sialan!" Umpat Adrian lalu melepas jaket yang ia gunakan, mencoba memakaikan ke badan Lana yang sudah kaku dan dingin bak es.

SENIOR KONT*L! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang