Chapter 20

2.5K 184 27
                                    

Aslinya kemarin mau tripple update, tapi gak jadi wkwk

Jangan lupa di vote ya cok!



___________











"Makasih, maaf ngerepotin" Ucap Lana ke Adrian.

Walaupun kadang dia suka ceplas-ceplos gak aturan, tapi dia masih tau rasa terimakasih.

"Sama-sama" Balas Adrian menatap Lana datar. Seakan-akan tidak ada tatapan lain selain tatapan itu.

"Gua pengen pulang" Ujar Lana membuat Adrian mengerutkan keningnya.

"Gua kangen sama ibu gua, gua mau pulang" Ucap Lana lagi membuat Adrian mendekat ke arahnya.

"Besok" Balas Adrian membuat Lana berdecak.

"Kenapa harus besok? Gua maunya sekarang" Kekeh Lana lagi.

"Belum sepenuhnya sembuh" Balas Adrian membuat Lana berdecak kembali.

"Gua udah sembuh, lagian apa urusannya sama lu? Udah ah gua mau pulang" Kekeh Lana lalu mencabut infus di tangan kanannya dengan sekali tarikan, Sontak hal itu membuat darah mengacur dari tangannya.

"Astaga Lana!" Teriak Adrian kaget dan Langsung mengambil tisu di atas nakas. Menarik tangan kanan Lana dan membalut tangan Lana menggunakan tisu.

Lana mendesis ngilu, merasakan tangannya tiba-tiba terasa sangat sakit.

"Keras kepala" Gumam Adrian lalu memanggil seseorang dan yang dipanggil masuk ke dalam kamar dengan terbirit-birit.

"Kenapa mas?" Tanya wanita paruh baya itu.

"Segera telfon dokter dan suruh kemari"

"Baik mas"

Wanita paruh baya itu keluar dari kamar dan meninggalkan Lana dan Adrian.

Lana meringis dan ingin menangis, Hal itu membuat Adrian tambah menatapnya dengan datar dan tajam.

Lana menoleh ke sembarang arah, takut menatap ke arah mata elang milik Adrian.















***
















Malam harinya tiba-tiba Kelvin datang kerumah Adrian. Berniat menjenguk Lana, sahabatnya itu.

"Lana mana, Mas?" Tanya Kelvin ke arah Adrian yang tengah duduk di ruang tamu.

"Tidur" Balas Adrian acuh.

Kelvin berdecak dan segera pergi ke kamar milik Adrian yang berada di atas.

Kevin yang baru saja memasuki rumah Adrian langsung menepuk pundak Adrian, duduk di kursi kosong di sebelah Adrian.

"Kenapa baju lu?" Tanya Kevin melihat baju Adrian terkena percikan cairan merah yang sudah mengering.

Adrian diam tak menjawab ucapan dari sepupu nya itu.

"Ditanya juga diem aja lu, gua laper ah mau makan" Ucap Kevin lalu bangkit dan berjalan ke arah dapur.

Adrian diam dan menatap layar televisi di depannya dengan tatapan datar miliknya.

Beralih ke Kelvin yang tengah menatap Lana dengan mata sedih miliknya. Mengelus surai Lana dengan lembut.

"Maafin gua gak bisa jagain lu Lan" Gumam Kelvin.

"Ngapain lu disini? Ayo makan! Gua laper" Ajak Kevin yang tiba-tiba datang. Menarik tangan Kelvin dan itu membuat Kelvin berdecak.

"Kan lu bisa makan sendiri, gua udah kenyang" Ucap Kelvin dan Kevin tetap menarik tangannya.

SENIOR KONT*L! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang