PrologRasanya nafasku sangat menggebu. Entah karena aku tipsy atau karena ada dia di depanku, setelah lama tidak berjumpa. Mungkin karena keduanya menjadi satu.
Aku menatap matanya dengan lembut, melihat apakah ada aku di benaknya. Apakah akhirnya dia menginginkanku setelah ini semua?
Lalu aku mencoba memejamkan mata sesaat, mencoba mencerna situasi yang terjadi. Diera, kenapa kamu bisa disini? How did you get yourself into this mess?
Aku berbalik badan tapi di depanku ada cermin, aku bisa lihat dia masih duduk di belakangku, menatapku dengan dalam. Aku menoleh ke arahnya, masih di tempat tidurnya. Aku masih ingin bersama. Di dunia ini, aku merasa kembali ke momen indah bersamanya. Sebelum kehidupan aku berubah. Aku ingin berada disini saja.
"Diera, look." Sahutnya sambil meraih tanganku. Mengusap cincin di jari manisku. "We can't." Ucapnya lagi, kali ini dengan suara beratnya yang terpecah. Seakan-akan ada serpihan kaca di tenggorokannya.
Dadaku terasa nyeri. Kepalaku berputar dan aku ingin menghilang saja dari realita dan hidup di momen ini. Kalau di dunia buatanku sendiri, aku bisa bersama dia. Dia yang ada di depanku sekarang.
"Do you ever want me?" Aku bertanya dengan segala tenaga yang masih aku simpan di tubuhku. Dengan keberanian yang gak pernah aku punya sebelumnya. I won't do the same mistake, I want to follow my heart this time.
Aku bisa melihat dia sedang berpikir keras, tapi perlahan matanya meredup, aku bisa merasakan bahwa dia lelah. Entah karena waktu sudah menunjukan jam 04.00 dini hari, atau dia lelah dengan situationship ini. Tapi, apa sebenarnya yang dia mau? Selama ini aku gak pernah bisa melihat apa yang ada di dalam hatinya. Hanya merasakannya.
Mungkin selama ini, ini semua hanya karanganku saja. Sebenarnya gak ada 'kita' di hidup nya.
Akhirnya dia menjawab, kali ini dengan tegas, tanpa melihat ke arahku. "Enggak Diera, I never think about us that way."
Saat itu juga, semua dunia yang aku rangkai bersamanya di kepalaku, runtuh secara perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush(ing) Hard
RomanceSinopsis: Berlatar belakang Jakarta di tahun 2008 dimana Diera, gadis dengan berperawakan mungil dan pemalu, bertemu dengan Revanda, laki-laki yang popular dan tampan saat umur mereka 15 tahun. Sejak saat itu Revanda mengisi hidup Diera dengan senyu...